malu juga ya kalau sudah tua di umpatin terus...maunya semakin tua tambah bijaksanalah.. membawa ketenangan dan kenyamanan dilingkungan anda..bukan begitu?!
On 13/12/05, Riqzirad Setiawan <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > (r) Judul sama isi tulisan bagaikan kepala dan badan yang ga nyambung/match. > Badan manusia berkepala kebo. > (r) Data anda darimana jika rating soal negara terkorup melibatkan sistem > perekonomian yang syariah ? > > > > -----Original Message----- > From: "Maintbase"<[EMAIL PROTECTED]> > Sent: 12-Dec-05 11:42:27 PM > To: > "ekonomi-nasional@yahoogroups.com"<ekonomi-nasional@yahoogroups.com> > Subject: RE: [ekonomi-nasional] syariah or non : Indonesia Tetap Terkorup > /oot > > Pak anton bahasamu terkesan intelek padahal telek > > -----Original Message----- > From: ekonomi-nasional@yahoogroups.com > [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of > arief > Sent: Friday, December 09, 2005 9:11 AM > To: ekonomi-nasional@yahoogroups.com > Subject: RE: [ekonomi-nasional] syariah or non : Indonesia Tetap > Terkorup /oot > > Pak Anton judul Anda ini sangat tendensius, bagaimana bisa > diperbandingkan > kalau syariah sendiri belum pernah diterapkan? mohon agak hati-hati > sedikitlah > -----Original Message----- > From: ekonomi-nasional@yahoogroups.com > [mailto:[EMAIL PROTECTED] Behalf Of > antonhartomo > Sent: Thursday, December 08, 2005 10:44 PM > To: ekonomi-nasional@yahoogroups.com > Subject: [ekonomi-nasional] syariah or non : Indonesia Tetap Terkorup > /oot > > > --- In ppii: > > http://www.indopos.co.id/index.php?act=detail&id=5989 > > Selasa, 06 Des 2005, > > > Indonesia Tetap Terkorup > > SINGAPURA - Dibandingkan sebelas negara besar di Asia, korupsi di > Indonesia tetap paling parah. Berdasar survei yang dilakukan lembaga > konsultan internasional yang bermarkas di Singapura, Political and > Economic Risk Consultancy (PERC), Indonesia mendapat poin 9,44. > Rentang skor itu -dari yang terbaik sampai yang terburuk- adalah 0- > 10. > > Dalam pernyataannya, PERC menilai, parahnya tingkat korupsi itulah > yang membuat pertumbuhan ekonomi Indonesia paling buruk di antara > negara-negara yang ikut disurvei. Itu juga menjadi penghalang utama > pertumbuhan bisnis dan investasi. Banyak investor asing yang enggan > masuk. > > Namun, PERC menyatakan terkesan terhadap tekad Presiden Susilo > Bambang Yudhoyono dalam pemberantasan korupsi. "Sistem hukum di > negara ini (Indonesia, Red) masih dipertanyakan. Tapi, Presiden SBY > sudah meningkatkan upayanya untuk memerangi korupsi," kata PERC > dalam pernyataannya kemarin. > > Dalam pandangan PERC, banyak pejabat tinggi yang ditangkap dan > dihukum karena kasus korupsi. Itu memunculkan harapan bahwa korupsi > bisa berkurang. > > Sementara itu, posisi teratas dalam daftar yang dirilis PERC > tersebut ditempati Singapura yang mendapat 0,89 poin, disusul > Hongkong dengan 1,22. Kedua negara itu mendapat nilai paling bagus > karena investor asing merasa yakin terhadap sistem hukum di sana. > Kemudahan bagi korban korupsi untuk mendapatkan perlindungan hukum > menjadi nilai tambah tersendiri. > > Karena itu, investasi asing terus mengalir ke kedua bekas koloni > Inggris tersebut meski ongkos pekerja di sana lebih mahal daripada > di negara lain. "Pelabuhan mereka bagus, infrastruktur kelas dunia, > dan pekerja yang memiliki pendidikan tinggi. Meskipun Singapura dan > Hongkong tidak punya sumber daya alam," papar PERC. > > Urutan di bawah Singapura dan Hongkong ditempati Jepang, Korsel, > Malaysia, Taiwan, Thailand, China, India, Filipina, dan Vietnam. > > Khusus untuk Filipina, investor enggan masuk karena -meski di negara > ini banyak korupsi- pemerintahannya tidak melakukan apa pun untuk > mengatasinya. Sedangkan di China, investor senang terhadap upaya > pemerintah menghukum pejabatnya yang korup. > > Apalagi, mereka sudah menjadi anggota Organisasi Perdagangan Dunia > (WTO). Khusus di Thailand, PERC melihat sudah banyak perubahan hukum > yang dilakukan. Sayang, perubahan itu hanya menguntungkan perusahaan > besar yang memiliki kaitan dengan politisi yang berpengaruh. > (afp/any) > > > > > [Non-text portions of this message have been removed] > > --- End forwarded message --- > > > > > > > Ingin bergabung ke milis ekonomi-nasional? > Kirim email ke > [EMAIL PROTECTED] > > > > ------------------------------------------------------------------------ > ---- > -- > YAHOO! GROUPS LINKS > > a.. Visit your group "ekonomi-nasional" on the web. > > b.. To unsubscribe from this group, send an email to: > [EMAIL PROTECTED] > > c.. Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of > Service. > > > ------------------------------------------------------------------------ > ---- > -- > > > > -- > No virus found in this outgoing message. > Checked by AVG Free Edition. > Version: 7.1.362 / Virus Database: 267.13.12/192 - Release Date: 12/5/05 > > > [Non-text portions of this message have been removed] > > > > > Ingin bergabung ke milis ekonomi-nasional? > Kirim email ke [EMAIL PROTECTED] > Yahoo! Groups Links > > > > > > > > > > Ingin bergabung ke milis ekonomi-nasional? > Kirim email ke [EMAIL PROTECTED] > Yahoo! Groups Links > > > > > > > > > > > > Ingin bergabung ke milis ekonomi-nasional? > Kirim email ke [EMAIL PROTECTED] > > > > ________________________________ > YAHOO! GROUPS LINKS > > > Visit your group "ekonomi-nasional" on the web. > > To unsubscribe from this group, send an email to: > [EMAIL PROTECTED] > > Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service. > > ________________________________ > -- OK TAUFIK ------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> Put more honey in your pocket. (money matters made easy). http://us.click.yahoo.com/F9LvrA/dlQLAA/cosFAA/GEEolB/TM --------------------------------------------------------------------~-> Ingin bergabung ke milis ekonomi-nasional? Kirim email ke [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ekonomi-nasional/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/