Selamat Dari Badai Kehidupan

By: M. Agus Syafii

Kehidupan bagai bahtera yang mengarungi samudra. Dihempas badai & gelombang 
seolah tiada akhir. Hanya orang yang kokoh imannya kepada Allah yang akan 
selamat. Itulah yang dialami seorang ibu. Pernikahannya diujung tanduk. Hatinya 
menjadi galau dan gundah namun tak larut dalam kesedihan. Berkat kerja kerasnya 
kebutuhan anak-anaknya yang ditinggal suaminya bisa diatasinya. Seolah berjalan 
dengan terseok-seok perlahan-lahan kondisi ekonomi keluarganya bisa bangkit 
membaik.  Usaha yang dirintisnya berkembang pesat mengalami kemajuan. 
Karyawannya yang mula hanya tiga, kini menjadi sepuluh untuk memenuhi pesananan 
dari berbagai kota.  Sampai pada suatu peristiwa yang membuat hatinya terkejut, 
putranya yang bungsu jatuh sakit kejang-kejang dan paru-parunya infeksi. Pada 
saat itu juga dilarikan putrAnya ke rumah sakit 

Dalam keterpurukan dirinya tiada daya dan upaya kecuali hanya memohon kepada 
Allah. Wajahnya memerah berlinangan air mata. Hatinya begitu hancur, remuk 
redam. Suaminya pergi, anak sedang sakit sementara ia harus juga terus mencari 
nafkah untuk anak-anaknya. 'Ya Allah, begitu berat cobaan hidupku ini,' ucapnya 
lirih. Disaat ia sedang putus asa karena masalah tiada kunjung berakhir. 
Untunglah anaknya yang tertua selalu menghibur juga mengajaknya untuk 
bershodaqoh ke Rumah Amalia & berdoa memohon kepada Allah untuk kesembuhan 
adiknya.

Malam itu disaat Ibu sedang menjaga putranya di Rumah Sakit, dokter 
mendatanginya dan  mengatakan, 'Besok putra ibu boleh pulang.' Ia merasakan 
bahwa semua itu terjadi atas kuasa Allah. Anugerah Allah tidak sampai disitu. 
Suami yang meninggalkan dirinya dan anak-anaknya tiba-tiba pulang, bersimpuh 
dipangkuannya meminta maaf karena telah meninggalkannya pergi. Buah 
ketaqwaannya kepada Allah membuat dirinya memaafkan kesalahan suami.  Sejak itu 
kehidupan rumah tangga mereka berubah. Kesabaran ia sebagai seorang istri 
membuahkan hasil, anak-anak dan suaminya telah berubah menjadi lebih baik  
dengan lebih mendekatkan diri kepada Allah. Banyak orang bersyukur pengorbanan 
dirinya terutama mampu memaafkan suami yang telah menyakiti hatinya telah 
menjadi teladan bagi anak-anaknya. 

Wassalam,
M. Agus Syafii
--
Yuk, hadir di kegiatan 'Amalia Sejukkan Hati (ASAH)' jam 8 s.d 11 siang, Ahad, 
24 April 2011, di Rumah Amalia, Jl. Subagyo IV Blok ii, No. 24 Komplek Peruri, 
Ciledug. Dukungan & partisipasi anda sangat berarti bagi kami. Info: 
agussya...@yahoo.com atau SMS 087 8777 12 431,http://agussyafii.blogspot.com/


      

Kirim email ke