~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ Layanan Informasi Aktual eskol@mitra.net.id ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ Hot Spot : Rabu, 12 Januari 2005 ````````````````````````````````````````` Batas Akhir Untuk GKA Oleh oyr79 ~~~~~~~~~~~~~~~~~ Minggu, 09 Januari 2005 Meskipun larangan menjalankan ibadah di Grand ITC Permata Hijau telah disampaikan dalam pertemuan pada hari Kamis (6/1), namun pihak Kelurahan Grogol Utara masih memberi tolerir waktu bagi GKA untuk melaksanakan ibadah hingga hari ini (9/1). Mulai minggu depan, GKA tidak boleh melaksanakan ibadah lagi di Grand ITC Permata Hijau.
Informasi tersebut disampaikan oleh pihak Kelurahan Grogol Utara melalui pengelola Grand ITC Permata Hijau. Tidak dijelaskan alasan apa yang membuat pihak kelurahan masih mentolerir hingga ibadah minggu ini, demikian juga tidak dijelaskan secara rinci konsekuensi apa yang akan dilakukan oleh pihak kelurahan jika ibadah tetap diteruskan. Dalam ibadah minggu ini di GKA, jumlah jemaat yang hadir cukup banyak. Tampaknya jemaat tidak merasa dirisaukan dengan isu larangan beribadah dari kelurahan. Sebagian besar jemaat juga belum mengetahui mengenai isu tersebut. Turut hadir dalam ibadah minggu ini di GKA adalah dua orang mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Ciputat yang sengaja hadir untuk melihat situasi ibadah pasca pelarangan tersebut. Mereka menyatakan keberatan atas larangan yang dilontarkan oleh pihak kelurahan. Hal itu masih mencerminkan adanya diskriminasi agama di negara ini, khususnya di Jakarta. Sebab, jika keberadaan ketiga gereja (GKA, GKRI Karmel, dan Gereja Bethel Indonesia Bellezza) dipersoalkan hanya karena berada di Grand ITC Permata Hijau dan House of Bellezza, mengapa pihak kelurahan tidak menggugat keberadaan mushola di lantai lima Grand ITC Permata Hijau yang justru dibangun di area niaga? Banyak pihak mulai mempertanyakan keberatan pihak kelurahan menyangkut keberadaan ketiga gereja tersebut. Mereka mulai menduga adanya keterlibatan pihak lain yang ditutup-tutupi oleh pihak kelurahan. "Sungguh tragis jika pemerintah sekarang masih diskriminatif dalam bertindak, apalagi salah satu janji SBY dalam masa 100 hari pemerintahannya adalah memberantas segala bentuk diskriminasi," kata seorang jemaat yang tidak ingin disebutkan namanya. Sampai saat ini, GKA tetap dengan keputusannya untuk menolak larangan tersebut, sebab secara hukum, GKA tidak merasa berada di pihak yang salah. http://www.besorahonline.com/index.php?option=com_content&task=view&id=29&It emid=2