````````````````````````` Laporkan Situasi Lingkungan Anda [EMAIL PROTECTED] ^*^*^*^*^*^*^*^* Salam Sejahtera Eskol Netters yang terkasih, Dunia hukum di negara ini kembali berduka. Setelah kematian Jaksa Agung Baharuddin Lopa beberapa waktu lalu, hari ini seorang Hakim Agung, yaitu Syaifuddin Kartasasmita yang juga menjabat Ketua Muda Bidang Pidana MA, tewas terbunuh di kawasan Kemayoran, Jakarta, Kamis (26/7) pukul 08.30 WIB. Syaifuddin dikenal sebagai hakim agung yang menangani kasus Tommy Soeharto, kasus Bank Bali, dan salah satu penggagas peradilan Ad Hoc HAM. Syaifuddin juga menangani kasus Ginanjar Kartasasmita dan Bob Hasan. (http://www.tempo.co.id/) Apakah kasus pembunuhan ini berkaitan dengan kasus-kasus yang pernah ditangani oleh Hakim Agung ini ? Hanya Tuhan yang tahu. Berikut redaksi tayangkan beberapa kutipan berita berkaitan dengan peristiwa ini. Salam dan doa, Redaksi Eskol-Net ============= Inilah Cerita Saksi Pembunuhan Hakim Agung Syafiuddin Reporter: Nuruddin Lazuardi detikcom - Jakarta, Pukul 14.30 WIB, Kamis (26/7/2001) jenazah Hakim Agung Syafiuddin Kartasasmita diberangkatkan dari RSCM menuju Gedung MA untuk disemayamkan. Bagaimana cerita ditembaknya Syafiuddin, Berikut kesaksian salah seorang saksi mata peristiwa tragis yang terjadi Kamis pagi tadi. Saksi mata itu meminta namanya tidak disebutkan karena takut. Saksi ditemui wartawan di RSCM, Jl Salemba Raya, Jakarta Pusat. Kesaksian dituturkan dengan gaya bahasa 'saya': Sekitar pukul 08.30 WIB tadi, saya mendengar suara ledakan sekali dari arah Jl.Sunter Jaya. Saat itu saya tengah nongkrong di pinggir jalan. Setelah terdengar ledakan itu, saya melihat dari arah Jl.Sunter sebuah mobil dengan kecepatan tinggi, oleng. Mobil itu lantas menubruk warung rokok milik Rojali dan tempat tukang cukur, tak jauh dari tempat saya nongkrong. Saya melihat ban kanan belakang mobil Honda CRV warna silver Nopol B 999 KZ yang oleng tadi ditembak oleh 2 orang yang mengendarai motor RX King warna hitam. Setelah mobil nabrak warung, korban yang ada di dalam mobil sempat berteriak-teriak: "Tolong, tolong, ada rampok!" Pengendara motor RX King lantas mengejar mobil itu dan langsung berhenti tepat di depan warung rokok yang ditubruk mobil korban. Orang yang membonceng turun dan menodongkan senjatanya ke korban yang ada di dalam mobil. Ciri-ciri orang yang menodongkan senjata itu, dia tidak pakai helm, badannya besar, tingginya sekitar 170 cm, pakai jaket hitam, celana jeans biru, dan sepatu kets putih. Kulitnya coklat kehitaman. Dia berkumis tipis dan rambut cepak. Sedang pengendara yang memboncengkan mengenakan helm, jaket kulit hitam, dan celana jeans. Saya tidak memperhatikan sepatunya. Karena temannya turun, orang pakai helm itu juga turun. Dia menyandarkan motornya dalam keadaan hidup. Dia lantas mengeluarkan pistol dari perutnya. Dia menodongkan pistol itu pada orang-orang yang ada di sekitar situ, termasuk pada saya. Dia juga mengokang senjatanya sambil berujar: "Kamu jangan macam-macam! Minggir kamu!" Tiba-tiba dari arah mobil yang nabrak warung itu terdengar 4 kali tembakan. Kami semua ketakutan. Di antara orang sekitar ada yang melihat korban yang ditembak menutupi wajahnya dengan tangan. Karena itu ada 2 bekas luka tembakan di kanan tangan korban. Setelah bunyi tembakan 4 kali itu, kedua orang itu kabur ke arah Jl.Yos Sudarso, lantas masuk ke showroom Honda. Kami lalu menolong korban ke RSI Cempaka Putih. Saat itu korban yang menyetir sendiri kendaraannya masih bernafas. Tapi setiba di RSI, korban sudah meninggal. (nrl) http://www.detik.com/peristiwa/2001/07/26/2001726-150444.shtml ***** Kamis, 26/7/2001, 12:45 WIB Todung: Siapapun yang menangani korupsi akan dihabisi Laporan Charles M Siahaan satunet.com - Penembakan terhadap Hakim Agung Syafiuddin Kartasasmita, yang menangani kasus Tommy Soeharto ini, menunjukkan bahwa siapapun yang menangani kasus korupsi akan dihabisi. Hal itu dikemukakan praktisi hukum Todung Mulya Lubis di Jakarta, Kamis, menanggapi kasus penembakan yang menyebabkan tewasnya Syafiuddin Kamis pagi ini. Menurut Todung, kasus penembakan ini akan menciptakan budaya ketakutan yang dibangun oleh para pelaku korupsi. "Siapapun yang menjadi hakim, ia akan mengalami teror yang luar biasa. Penembakan hakim agung ini adalah contoh dari teror yang bisa membunuh siapapun yang bersikap tegas terhadap kasus korupsi," ujarnya. "Menurut saya, pundak pemberantasan korupsi pemerintahan Mega sekarang ini akan semakin berat karena mafia-mafia dan organized crime yang betul-betul tidak suka melihat korupsi diberantas sangat kuat. Ini akan membutuhkan suatu tekad politik dari Mega untuk memberantasnya. Saya percaya Mega akan melakukan itu, tapi resikonya sangat berat," katanya. Todung juga berharap agenda baru kabinet Megawati terfokus pada masalah penegakan hukum, pemberantasan KKN dan pengadilan kasus pelanggaran HAM. Ditegaskan Todung bahwa penembakan hakim agung pagi tadi hanya warning saja. "Siapapun yang berani bertindak tegas dalam pemberantasan KKN dan menyinggung kepentingan-kepentingan ekonomi penguasa dan konglomerat bisa saja dihabisi," katanya.(trm) http://www.satunet.com/artikel/isi/01/07/26/59747.html ******* "Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia: Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya!" (Roma 11:36) *********************************************************************** Moderator EskolNet berhak menyeleksi tulisan/artikel yang masuk. Untuk informasi lebih lanjut, pertanyaan, saran, kritik dan sumbangan tulisan harap menghubungi [EMAIL PROTECTED] Bank Danamon Cab. Ambengan Plaza Surabaya, a.n. Martin Setiabudi Acc.No. 761.000.000.772 atau BCA Cab. Darmo Surabaya, a.n. Martin Setiabudi Acc. No. 088.442.8838 *********************************************************************** Kirimkan E-mail ke [EMAIL PROTECTED] dengan pesan: subscribe eskolnet-l ATAU unsubscribe eskolnet-l