RIAU POS Menkeu Didesak Segera Nilai Aset
Senin, 13 Pebruari 2006 JAKARTA (RP)-Langkah PT PPA (Perusahaan Pengelola Aset) untuk segera menjual aset-aset yang dikelolanya terkendala. Itu karena belum ditetapkannya nilai aset yang menjadi kewenangan Menteri Keuangan. Hal tersebut diungkapkan Rahmat Saptaman Didan, Direktur Pengelolaan Aset Kredit dan Properti PT PPA, akhir pekan lalu. Menurut dia, penetapan nilai aset itu merupakan prasyarat mutlak penjualan yang akan dilakukan PPA. ''Katakanlah Menkeu bisa dalam dua bulan ini menetapkan hal itu. Secepatnya aset properti yang sudah siap jual akan kami lepas," ujarnya. Rahmat menambahkan, jumlah aset yang siap jual tersebut mencapai 822 unit. ''Sebagian besar merupakan aset properti sejak tahun lalu yang sudah diverifikasi. Untuk tahun ini, aset properti kami bertambah lagi hingga 3.935 unit,'' jelasnya. Salah satu alasan PT PPA segera menjual aset properti tersebut adalah tingginya biaya pengelolaan properti. ''Kami harus membayar service charge, iuran, bahkan uang keamanan untuk menjaga aset,'' sebutnya. Menurut Rahmat, biaya pengelolaan aset tersebut rata-rata 13 persen. ''Ini terus meningkat sehingga mengurangi tingkat pengembalian aset (recovery rate),'' paparnya. Aset properti yang dimiliki PPA, antara lain, tanah seluas 7 juta hektare di Maja. Kemudian, 219 apartemen di bilangan Cassablanca, Jakarta, serta tanah dan bangunan di beberapa kota besar di Indonesia. Selain aset properti tersebut, rencana PPA untuk melego saham perbankan yang dimilikinya pada tahun ini belum mendapatkan kepastian. ''Sudah ada lampu hijau dari Menkeu, tapi ya itu tadi. Belum ada keputusan nilai aset yang akan dijadikan patokan," papar Ananda Barata, direktur Pengelolaan Aset Saham. PPA sendiri berencana untuk melepas saham BII dan Bank Permata tahun ini. ''Untuk BII, hanya bisa dilakukan melalui mekanisme market placement karena hanya sebesar 5 persen, sedangkan yang Permata bisa melalui strategic sales karena masih sebesar 25,90 persen," tandasnya. (iw/jpnn) [Non-text portions of this message have been removed] Ingin bergabung ke milis ekonomi-nasional? Kirim email ke [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ekonomi-nasional/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/