**************************
Laporkan Situasi lingkungan
<[EMAIL PROTECTED]>
Atau Hub Eskol Hot Line
Telp: 031-5479083/84
**************************

AMBON KEMBALI TEGANG
========================

Setelah agak redah situasi kerusuhan Ambon pada tanggal 6 Agustus
1999, maka sejak hari Sabtu tanggal 7 s/d 9 Agustus 1999, kondisi
kota Ambon kembali tegang.

Menurut hasi investigasi dan pemantauan Tim Investigasi di lapangan,
jalan raya arah Ambon-Amahusu , Latuhalat diblokir dan ditutupi
oleh warga muslim disekitar Pohon Mangga (Air Salobar - Depan
Pengadilan Tinggi Maluku). Demikian juga jalan raya disekitar
Batu Merah dan Galunggung. Akibatnya transportasi melalui kedua
jalur tersebut macet total.

Sementara itu sejak hari Sabtu malam hingga Minggu, bunyi bom dan
senjata rakitan terjadi disekitar Perumnas Poka, yang diledakan
oleh kedua kubu yang bertikai (muslim dan kristen). Malah pada hari
Minggu malam sekitar jam 21.35 WIT terjadi percobaan penyerangan
oleh warga Muslim terhadap warga Kristen di lokasi ini.

Selain itu pagi ini kira-kira jam 10.30 WIT telah terjadi penembakan
oleh aparat keamanan disekitar jalan raya Galala. Tim Investigasi
kami yang berada di lapangan melaporkan penembakan tersebut dilakukan
atas reaksi masyarakat Galala yang mencoba menutup jalan masuk kota
Ambon melalui Desa Galala setelah sebelumnya terlihat 1 (satu) truck
yang dicurigai berisi penumpang dan amunisi melewati jalan raya di
Desa Galala menuju Ambon dimanan penumpang di dalamnya terlihat
melempar, dan ketika  masyarakat hendak menahan truck tersebut,
truck dimaksud tancap gas dan melaju ke arah Galunggung.

Pengumpulan masa juga terjadi dari kedua belah kubu di sekitar
jalan A.J. PATTY, peledakan bom di samping Gereja Silo dan salaing
baku lempar di belakang RST. Sore ini dikabarkan daerah Batu Merah
mulai tegang karena terlihat tanda-tanda akan ada penyerangan dari
golongan tertentu.

Masyarakat juga menjadi tegang karena berkembang isu akan terjadi
penyerangan besar-besaran dari kelompok Muslim pada lokasi-lokasi
tertentu termasuk kompleks Universitas Pattimura dan Universitas
Kristen Maluku (UKIM).

Kelihatannya kerusuhan Ambon akan menjadi berkembang jika aparat
keamanan dan Pemerintah Daerah tidak bisa melakukan langkah-langkah
untuk mengendalikan keamanan.

Janji KAPOLDA Maluku dan PANGDAM XVI Pattimura untuk melakukan
swiping guna mengembalikan warga muslim jasirah Leihitu yang kini
berkeliaran disekitar belakang Desa Poka, Perumnas Poka, Rumahtiga,
Kota Djawa dan Batu Koneng yang diduga sebagai sumber kerawanan
hanyalah sebagai isapan jempol saja. Sementara aparat keamanan
di lapangan sudah tidak dipercaya oleh rakyat karena tindakannya
yang selalu memihak kepada golongan tertentu saja dan sering terlibat
dalam kerusuhan.

Ancaman kedua kubu apabila aparat tidak mampu mengendalikan keamanan
supaya aparat ditarik dari lapangan dan memberi kesempatan untuk
kedua kubu bertanding secara terbuka membuktikan ketidakmampuan
pimpinan TNI dan POLRI di Maluku tidak mampu menangani kerusuhan di
daerah ini.

Karena itu, ketimbang rakyat Maluku mati terbunuh di ujung laras
senjata tentara dan polisi serta kemungkinan rakyat Maluku akan
menjadi miskin sebaiknya para petinggi pemerintahan dan keamanan
yang ada jangan malu-malu untuk mengundurkan diri dan menyerahkan
saja kerusuhan di Maluku untuk diselesaikan dengan cara orang Maluku
sendiri.

Ambon (Maluku) bukan Aceh dan bukan juga Timor Timur atau Papua
tetapi kerusuhan Ambon (Maluku) sekarang ini sudah hampir menyamai
rekor pelanggaran HAM seperti yang terjadi di Aceh, Timor Timur
dan Papua.

Masihkah ada setitik perhatian dari Presiden Habibie dan dunia
Internasional terhadap Maluku seperti yang diberikan kepada Aceh,
Timor Timur dan Papua ?.

Jawabannya tergantung pada sejauh mana kita semua ikut prihatin
dengan kondisi (Maluku) saat ini, ikut mendorong agar adanya
perhatian ke arah ini.

Sumber:  YAYASAN SALA WAKU MALUKU

"Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia:
Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya!" (Roma 11:36)
***********************************************************************
Moderator EskolNet berhak menyeleksi tulisan/artikel yang masuk.
Untuk informasi lebih lanjut, pertanyaan, saran, kritik dan sumbangan
tulisan harap menghubungi [EMAIL PROTECTED]
Bank Danamon Cab. Ambengan Plaza Surabaya,
a.n. Martin Setiabudi Acc.No. 761.000.000.772
***********************************************************************
Kirimkan E-mail ke [EMAIL PROTECTED] dengan pesan:
subscribe eskolnet-l    ATAU    unsubscribe eskolnet-l

Kirim email ke