berarti SBY-BoedNo memang tak layak di pilih

1. keduanya sekuler
2. Tak pro rakyat

2009/5/14 A Nizami <nizam...@yahoo.com>

>
>
>
> Pemilihan Boediono sebagai Cawapres SBY mendapat tentangan dari PAN dan
> PKS.. Selain karena kekecawaan Cawapres dari masing-masing partai tidak
> terpilih, ada alasan lain yang disampaikan kedua parpol tersebut. Sementara
> PKB tetap mendukung SBY. PAN bahkan mempertimbangkan untuk mengusung Prabowo
> sebagai Capres atau merapat ke JK-Win.
>
> Dari artikel media massa di bawah, pengurus PAN, Drajat Wibowo menganggap
> Boediono menganut paham ekonomi Neoliberal yang menyengsarakan rakyat
> Indonesia. Selain itu, biasanya pasangan Capres dan Cawapres itu dari
> kombinasi Nasionalis dan Islam. Namun pasangan SBY-Boediono keduanya adalah
> Nasionalis. Kemudian biasanya agar diterima seluruh rakyat Indonesia,
> pasangan Capres-Cawapres biasanya dari suku Jawa dan Non Jawa (Tribun
> Timur).
>
> Saat penunjukkan Boediono sebagai Cawapres SBY, di TV dan media massa
> lainnya ada demo menolak Boediono dengan alasan dia adalah ekonom
> Neoliberalisme.
>
> "Kami menolak Boediono karena dia adalah antek neoliberalisme," kata
> Sodikin, Koordinator Lapangan Aksi Damai Tolak Boediono, saat ditemui di
> tengah aksi yang bertempat di depan Mobas. Lebih lanjut, ia menjelaskan,
> yang dimaksud dengan antek itu berarti berpihak pada IMF, ADB, World Bank,
> dan WTO (Kompas.com).
>
> Neoliberalisme adalah Sistem Ekonomi dengan agenda Penjualan BUMN
> (Privatisasi), penghapusan subsidi pada barang, deregulasi, pasar bebas,
> penyerahan kekayaan alam kepada pihak swasta/asing, dan bertumpu pada
> pinjaman hutang luar negeri.
>
> Di bawah adalah berbagai artikel tentang Boediono. Ada yang menyebutnya
> sebagai ekonom bertangan dingin karena bisa menjaga rupiah di tingkat Rp
> 9.000/1 US$. Namun saya lihat itu bukan prestasi mengingat zaman Habibie 1
> US$ hanya Rp 7.000 sementara zaman Boediono (sekarang) jadi Rp 10.300
> setelah sebelumnya menukik sampai Rp 12.000.
>
> “Prestasi” lain pun seperti hutang dari IMF lunas jadi tidak berarti
> mengingat hutang luar negeri Indonesia bertambah dari Rp 1.200 trilyun pada
> tahun 2004 menjadi Rp 1.600 trilyun di tahun 2009. Meski hutang di IMF
> “hilang”, Indonesia termasuk penghutang terbesar di Bank Dunia dan ADB serta
> agenda IMF terus berjalan.
>
> Boediono
> Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
>
> Dr. Boediono (lahir di Blitar, Jawa Timur, 25 Februari 1943; umur 66 tahun)
> adalah Gubernur Bank Indonesia sekarang ini. Sebelumnya Boediono menjabat
> Menteri Koordinator Perekonomian Indonesia pada Kabinet Indonesia Bersatu.
> Boediono juga pernah menjabat Menteri Keuangan Indonesia dalam Kabinet
> Gotong Royong (2001–2004). Sebelumnya pada Kabinet Reformasi Pembangunan
> (1998-1999), Boediono adalah Menteri Negara Perencanaan dan Pembangunan
> Nasional/Kepala Bappenas. Ia juga pernah menjabat sebagai Direktur Bank
> Indonesia pada masa pemerintahan Soeharto. Saat ini ia mengajar di Fakultas
> Ekonomi Universitas Gadjah Mada.
