Jika pidatomu bisa memajukan bangsa dan negara ini, maka berpidatolah kau seribu atau sejuta kali... Aku akan duduk bersimpuh di sudut mimbar mencerna nikmatnya walau semu adanya.
Berpidatolah kau tentang kedaulatan di sela-sela hina dina tetangga... Jika memang ini arti kedaulatan menurutmu. Ceritakan saja semua kesejahteraan menurutmu tentang negara ini dalam pidato indahmu... Aku sudah terbiasa dengan nina bobok. Jangan lupa pidatokan tentang gemah ripah yang menurut engkau tengah kami nikmati... Biar kelak cucu-cucu bangsa ini tahu, pernah ada tentang dirimu yang berpidato demi bangsa. Kisahkan juga para pendustamu seperti diriku yang tak tahu membedakan mana fakta mana nyata... Kisahkan saja sesukamu, kau yang tahu apa arti hidup ini... Biarkan aku di sini, mati dalam kebodohan, bodoh karena tak hidup dalam pidatomu... Depok, 17-8-2010 09.50 Teuku GANDAwan (alumni ITB) *Menjelang detik-detik proklamasi... Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!