Branding adalah masalah persepsi
   
  Branding mempunyai urutan :
    
   Brand Awareness – orang sudah mulai tahu merk atau nama  
   Brand Image – orang sudah mulai bisa membayangkan  
   Brand Preference – orang sudah mulai memasukkannya ke dalam hati  
   Brand Loyalty – orang sudah mulai merekomendasikannya ke orang lain
   
  Dari data Depdiknas sampai tahun 2005, sekolah Buddhis ada 53 buah
  Jumlah anak sekolah yang beragama Buddha ada kurang lebih 290000 anak
  Maka 1 sekolah = kurang lebih 5500 anak ( WOW suatu jumlah yang baik sekali 
kalau bisa dikelola)
   
  Biasanya sekolah baru yang ditonjolkan adalah fungsionalnya atau fasilitas 
fisik
  Sementara sekolah maju yang ditonjolkan adalah emotional benefit ( anak2 yang 
berprestasi) karena hal ini akan lebih awet dan panjang
   
  Apa yang sedang terjadi ?
   
  Internet pengganti perpustakaan, media tradisional
  Blogs, Friendster dan Multiply pengganti Diary book
  Email pengganti Surat
  HP
  ATM
  Modern Store pengganti Traditional Store
   
  Issue yang akan berpengaruh
  Biotechnology ( Biodiesel)
  Health
  Ecology
  Socio – cultural – ethnic ( contoh : 27 propinsi menjadi 33 propinsi)
  Spiritual 
   
  Memang bapak kita yang satu ini jagonya statistik, masih banyak data2 beliau 
yang tidak bisa saya tampilkan disini.
   
  Perubahan Trend perilaku Masyarakat 
  Penghasilan meningkat
  Pertumbuhan ekonomi
  Istri bekerja
  Fokus : Cari uang ( kalau dulu sore hari kumpul dengan tetangga, sekarang 
fokus cari uang
  Branded  : cari baju ke dept store, bahkan fanatik dengan merk tertentu
  Dulu pengeluaran untuk makan besar, sekarang sudah menurun
  Dulu orang melihat pendidikan sebagai hal yang membuang uang, sekarang orang 
melihat pendidikan untuk anak adalah investasi
   
  Where will we be?
   
  Kalau mau maju ini caranya kata pak herman
   
  Consolidation
  Komitmen – Ada tim sukses (3-5 orang)
  Budget – investasi (Alumni, orang tua murid, investor Buddhis, Institusi 
Asing, kalau mau cari dana bukanlah hal yang sulit asal kitanya jelas)
  Metode – pengumpulan data dan informasi, masalah di sekolah, tujuan dan 
target audience, strategi, ada timeline.
  Implementasi
   
  Development
  Fisik – lokasi, laboratorium, parkir, keamanan, auditorium dsb
  Non fisik – Organisasi (staf, guru, disiplin, komunikasi), Pelajaran (Logika 
dan rasional – anak2 diajarkan berpikir seperti itu, contoh : ketika ulangan 
sejarah, seorang guru hanya menanyakan 1 pertanyaan sederhana, “Apa yang 
melatarbelakangi Jepang membom Pearl Harbor pada tahun 1941 ?” anak2 harus 
baca, mereka gak bisa ngasal. Ini bagus sekali, daripada harus menghafal 
tahunnya.), Murid (Motivasi)
   
  Branding 
  Diferensiasi – keunggulan dan keunikan ( jangan fight di bidang yang bukan 
keahlian kita ) 
  Segmenting – ceruk pasar
  Targeting – fokus pada target audiens
  Positioning – penampilan dan pesan yang disampaikan ke target audiens
  Komunikasi – format dan media yang tepat (setiap orang harus bisa 
mengungkapkan hal yang sama tentang satu sekolah disebut 30” elevator speech 
–interesting- contoh : sekolah A adalah sekolah yang memberikan kualitas 
terbaik dalam bidangnya dan sebagainya…..
   
  Study Case 
  Yang menjadi study case adalah TK Bhakti Utama di jln. Krendang.
  Ada foto udaranya, ada data statistik untuk TK Bhakti Utama.
   
  Pembicara Kedua : 
  Ponijan Liaw
   
  To be continued….
   

 
---------------------------------
TV dinner still cooling?
Check out "Tonight's Picks" on Yahoo! TV.

Kirim email ke