>
> Ia memperoleh gelar S1 (Bachelor of Economics (Hons.)) dari [Universitas
> Western Australia] pada tahun 1967. Lima tahun kemudian, gelar Master of
> Economics diperoleh dari Universitas Monash. Kemudian pada tahun 1979, ia
> mendapatkan gelar S3 (Ph.D) dalam bidang ekonomi dari Wharton School,
> Universitas Pennsylvania.
>
> Sebagai Menteri Keuangan dalam Kabinet Gotong Royong, ia berhasil
> memperbaiki keuangan pemerintah dengan sangat baik sehingga mampu membawa
> Indonesia lepas dari bantuan Dana Moneter Internasional. Oleh BusinessWeek,
> ia dipandang sebagai salah seorang menteri yang paling berprestasi dalam
> kabinet tersebut. Ketika Susilo Bambang Yudhoyono terpilih sebagai presiden,
> banyak orang yang mengira bahwa Boediono akan dipertahankan dalam
> jabatannya, namun posisinya ternyata ditempati Jusuf Anwar. Menurut laporan,
> Boediono sebenarnya telah diminta oleh Presiden Yudhoyono untuk bertahan,
> namun ia sendiri hendak beristirahat dan kembali mengajar. Saat Presiden
> Susilo Bambang Yudhoyono melakukan perombakan (reshuffle) kabinet pada 5
> Desember 2005, Boediono diangkat menggantikan Aburizal Bakrie menjadi
> Menteri Koordinator bidang Perekonomian. Indikasi Boediono akan menggantikan
> Aburizal Bakrie direspon positif oleh pasar sejak hari sebelumnya dengan
> menguatnya IHSG
> serta mata uang rupiah.
>
> Pada tanggal 9 April 2008, DPR mengesahkan Boediono sebagai Gubernur Bank
> Indonesia, menggantikan Burhanuddin Abdullah.
>
> Belakangan namanya santer disebut sebagai cawapres Susilo Bambang
> Yudhoyono.
>
> Boediono beristrikan Herawati dan memiliki dua anak, Ratriana Ekarini dan
> Dios Kurniawan.
> Boediono didampingi istrinya Herawati berbincang dengan Menteri Pendidikan
> Nasional Prof Dr Bambang Sudibyo sesaat setelah menyampaikan pidato
> pengukuhan Guru Besar Fakultas Ekonomi UGM
>
> Catatan-catatan penting saat beliau menjabat :
>
> 1. Ekonom Kwik Kian Gie pernah menilai, prestasi Boediono hingga kini tetap
> diragukan karena dia tak mampu mengatasi kasus BLBI. Resep ekonomi yang
> disodorkan Boediono untuk mengatasi krisis moneter Indonesia 1997-1998 pun
> dianggap keliru, karena hanya mengandalkan buku diktat ekonomi dan resep
> IMF-Bank Dunia. “Adalah Megawati semasa menjabat sebagai presiden, yang
> menemukan dan menarik Boediono dalam kabinet sebagai Menkeu, Dan ia
> (Boediono) memang patuh melayani IMF,” kata Kwik dalam sebuah diskusi.
>
> 2. Para analis ekonomi-politik seperti Hendri Saparini melihat Boediono,
> yang kini menjabat gubernur BI sudah lama dibina oleh IMF, ADB, dan Bank
> Dunia, melalui jaringan Mafia Berkeley untuk menjadikan Indonesia sebagai
> negara neolibreal-kapitalis. Akibatnya, utang negara yang kaya raya ini
> bertambah Rp 400 triliun dalam periode 2004-2009.
>
> 3. Pada waktu menjabat sebagai Menteri Keuangan saat pemerintahan Megawati
> Soekarnoputri, dia menyatakan bahwa pada dasarnya subsidi bagi rakyat harus
> dihapus. Dan ketika para petani tebu meminta proteksi, Boediono dengan
> enteng menyatakan, ”Kalau petani tebu merasa bahwa menanam tebu kurang
> menguntungkan, tanamlah komoditas lain yang lebih menguntungkan.” yang
> sangat jauh dari semangat kemandirian ekonomi.
>
> Karya
>
> * Mubyarto, Boediono, Ace Partadiredja, Ekonomi Pancasila, Penerbit
> Fakultas Ekonomi, Universitas Gadjahmada (1981)
> * Boediono, Indonesia menghadapi ekonomi global, Penerbit BPFE (2001)
> http://id.wikipedia.org/wiki/Boediono
>
> Prof. Dr. Boediono
> Ekonom Bertangan Dingin
>
> Calon Wakil Presiden (Cawapres) pendamping SBY, Capres Partai Demokrat, ini
> seorang ekonom profesional bertangan dingin. Tangan dingin Guru Besar
> Fakultas Ekonomi Universitas Gajah Mada dan Doktor Ekonomi Bisnis lulusan
> Wharton School University of Pennsylvania, AS 1979, ini terbukti selama
> menjabat Menteri Keuangan pada pemerintahan Megawati, Menko Perekonomian
> Kabinet Indonesia Bersatu (resuffle Senin (5/12/2005), maupun sebagai
> Gubernur Bank Indonesia.
>
> Selama menjabat Menkeu Kabinet Gotong-Royong, suami dari Herawati dan ayah
> dua anak (Ratriana Ekarini dan Dios Kurniawan), ini berhasil membenahi
> bidang fiskal, masalah kurs, suku bunga dan pertumbuhan ekonomi.
>
> Bersama dalam The Dream Team dan Bank Indonesia, Master of Economics,
> Monash University, Melbourne, Australia (1972), itu berhasil menstabilkan
> kurs rupiah pada kisaran Rp 9000-an per dolar AS. Begitu pula dengan suku
> bunga berada dalam posisi yang cukup baik merangsang kegiatan bisnis,
> sehingga pertumbuhan ekonomi menaik secara signifikan. Pria berpenampilan
> kalem dan santun serta terukur berbicara itu juga dinilai mampu membuat
> situasi ekonomi yang saat itu masih kacau menjadi dingin.
> http://tokohindonesia.com/ensiklopedi/b/boediono/biografi/index.shtml
>
> Amien Rais Kecewa SBY Tunjuk Boediono
> Liputan 6 - Kamis, Mei 14
>
> Liputan6.com, Jakarta: Ketua Majelis Pertimbangan Partai Amanat Nasional
> (PAN) Amien Rais kecewa dengan rencana penunjukan Gubernur Bank Indonesia
> Boediono sebagai calon wakil presiden pendamping Susilo Bambang Yudhoyono.
> Pernyataan itu disampaikan Amien usai menggelar pertemuan dengan pengurus
> Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PAN DKI Jakarta, Rabu (13/5).
> ...
> Menyikapi rencana penujukan Boediono, para pimpinan Partai Keadilan
> Sejahtera (PKS) tadi malam juga menggelar rapat internal di Jakarta. Kendati
> nama Boediono belum diumumkan secara resmi, PKS menilai pilihan SBY tak
> sesuai dengan masukan partai yang menghendaki kombinasi capres-cawapres dari
> kalangan nasionalis-religius.
>
> http://id.news.yahoo.com/lptn/20090514/tpl-amien-rais-kecewa-sby-tunjuk-boedion-e5c0aa3.html
>
> PAN: Boediono Pentolan Neoliberalisme
> DPW Sulsel Pastikan PAN Tinggalkan Demokrat
> Kamis, 14 Mei 2009 | 01:56 WITA
>
> Makassar, Tribun - DPP PAN dipastikan membatalkan rencana koalisi dengan
> Partai Demokrat. Partai berlambang matahari terbit ini sedang menjajaki
> kemungkinan mengusung Prabowo Subianto atau bergabung ke Jusuf Kalla-Wiranto
> (JK-Win).
>
> Hal itu disampaikan Wakil Ketua DPW PAN Sulsel Buhari Kahhar Mudzakkar usai
> bertemu dengan Ketua DPW PAN Sulsel Ashabul Kahfi, Ketua Bappilu PAN Sulsel
> Doddy Amiruddin, dan sejumlah pengurus harian lainnya di kediaman Kahfi,
> Rabu (13/5). Usai pertemuan, Buhari ditunjuk sebagai juru bicara.
