Kuncinya ada di "KERJASAMA (untuk BERSAMA)" Pak. Bahasa ke kiniannya
"COOPERATION".
Semua alam yang tumbuh di compose oleh Yang Maha Kuasa dengan konsep
"COOPERATION" ini...
Sila perhatikan alam sekeliling anda, bahkan tubuh anda sendiri...
Tidak ada yang FULL LIBERAL di alam ini... Kalau ada yang bilang
begitu, sepertinya itu cuma tipuan saja...
Atau akalnya nga nyampe...

Kerjasama yang solid tidak bisa terjadi jika menganggap orang lain
bukan bahagian dari KELUARGA (besar) KITA.
Karena merasa satu keluarga orang bisa saling membantu...
Dengan itu masalah bersama dapat diatasi dengan lebih mudah...

Kalau tidak salah, salah satu tokoh kita yang memperjuangkan
konsep-konsep PERTUMBUHAN BERKESINAMBUNGAN diatas adalah Bp Mohammad
Hatta...
Kok sepertinya sangat sedikit atau hampir tidak ada pengikut beliau
yang memperjuangkannya di zaman kompetisi sekarang...
Sekolah-sekolah dan perguruan tinggipun mempromosikan kompetisi...
Mereka tidak mengerti bahwa itu MENGHANCURKAN DIRINYA SENDIRI...

Salam Z

2008/5/31 Bango Samparan <[EMAIL PROTECTED]>:

> Di dalam ilmu ekonomi sebetulnya tidak ada yang dinamakan pasar bebas,
> yang ada adalah pasar persaingan sempurna.
>
> Asumsi pasar persaingan sempurna sendiri bermuara pada kesimpulan
> "semua pelaku ekonomi memiliki kekuatan yang sama." Sebabnya,
> ketidaksamaan kekuatan pelaku ekonomi pasti akan membuat persaingannya
> menjadi tidak sempurna.
>
> Pasar bebas, merupakan doktrin baru, yang diusung oleh pelaku-pelaku
> ekonomi kuat. Gambarannya: kambing dan singa harus masuk ke satu arena
> atau kurungan yang sama, untuk bertarung. Nah, kecuali ada keajaiban,
> pastilah si kambing yang koyak-koyak.
>
> Negeri ini memang aneh, hakekatnya kambing tetapi suka sekali
> ditandingkan dengan singa:-) Siapa yang salah?
>
> Tapi, kadang saya juga pusing, harus mulai dari mana memperbaiki negeri
> ini.
>
> Salam
> B. Samparan

2008/5/30 A Nizami <[EMAIL PROTECTED]>:
> Kenapa Pasar Komoditas lebih mahal dan turun naik tidak karuan ketimbang
> pasar tradisional?
>
> Ini gambarannya:
> Pasar Tradisional:
> Produsen->Distributor->Pengecer->Pembeli
>
> Pasar Komoditas:
>
> B U R S A K O M O D I T A S
> Produsen->Spekulan->Spekulan->Spekulan->Spekulan...(tidak terhingga sampai
> jatuh tempo)->Distributor->Pengecer->Pembeli
>
> Harusnya Pasar Komoditas dilarang memperjual-belikan Sembako dan BBM agar
> harganya tidak dipermainkan spekulan.
>
> ===
>
> Syiar Islam. Ayo belajar Islam melalui SMS
> Informasi selengkapnya ada di http://www.media-islam.or.id atau
> http://syiarislam.wordpress.com
>
> --- On Thu, 5/29/08, Sang <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> From: Sang <[EMAIL PROTECTED]>
> Subject: [ekonomi-nasional] Sistemnya Pasar Bebas, kok Harga tetap naik?
> To: ekonomi-nasional@yahoogroups.com
> Date: Thursday, May 29, 2008, 3:26 AM
>
> Ini yg saya malah makin bingung sekarang-sekarang ini....
> Liberalisasi segalanya sepertinya bukannya bikin harga makin murah,
> makin efisiensi dari segi produksi, bukannya makin efektif
> distribusi barang... tapi kok segalanya makin tidak karu-karuan. ..
>
> Mulai dari terigu, gula, beras, minyak sayur dll
>
> Minyak bumi yg dikonversi jadi BBM kok bisa jadi naik melambung
> tinggi dipasaran global? padahal sekarang sistem laissez faire
> liberalisasi perdagayang yg semestinya makin efisien dalam hal cost
> produksi, makin efektif dll...
>
> Kok jadinya terbalik kearah sebaliknya.. . harga bukannya jadi rendah
> karena persaingan bebas.. bukannya makin mampu dijangkau semua
> kalangan, malah makin menggila bergerak ke 150$ dollar... dan yg
> untung malahan investor , penanam modal dan pedagang besar..
>
> Dan yg menderita pasti orang-orang kecil dgn penghasilan pas-pasann..
>
> Kenapa dgn sistem kapitalistik liberalisasi sekarang harga malahan
> bukannya makin efisien malah makin menggila?
> jawaban utama saya yakin bukan tersebab kelangkaan dan permintaan
> tinggi....produk global cukup kok!
>
> Mohon penjelasan bagi ahli kita yg punya pengetahuan soal ini...
>
> Sang

Kirim email ke