dear pak armani,... dok, mungkin gak kalo serangan transeit ischaemic karna penyempitan urat karotid,,....
--- In dokter_umum@yahoogroups.com, "Amani Goland" <goland_m...@...> wrote: > > Dear Pak Erwin. > > Saya Pikir Diagnosa Over Ventilasi juga kurang tepat. Karena pada > umumnya Over Ventilasi adalah Gagal nafas yang disebabkan karena > shock. > > Menurut saya yang dialami oleh Bapak adalah Guillain Barre Syndrome > (GBS). GBS adalah penyakit akibat sistem kekebalan tubuh menyerang > sistem sarung saraf. Pada umumnya penyakit ini didahului oleh > infeksi influenza saluran pernapasan. Pada saat inilah bapak merasa > nafas tersumbat seperti orang Flu. > > Setelah nafas tersumbat di dalam tubuh terjadi reaksi autoimun, > yakni sistem kekebalan tubuh sendiri yang menyerang bagian dari > ujung ujung saraf. Pada saat inilah terjadi kesemutan. Karena > kesemutan atau Parestesia itu timbul bila terjadi gangguan pada > serabut saraf. Pada penderita GBS yang akut, kesemutan tidak hanya > pada tangan tetapi bisa menjalar kekaki hingga ke perut. > > > Itulah sebabnya penyakit GBS ini bisa menyebabkan kelumpuhan, bahkan > bisa juga menyebabkan kematian apabila Perusakan saraf pernafasan > sudah mencapai akar saraf di leher sehingga pasien kesulitasn > bernafas dan menyebabkan kematian mendadak. > > Gejala nomor 4 s/d 7 yang anda sebutkan juga adalah tanda tanda dari > penderita penyakit GBS. > > Tetapi, dari gejala yang bapak sebutkan sepertinya kondisi bapak > belum akut dan sebaiknya bapak segera periksa ke dokter saraf. > > Jika dugaan saya benar, dan dokter anda juga mengatakan Diagnosa > yang sama. Maka umumnya ada dua jenis pengobatan yang akan di > ditawarkan untuk anda pilih. Silahkan anda tanyakan dan > berkonsultasi dengan dokter saraf anda. > > Yaitu Plasma Exchange atau Intravenous immunoglobulin. Kedua cara > itu saat ini sama sama efektif, walaupun ada pihak tertentu yang > mengklaim plasma exchange lebih baik, sedangkan di pihak lain > immunoglobulin lebih baik. Tetapi jika ada yang mengusulkan > menggunakan kedua cara tersebut secara bergantian maka sebaiknya > anda jangan mau. pilihlah salah satu cara saja. karena pengobatan > ini mungkin harus dilakukan berkali kali, tergantung dari keakutan > GBS anda dan kestabilan kesehatan anda, jika anda sudah memutuskan > satu terapi lakukan terapi yang sama untuk selanjutnya. > > Untuk pastinya, segeralah konsultasikan dengan dokter spesialis > syaraf agar bisa dilakukan test dan diagnosa yang lebih mendalam. > > > Salam > > Anton Goland > > PS : Keputusan anda untuk tidak mengemudikan mobil sendirian saya > pikir adalah keputusan tepat. > > > > > > > > > > > > --- In dokter_umum@yahoogroups.com, erwin dkv <erwin_dkv@> wrote: > > > > Dear All, > > > > Perkenalkan nama saya Erwin..3 bulan terakhir ini saya mengalami > penyakit yg sangat merepotkan saya. Desember lalu ketika sedang > mengemudi mobil saya sendirian..saya merasakan gangguan > pernafasan,tidak lama kemudian disusul oleh kesemutan dikedua > tangan,yg tidak lama kemudian kedua tangan saya menjadi kaku. Saya > masuk ke rumah sakit terdekat..ternyata di UGD saya dideteksi > mengalami hipertensi yaitu 170/110. Analisa dokter saat itu > adalah,saya mengalami hipertensi mendadak dan nyaris stroke bila > tidak cepat dilarikan ke RS. > > > > Setelah sempat dirawat bbrp hari di RS keadaan saya membaik, > > di RS saya juga menjalani test echo,Tee,scan kepala,foto dada yg > semua hasilnya baik. Saya jg menjalani test darah dgn didapati > kolesterol tinggi yaitu 225 dan asam urat 9.6 tapi tepat sebulan > setelah saya keluar dari RS,gangguan serupa timbul lagi dgn jam yg > sama dan juga sikon yg sama (sama seperti yg pertama..saya sedang > membawa mobil sendirian) tapi kali ini tidak terlalu parah karena > saya segera menepikan mobil saya. > > > > Setelah berkonsultasi dengan dokter..disimpulkan bahwa saya > mengalami over ventilasi..hal ini langsung meralat penelitian dokter > pada serangan pertama yg saya alami sebulan yg lalu. kalaupun pada > saat serangan pertama saya dideteksi menderita hipertensi, tapi dgn > kejadian kedua ini mementahkan kesimpulan hipertensi sebagai pemicu > serangan kesemutan dan sesak nafas..karena pada serangan kedua > ini,tensi saya normal yaitu 110/70. Dan yg menjadi > pertanyaan..mengapa over ventilasi itu bisa terjadi berulang-ulang. > > > > Seminggu setelah kejadian ini..sayapun mengalaminya lagi,dikisaran > jam dan kondisi yg nyaris sama. Saya sedang terjebak kemacetan saat > tiba2 pernafasan terganggu dan tak lama disusul kesemutan kedua > tangan..tapi kali ini saya sudah lebih tenang,saya tepikan kendaraan > dan beristirahat sejenak dan tak lama kesemutanpun hilang. > > > > Mungkin diantara rekan2 ada yg mempunyai masukan untuk saya > mengenai penyakit yg saya alami ini. Mengenai jam dan situasi yg > sama..entah kebetulan atau tidak tapi setelah terjadi 3x memang > situasinya selalu sama. Yang saya rasakan bila penyakit ini > menyerang adalah: > > > > 1. Didahului oleh nafas tersumbat yg datang secara tiba2..seperti > hidung yg sedang kena pilek, tapi pilek yg kering. > > 2. Karena nafas terganggu tidak lama akan terasa gelisah. > > 3. Disusul oleh kesemutan pada kedua tangan. > > 4. Bila sudah menepikan kendaraan,biasanya kesemutan hilang dan yg > tersisa adalah pusing seperti terhuyung-huyung. > > 5. Mulut terasa asam. > > 6. Badan lemas,sesekali terasa dingin di telapak > > 7. Pusing masih terasa 2-3 hari setelah kejadian > > > > Mudah2an rekan2 disini ada yg punya masukan untuk saya yang > tentunya akan sangat berguna bukan saja bagi saya tapi juga bagi > orang2 yg juga mengalami hal yg sama. Sampai dgn hari ini saya belum > berani pergi mengemudi mobil sendirian. Sebelumnya saya ucapkan > terima kasih banyak. > > >