>
> "Jadi kita sudah sepakat bahwa PAN Sulsel akan meminta DPP mengusung
> Prabowo Subianto. Berdasarkan informasi yang kami terima dari Jakarta, PAN
> sudah dipastikan batal berkoalisi dengan Partai Demokrat mengusung SBY
> (Susilo Bambang Yudhoyon)," ujar Buhari.
> Anggota Fraksi PAN di DPR RI Drajat Wibowo menilai Boediono merupakan
> pilihan blunder politik yang fatal bagi SBY.
>
> "Pilihan itu akan memperkeras dikotomis antara nasional dan islamis, yang
> selama ini hampir menghilang. SBY nasionalis sehingga, idealnya, cawapresnya
> berasal dari Islamis. Boediono yang menganut paham ekonomi neoliberal juga
> tidak mewakili kelompok masyarakat luar Jawa," ujar Drajat.
>
> Soal neoliberalisme yang disematkan kepada Boediono juga diakui Wakil Ketua
> DPP Partai Demokrat Ahmad Mubarok. Namun, dia menilai posisi Boediono
> sebagai tokoh neoliberalisme ini bukan menjadi ancaman.
>
> "Karakter Boediono sebagai neoiberalisme bukan menjadi ancaman. Kalau
> Boediono menjadi ancaman untuk neoliberal karena karakter Boediono menurut
> saya tidak menjadi ancaman sama sekali," ujar Mubarok seperti dikutip
> kompas.com.
> http://www..tribun-timur.com/read/artikel/27920
>
> Tolak Boediono karena Antek Pasar Bebas
>
> Rabu, 13 Mei 2009 | 15:40 WIB
>
> JAKARTA, KOMPAS.com — Siapa pun yang dipilih SBY untuk menjadi wakil
> presidennya akan menimbulkan resistensi. Memang benar, ketika Boediono
> ditetapkan sebagai wapres untuk SBY, hari ini (Rabu, 13/5) Komite Muda
> Indonesia (KMI) menggelar aksi damai menolak Boediono.
>
> "Kami menolak Boediono karena dia adalah antek neoliberalisme," kata
> Sodikin, Koordinator Lapangan Aksi Damai Tolak Boediono, saat ditemui di
> tengah aksi yang bertempat di depan Monumen Nasional di Jl Medan Merdeka
> Barat, Jakarta. Lebih lanjut, ia menjelaskan, yang dimaksud dengan antek itu
> berarti berpihak pada IMF, ADB, World Bank, dan WTO.
>
> Keberatan tersebut karena KMI melihat jika Boediono menjadi wapres maka
> Indonesia akan terpuruk. "Sistem perekonomian kita akan semakin ke pasar
> bebas. Perekonomian kita akan mengedepankan swasta, sehingga akan semakin
> banyak aset negara yang dijual," jelas Sodikin yang juga mahasiswa
> Universitas Islam Indonesia.
>
>
> http://nasional.kompas.com/read/xml/2009/05/13/15404846/tolak.boediono.karena.antek.pasar.bebas.
>
> ===
> Ayo Belajar Islam sesuai Al Qur'an dan Hadits
> http://media-islam.or.id
>
> Mencari semua teman di Yahoo! Messenger? Undang teman dari Hotmail, Gmail
> ke Yahoo! Messenger dengan mudah sekarang!
> http://id.messenger.yahoo.com/invite/
>
>  
>


[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------------------

Ingin bergabung ke milis ekonomi-nasional?
Kirim email ke ekonomi-nasional-subscr...@yahoogroups.com
http://capresindonesia.wordpress.com
http://infoindonesia.wordpress.comYahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ekonomi-nasional/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ekonomi-nasional/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    mailto:ekonomi-nasional-dig...@yahoogroups.com 
    mailto:ekonomi-nasional-fullfeatu...@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    ekonomi-nasional-unsubscr...@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/

Kirim email ke