Di Discovery Channel kalau nggak salah juga ada film dokumenter tentang "Quest 
of Nutrition", yang mengambarkan gaya hidup dan pola makanan hampir di semua 
tempat dibumi dalam hal hubungan nya dengan kesehatan manusia masa kini dan 
masa mendatang. Disana juga dibahas bagaimana cara mengatasi / menghindari 
penyakit degeneratif yang saat ini akan hingap di setiap tubuh seseorang yang 
kurang memiliki antipasi yang baik dalam menghadapi perubahan bumi yang semakin 
hari tingkat polusinya semakin tingi.
  .

krist wibowo <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
          Kalau anda melihat Film Documenter peraih Oscar ttg
Global Warming yaitu Unconvenient Truth, maka hal itu
tergambar jelas, bahkan ada animasi ttg katak yg
direbus ini. Pada kondisi yg anda tulis itu,,,satu2nya
cara menyelamatkan si Katak adalah mengambilnya
sesegera mungkin dari air yg panas tadi.
Hal ini akan lain jika katak meloncat ke dalam air
yang panas, maka self defense-nya akan memerintahkan
dia utk segera angkat kaki dari situasi yg
membahayakan dirinya.
Teori ini diaplikasikan utk banyak hal spt psikologis,
enviroment, economics etc

That my 2 cents

dr. Kristianto Budi Wibowo

--- M Yusuf <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

> Artikel:
> Teori Merebus Katak
> 
> 
> Andaikan pada sebuah panci berisi
> air kita
> masukkan katak. Lalu panci tersebut
> kita
> panaskan di atas kompor secara
> bertahap. Saat
> air masih dingin katak diam saja.
> Kemudian
> ketika air mulai memanas sedikit
> demi
> sedikit, tubuh katak akan melakukan
> penyesuaian suhu. Memang demikianlah
> salah
> satu kekhasan binatang katak, dimana
> tubuhnya
> bisa menyesuaikan diri dengan
> kondisi
> sekitarnya.
> 
> Lama kelamaan saat suhu terus
> menaik, katak
> pun merasa kepanasan. Tapi ia bisa
> terus
> melakukan penyesuaian suhu. Sampai
> pada suhu
> tertentu, dimana tubuhnya tak bisa
> lagi
> melakukan penyesuaian, ia merasa
> kepanasan
> dan ingin melompat keluar. Namun
> karena suhu
> yang sudah tinggi tersebut, kakinya
> menjadi
> kepanasan dan tak kuat untuk
> melompat. Ia
> menjadi lemah. Sehingga akhirnya
> saat suhu
> air dalam panci tersebut sudah
> demikian
> tinggi, katak itu pun mati
> karenanya.
> Demikianlah analogi teoritis
> mengenai proses
> bagaimana seekor katak bisa mati
> terebus
> dalam air, karena instink survival
> berjalan
> berlawanan dengan instink
> penyesuaian diri
> yang berlebihan.
> 
> Makna filosofis dari cerita fabel
> tersebut
> sering berlaku pula pada manusia.
> Banyak
> manusia yang terjatuh pada sebuah
> kesalahan.
> Berbuat kesalahan yang fatal berawal
> dari
> kesalahan-kesalahan kecil yang
> dianggap
> biasa. Atau melakukan proses
> penyesuian diri
> atau kompromi yang berlebihan
> sehingga
> melupakan rasa mawas diri.
> 
> Seorang anak yang sedang
> bermain-main api,
> diingatkan oleh ibunya, "Hai nak,
> janganlah
> bermain-main api. Terbakar tanganmu
> nanti".
> "Nggak apa kok bu, apinya kecil
> kok", kata
> sang anak kecil. Namun seringkali
> terjadi api
> kecil jadi membesar dan
> mencelakakan. Ibu
> yang sudah puluhan tahun mengalami
> pengalaman
> hidup menyadari hal tersebut. Namun
> anak
> kecil yang baru beberapa tahun hidup
> di dunia
> ini, sering meremehkan hal-hal kecil
> tersebut.
> ~~~
> 
> Semoga bermanfaat sebagai renungan
> 
> Terima kasih
> MYusuf.
> 
>
----------------------------------------------------------
> 
> 
> [Non-text portions of this message have been
> removed]
> 
> 

__________________________________________________________
Be a better pen pal. 
Text or chat with friends inside Yahoo! Mail. See how. 
http://overview.mail.yahoo.com/


                         

       
---------------------------------
Never miss a thing.   Make Yahoo your homepage.

[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke