-------------------------------------------------------------------------------------------------------
Mo ndaftar :    [EMAIL PROTECTED]
Arsip lengkap Berita-berita Lingkungan Hidup di Indonesia, silahkan klik:
        http://www.egroups.com/group/berita-lingkungan/messages
--------------------------------------------------------------------------------------------------------

http://www.surabayapost.co.id/
NASIONAL  Kamis, 02 November 2000
                 
         Pemerintah Didesak Tindak Maspion, Ajinomoto, Petro Kimia
                                Jakarta - Surabaya Post 

     DPR mendesak pemerintah segera menindak tiga perusahaan; PT Maspion, PT Ajinomoto,
     dan PT Petro Kimia Gresik karena melanggar ketentuan lingkungan hidup. 
Berdasarkan temuan
     selama kunjungan kerja dan pengaduan masyarakat, ketiga perusahaan tersebut 
melakukan
     pencemaran berat sehingga perlu diproses ke pengadilan. 
     Demikian salah satu kesimpulan rapat kerja Komisi VIII DPR dengan Menteri Negara
     Lingkungan Hidup Sony Keraf di Jakarta, Rabu (1/11) sore. 

http://kompas.com/kompas-cetak/0011/03/DIKBUD/mela32.htm
>Jumat, 3 November 2000

Melawan Tanpa Kekerasan 

Judul: Teologi Pembebasan: Sejarah, Metode, Praksis, dan Isinya
Penulis: Fr Wahono Nitiprawiro Penyunting: Moh Sholeh Isre
Penerbit: LKiS Yogyakarta Edisi: September 2000 Tebal: 171
halaman Harga: Rp 20.000.

INILAH buku yang membahas tentang teologi (pembebasan) yang
relatif lengkap dewasa ini. Penulis, pastor atau Romo Wahono,
secara rinci dan detail menguraikan tentang apa, bagaimana,
mengapa, di mana, dan mau ke mana arah teologi pembebasan.
Menurut Wahono, sampai kini belum ada kajian tentang teologi
pembebasan yang cukup komprehensif di Indonesia yang mencakup
sisi sejarah perkembangannya, metode, praksis, dan isi teologinya
dalam satu bahasan yang utuh (hlm 2). Buku ini mengambil Amerika
Latin sebagai locus untuk mengembangkan pembahasannya.
Memang, di Amerika Latinlah teologi pembebasan mendapat tempat
subur untuk berkembang sebelum meluas ke mana-mana.

http://kompas.com/kompas-cetak/0011/03/IPTEK/mena08.htm
>Jumat, 3 November 2000

Walhi 20 Tahun: Menapak dengan Mandat Semakin Berat

INILAH yang kami tahu.... Bumi bukan
milik manusia, manusialah milik Bumi.
Semuanya saling berkait seperti darah
yang mempersatukan sebuah keluarga....
Manusia tidak menganyam kehidupan,
manusia hanya seutas benang dalam
jaringan itu. Apa pun yang manusia
lakukan terhadap jaringan itu, ia lakukan atas dirinya sendiri. 

http://kompas.com/kompas-cetak/0011/03/IPTEK/masy10.htm
>Jumat, 3 November 2000

Masyarakat Adat Akan Ikut Kelola TN Kayan Mentarang
Samarinda, Kompas 

Keinginan masyarakat adat yang berada di Taman Nasional (TN)
Kayan Mentarang, Kalimantan Timur, untuk ikut mengelola kawasan
konservasi tersebut disetujui Direktorat Jenderal Perlindung-an dan
Konservasi Alam (PKA). Persetujuan menyangkut semua
pengambilan kebijakan strategis dalam pengelolaan hutan seluas 1,4
juta hektar tersebut.

http://kompas.com/kompas-cetak/0011/03/IPTEK/dipe10.htm
>Jumat, 3 November 2000

Dipertanyakan, Impor Pasir dari Jepang
Samarinda, Kompas 

Bupati Kutai Timur Awang Faroek Ishak seharusnya hati-hati dan
jangan gegabah dalam melakukan kerja sama dengan Pemerintah
Metropolitan Tokyo, menyangkut rencana impor 3 juta metrik ton
pasir gunung berapi Ohyama. Sebab, jika ternyata yang diimpor itu
bukan pasir melainkan limbah berbahaya, terutama mengandung
bahan beracun berbahaya (B3), maka sangat berbahaya bagi
penduduk dan lingkungan. Mengapa Jepang memilih Indonesia, itu
juga patut dipertanyakan.

http://kompas.com/kompas-cetak/0011/03/IPTEK/tamb10.htm
>Jumat, 3 November 2000

Tambak Udang Ancam Kelestarian Bekantan
Banjarmasin, Kompas 

Rencana pembangunan tambak udang besar-besaran di Desa
Tanjung Padadatuan Kecamatan Tabunganen, Kabupaten
Baritokuala, Kalimantan Selatan, sebaiknya ditinjau kembali. Sebab,
lokasinya yang merupakan desa yang tak berpenghuni, sepanjang 15
km (lebar bervariasi antara 1 - 2,5 km) itu, menjadi habitat bekantan
(Nasalis larvatus) sejak dulu, dengan pohon rambainya yang rindang.

http://kompas.com/kompas-cetak/0011/03/IPTEK/pema10.htm
>Jumat, 3 November 2000

Pemanfaatan Budi Daya Laut Lewat Konsensus
Pandaan, Kompas 

Pemanfaatan budi daya laut dalam rangka otonomi daerah (otoda)
mau tidak mau harus dilakukan melalui konsensus antarpemerintah
daerah tingkat II. Tanpa adanya konsensus, otoda dalam
pemanfaatan budi daya laut hanya akan melahirkan kekacauan,
bukan hanya di sektor ekonomi kelautan, akan tetapi juga di sektor
sosial dan kemasyarakatan."Bahkan jika pemanfaatan budi daya laut
tanpa konsensus, akan mengancam sumber daya laut itu sendiri,"
ujar Menteri Kelautan dan Perikanan Sarwono Kusumaatmadja, saat
meninjau Balai Induk Benih Udang dan Ikan Air Tawar di Pandaan,
Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, Kamis (2/10).

http://kompas.com/kompas-cetak/0011/03/DAERAH/mist26.htm
>Jumat, 3 November 2000

Misteri TN RAW Belum Banyak Diungkap 

POTENSI keragaman jenis flora dan fauna
yang dimiliki Taman Nasional Rawa Aopa
Watumohai (TN RAW) sebetulnya belum
banyak diteliti. Padahal taman nasional ini
menyimpan banyak misteri yang harus
diungkapkan agar tidak sekadar menjadi
mitos tetapi mendatangkan manfaat bagi
peningkatan kualitas hidup masyarakat setempat.

http://kompas.com/kompas-cetak/0011/03/DAERAH/bers26.htm
>Jumat, 3 November 2000

Bersikap Lunak dan Mengelak Pajak 

BENIH konflik antara pengelola Taman
Nasional Rawa Aopa Watumohai (RAW) dan
masyarakat setempat sulit dihilangkan bila
masih ada salah satu pihak yang merasa
benar sendiri. Para penyerobot yang
berdatangan dari berbagai tempat di sekitar
kawasan TN RAW, tampaknya sulit menerima
kenyataan pemerintah telah mengambil alih pengelolaan kawasan
tersebut bagi kepentingan yang lebih luas.Mereka merasa lebih
berhak atas tanah di kawasan tersebut dengan dalih kawasan itu
bekas perkampungan leluhur yang dibuktikan dengan adanya
kuburan dan tanaman tua. Di lain pihak, pemerintah tidak meminta
tanah itu secara musyawarah sebelum ditetapkan sebagai kawasan
taman nasional.

http://kompas.com/kompas-cetak/0011/03/DAERAH/tnra25.htm
>Jumat, 3 November 2000

TN Rawa Aopa Watumohai Diobrak-abrik 

PELESTARIAN dan pengamanan hutan menjadi salah satu hal yang
menjadi perhatian negara donor yang tergabung dalam Consultative
Group on Indonesia (CGI). Nyatanya, pengamanan hutan dari para
perambah tidak mudah. Seperti di Taman Nasional Rawa Aopa
Watumohai di Sulawesi Tenggara (Sultra), ada perambah yang
memang rakus tanah, tetapi juga ada masyarakat adat yang
menginginkan hidup di dalam hutan mengikuti adat nenek moyang
mereka.Pada tahun 1970-an hingga tahun 1980-an pengunjung masih
dapat berakrab-akrab dengan rusa (Cervus timorensis) di Taman
Buru Gunung Watumohae, yang dilalui ruas jalan Kendari-Kolaka
(350 kilometer) melalui Pomalaa, pusat industri nikel di Sultra.
Kawanan satwa liar itu dalam jumlah 30 sampai 50 ekor bisa diamati
dari jarak 10 meter dari dalam mobil. Bila kita menampakkan diri,
mereka berusaha menghindar tanpa menjauh kendati memandang
penuh curiga.


---------------------------------------------------------------------
Mulai langganan: kirim e-mail ke [EMAIL PROTECTED]
Stop langganan: kirim e-mail ke [EMAIL PROTECTED]
Archive ada di http://www.mail-archive.com/envorum@ypb.or.id

Kirim email ke