''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''
 SARI BERITA : Selasa, 08 Mei 2001
===================================
*> Syariat Islam Tak Berarti Potong Tangan
*> Tiga Orang Tewas Saat Kontak Senjata di Aceh
*> Gus Dur Minta Batalkan Pertemuan Parpol?
*> Ketua PKB Jatim Gagas Jawa Timur Merdeka
*> Hartono M: Tuduhan ke Ustad Ja'far Tidak Pas

Syariat Islam Tak Berarti Potong Tangan
Pernyataan Sekjen PDIP Kagetkan Presiden
-----------------------------------------------
koridor.com [8 May 2001, 1:17] Presiden Abdurrahman Wahid merasa terkejut
atas orang-orang yang merasa keberatan diterapkannya syariat Islam di
Daerah Istimewa Aceh. Pelaksanaan syariah Islam tidak berarti potong tangan
atau melempari seseorang dengan batu jika dianggap bersalah. "Di Indonesia
tidak mungkin menerapkan hukuman potong tangan. Saya terkejut ada yang
menolak syariat Islam di Aceh. Kita wajib melaksanakannya. Kalau ada pihak
yang ingin mengubah, tentu ada caranya. Bukan langsung menentang begitu,"
kata KH Wahid. Presiden Abdurrahman Wahid di Istora Senayan, Senin, ketika
menghadiri Hari Raya Waisak Umat Budha yang diselenggarakan Konferensi
Agung Sangha Indonesia (KASI) untuk memperingati hari lahirnya Budha
Gautama, mengatakan, di AS saja yang merupakan negara besar, hukum yang
berlaku di antara negara-negara bagian bisa berbeda.
http://www.koridor.com/artikel.htm/112022

Tiga Orang Tewas Saat Kontak Senjata di Aceh
----------------------------------------------------
Reporter: Maryadie
detikcom - Banda Aceh, Insiden bersenjata di dua wilayah di Aceh kembali
marak. Kontak senjata antara pasukan Brimob dan Gerakan Separatis
Bersenjata (GSB menyebabkan jatuhnya korban 3 orang tewas dan 1 orang
luka-luka terkena serpihan bom rakitan.
Kepala Sub Satgas Penerangan Operasi Cinta Meunasah (OCM) II, Ajun
Komisaris Besar Polisi Sad Harun di BandaAceh Senin (7/5/2001) sperti yang
dikutip Antara menjelaskan, insiden itu terjadi di Kabupaten Aceh Utara dan
Aceh Timur antara lain berupa penghadangan yang dilakukan kelompok GSB
terhadap patroli TNI/Polri.
http://www.detik.com/peristiwa/2001/05/08/200158-031058.shtml

Gus Dur Minta Batalkan Pertemuan Parpol?
-----------------------------------------------
Laporan: LILI HERMAWAN
Jakarta-RoL--Merebak isu bahwa Presiden Abdurrahman Wahid meminta Wapres
Megawati untuk membatalkan pertemuan pimpinan partai politik. Dan Ketua
Fraksi Reformasi DPR RI Hatta Rajasa mengaku telah mendengar isu tersebut.
''Saya mendengar itu. Tampaknya Presiden agak panik dengan perkembangan
politik saat ini,'' tutur Hatta ketika dihubungi Minggu sore (07/05/01) di
Jakarta.
Menurut Hatta, perkembangan politik saat ini --termasuk pertemuan
antarpimpinan parpol yang rencananya bakal di laksanakan di Istana
Batutulis Bogor pada 11-12 Mei nanti-- berjalan sesuai dengan mekanisme
konstitusional. ''Presiden tidak bisa menghentikan itu, termasuk mengancam
mengeluarkan dekrit untuk membubarkan DPR. Ancaman itu tidak masuk akal
sekaligus melanggar UUD 45,'' tandasnya.
http://www.republika.co.id/online_detail.asp?id=27121&kat_id=23

Ketua PKB Jatim Gagas Jawa Timur Merdeka
-------------------------------------------------
7 May 2001 20:42:53 WIB
TEMPO Interaktif, Jakarta: Menyusul perkembangan politik yang mencemaskan
posisi Presiden Abdurrahman Wahid, saat ini di Jawa Timur mulai berkembang
gagasan untuk merdeka bila Gus Dur jatuh dari kursi kekuasaan. Ide
pelepasan diri itu diutarakan Ketua DPW PKB Jawa Timur, Choirul Anam, dalam
forum pertemuan DPC PKB se-Jatim di Surabaya, Senin siang (7/5). "Ini masih
wacana saya, belum keputusan partai," ujar Anam.
Pertemuan itu juga diikuti delapan tokoh FKB di DPR/MPR asal daerah
pemilihan Jawa Timur, seperti Taufikkurrahman (Ketua FKB di DPR), KH Yusuf
Muhammad (Ketua FKB di MPR), Tari Siwi Utami, Ali Masykur Moesa dan Rodjil
Gufron. Terhadap gagasan itu, Anam berjanji akan membangun dukungan dari
bawah bila Gus Dur benar-benar terpelanting dari jabatan Presiden. "Saya
akan sosialisasikan untuk membangun dukungan," ujar Anam.
http://www.tempo.co.id/news/2001/5/7/1,1,10,id.html

Tuduhan ke Ustad Ja'far Tidak Pas
---------------------------------------
Jakarta, CyberNews. Anggota Komisi II DPR, Hartono Mardjono, mempersoalkan
penangkapan Panglima Laskar Jihad Ustad Ja`far Umar Thalib oleh Mabes
Polri. Sebab, kualifikasi perbuatan yang dituduhkan terhadap Ja`far Umar,
yaitu menyebarkan permusuhan terhadap agama tertentu dan pembunuhan itu
dinilai tidak pas.
"Tuduhan menyebarkan permusuhan seperti didasarkan pada pasal 156 a KUHP
perlu diklarifikasi lagi, apakah dapat dibuktikan, karena tuduhan
menyebarkan permusuhan biasanya sangat bersifat politis," ujarnya dalam
Tabligh Akbar di Masjid Al Furqon Jakarta, Senin (7/5). Sedangkan tuduhan
penganiayaan berat dan pembunuhan sebagaimana dimaksud dalam pasal 340 KUHP
jo pasal 355 (1) dan (2) KUHP jo pasal 55 KUHP, menurut Hartono yang
mengajukan diri sebagai Kuasa Hukum Laskar Jihad Ahlul Sunnah Wal Jamaah
itu, tidak sesuai karena kejadian itu bermula dari adanya anggota laskar
yang berbuat zinah dan minta dihukum sesuai syariah Islam, berupa hukum
rajam.
http://www.suaramerdeka.com/cybernews/harian/0105/07/nas14.htm

"Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia:
Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya!" (Roma 11:36)
***********************************************************************
Moderator EskolNet berhak menyeleksi tulisan/artikel yang masuk.
Untuk informasi lebih lanjut, pertanyaan, saran, kritik dan sumbangan
tulisan harap menghubungi [EMAIL PROTECTED]
Bank Danamon Cab. Ambengan Plaza Surabaya,
a.n. Martin Setiabudi Acc.No. 761.000.000.772
atau
BCA Cab. Darmo Surabaya,
a.n. Martin Setiabudi Acc. No. 088.442.8838
***********************************************************************
Kirimkan E-mail ke [EMAIL PROTECTED] dengan pesan:
subscribe eskolnet-l    ATAU    unsubscribe eskolnet-l

Kirim email ke