http://www.harianterbit.com/artikel.php?kategori=PASAR/NERACA&id=36617 8 February 2006 - 09:12
Tim internal audit Depkeu gagal urus aset eks BPPN JAKARTA - Departemen Keuangan (Depkeu) membentuk tim baru untuk mengurus aset eks BPPN (Badan Penyehatan Perbankan Nasional). Ini merupakan bukti kegagalan tim internal audit yang dibentuk Depkeu. â?Pembentukan tim baru ini akan kontraproduktif dan hanya menimbulkan bahaya penyalahgunaan kewenangan. Tim ini hanya mengurus aset warisan tim pemberesan BPPN dan akan menjadi makanan empuk bagi orang-orang di Depkeu,â? ujar pengamat ekonomi Ichsanudin Noorsy di Jakarta, kemarin. Selama ini, kata Noorsy, orang-orang yang berada di tim pemberesan BPPN tidak bisa dipercaya dan tidak transparan dalam pengelolaan aset. Dikhawatirkan pembentukan tim baru ini hanya dijadikan ajang Depkeu meneguk keuntungan sebesar-besarnya melalui penjualan aset warisan BPPN dan penjualan 16 bank dalam likuidasi (BDL). Depkeu seharusnya mendorong dilakukan audit tim pemberesan BPPN oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). â?Audit yang dilakukan harus audit investigatif terhadap kinerja BPPN, bukan audit spesial yang tidak menyentuh masalah,â? kata Noorsy. Dia menilai kebijakan Depkeu dalam penanganan aset tidak memiliki kredibilitas dan terkesan membodohi masyarakat. Kebijakan audit internal di era Menkeu Jusuf Anwar yang telah dilaksanakan juga tidak berjalan dengan baik karena mereka gagal memetakan aset-aset yang dimiliki. Tim audit internal, seharusnya bisa memisahkan aset yang tidak jelas, yang memiliki status hukum dan tidak, bagaimana posisi aset tersebut, kualitas aset yang ada dan jumlahnya. â?Pada praktiknya mereka tidak melakukan hal berarti,â? ujarnya. Noorsy mengatakan, keinginan membentuk tim baru ini merupakan upaya Depkeu memperbesar kekuasaan dan menjadikan Menkeu memiliki kekuasaan seperti perdana menteri. â?Departemen keuangan memiliki penyakit akut yakni penyakit konflik kepentingan yang menghendaki kekuasaan yang besar di tiap direktorat jenderal,â? paparnya. Depkeu seharusnya tidak boleh mengelola anggaran, menampung pendapatan negara dan mengelola aset, karena ini hanya memperbesar potensi penyelewengan kekuasaan. (fen) [Non-text portions of this message have been removed] Ingin bergabung ke milis ekonomi-nasional? Kirim email ke [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ekonomi-nasional/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/