Apakah pendapat dokter tersebut sudah cukup akurat dan therapi
yang dilakukan tepat, karena di tempat saya tidak ada lagi dokter
neurologi anak untuk melakukan second opinion.
> 2.Apakah ada pemeriksaan yang perlu dilakukan untuk memastikan apakah
anak saya hanya kejang demam biasa atau memang ada potensi epilepsi
> 3.Apakah ada hubungannya dengan keturunan.Karena adik saya juga
pernah seperti ini ketika masih balita.
> 4. Tidak perlukah dilakukan analisa atau pemeriksaan terhadap anak
saya, sejauh mana efek samping depakene yang dokonsumsi.
> 5. Jika therapi ini tidak tepat, apakah efek samping yang terjadi.
> 6. Sebagai informasi pertumbuhan phisik dan mentalnya normal tetapi
nafsu makan tinggi.

Dear Demanton,
 
Berikut penjelasan yang dapat saya berikan :
 
1. Apakah pendapat dokter tersebut sudah cukup akurat dan therapi
yang dilakukan tepat, karena di tempat saya tidak ada lagi dokter
neurologi anak untuk melakukan second opinion.
 
Jawab :   Ya, sudah akurat.
              Karena ada guideline jika ada Kejang Demam berulang, bisa 
berpotensi utk timbul epilepsi shg di therapy dengan Obat Anti Eiplepsi.

2.Apakah ada pemeriksaan yang perlu dilakukan untuk memastikan apakah
anak saya hanya kejang demam biasa atau memang ada potensi epilepsi.
 
Jawab   : Jika kejang berlanjut tanpa di dahului demam, maka konsultasi dengan 
neurolog dan akan diperiksa Video EEG yaitu kombinasi Video dengan EEG utk 
melihat bentuk kejangnya dan jenis kejangnya.
 
 3.Apakah ada hubungannya dengan keturunan.Karena adik saya juga
pernah seperti ini ketika masih balita.
 
Jawab :  Kejang demam memang diturunkan secara genetik. 
             Ratio terjadinya Kejang Demam lebih tinggi pada anak laki laki 
daripada perempuan.
             Kejang Demam tidak tergantung berapa suhu pada saat demam, tetapi 
memang karena ada faktor genetik, sehingga walau suhu baru mencapai 38, bisa 
saja timbul kejang karena memang sudah ada bakat atau genetiknya.
 

 4. Tidak perlukah dilakukan analisa atau pemeriksaan terhadap anak
saya, sejauh mana efek samping depakene yang dokonsumsi.
 
Jawab   : seharusnya ada pemeriksaan berkala utk melihat kadar obat dalam darah 
dan timbulnya efek samping atau ada tidaknya gangguan pada hati/liver, karena 
Depakene di metabolisme di hati.

 5. Jika therapi ini tidak tepat, apakah efek samping yang terjadi.
 
Jawab :  Therapi tidak tepat tidak menyebabkan timbul efek samping.
Efek samping dapat timbul dari sejak awal minum obat, terlepas itu terapi tepat 
atau tidak.
 

6. Sebagai informasi pertumbuhan phisik dan mentalnya normal tetapi
nafsu makan tinggi.
 
Jawab         :  Efek samping Depakene adalah naiknya nafsu makan dan akan 
menimbulkan kenaikan BB.
 
 
Saran saya : Biasanya Kejang Demam timbul pada usia 6 bulan s/d 3 tahun.
Jika sebelum atau sesudah itu masih timbul kejang demam, maka perlu konsultasi 
ke neurolog.
Jika sudah tidak timbul kejang demam, sebaiknya konsultasi juga ke neurolog utk 
melihat kemungkinan stop Depakene, jika tidak ada manifes epilepsi.

Terima kasih.
 
salam,

Melyanti
0818 0868 1974

--- On Mon, 8/10/09, saintjose72 <saintjos...@yahoo.com> wrote:


From: saintjose72 <saintjos...@yahoo.com>
Subject: [Dokter Umum] Re: Trs: Kejang Demam
To: dokter_umum@yahoogroups.com
Date: Monday, August 10, 2009, 1:41 AM


  



--- In dokter_umum@ yahoogroups. com, gerald salomo <den_manton@ ...>
wrote:
>
>
>
> --- Pada Ming, 8/2/09, gerald salomo den_man...@. .. menulis:
>
> Dari: gerald salomo den_man...@. ..
> Judul: Kejang Demam
> Kepada: dokter_umum@ yahoogroups. com
> Tanggal: Minggu, 8 Februari, 2009, 6:35 PM
>
> Selamat Sore Pak Dokter,
>
> Anak saya pernah mengalami kejang demam 5 kali. Kejang pertama
terjadi saat umur 15 bulan dan saat itu demamnya di atas 38 derejat
celcius. Kemudian kejang demam ini berulang sampai umur 4 tahun. Kejang
selalu terjadi pada awal kenaikan suhu badan dan berlangsung tidak
lebih dari 15 menit lalu sadar tanpa ada kelainan. Setelah kejang demam
terjadi 4 kali, kami memutuskan untuk konsul dengan dokter neurologi
anak dan beliau memberikan therapi depakene selama 3 tahun, setelah
sebelumnya dilakukan pemeriksaan EEG dan kata beliau hasilnya abnormal
dan punya potensi untuk memicu epilepsi jika tidak ditherapi lebih
dini.Saat ini therapi sudah dijalani selama 1.5 tahun. Kejang demam
tersebut masih terjadi 1 kali setelah pemakain depakene yaitu bulan
september 2008 yang lalu. Yang ingin saya tanyakan adalah :
> 1.Apakah pendapat dokter tersebut sudah cukup akurat dan therapi
yang dilakukan tepat, karena di tempat saya tidak ada lagi dokter
neurologi anak untuk melakukan second opinion.
> 2.Apakah ada pemeriksaan yang perlu dilakukan untuk memastikan apakah
anak saya hanya kejang demam biasa atau memang ada potensi epilepsi
> 3.Apakah ada hubungannya dengan keturunan.Karena adik saya juga
pernah seperti ini ketika masih balita.
> 4. Tidak perlukah dilakukan analisa atau pemeriksaan terhadap anak
saya, sejauh mana efek samping depakene yang dokonsumsi.
> 5. Jika therapi ini tidak tepat, apakah efek samping yang terjadi.
> 6. Sebagai informasi pertumbuhan phisik dan mentalnya normal tetapi
nafsu makan tinggi.
> Sekarang umurnya 4 thn 4 bulan, tinggi badan 110 cm, berat badan 25
Kg.
>
> Terimakasih atas jawaban dokter. Salam
>
> Denmanton-Medan
>
> 
>
> [Non-text portions of this message have been removed]

Jawab:
Kejang Demam adalah Kejang yang terjadi pada suhu badan yang tinggi.
Yang harus diwaspadai bila suhu badan tersebut sudah menunjukkan lebih
dari 37,8 derajat celcius.
Pencegahannya adalah dengan cara meng-kompress/ menyeka badan anak yang
panas tersebut dengan washlap/handuk kecil dan air hangat-hangat kuku ke
seluruh tubuh, dengan tujuan untuk membuka pori-pori kulit dan
mengeluarkan panas badan.
Kejang demam ini, bisa berlanjut sampai dengan anak usia 5 tahun.
Pengobatannya harus dikonsultasi kan dengan dokter spesialis anak ber
koordinasi dengan dokter spesialis syaraf (neurologi).
Demikian keterangan dari saya, semoga bermanfaat.
Terima-kasih.
>

















      

[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke