Kebahagiaan Seorang Suami
By: M. Agus Syafii
Kebahagiaan yang sesungguhnya bagi seorang suami begitu bermakna justru bukan
dalam kegembiraan namun disaat keluarganya sedang diuji oleh Allah, Apakah
dirinya sanggup melewati ujian itu atau tidak? Kekuatan cinta karena Allah akan
mampu melewati semua derita, menanggung beban dalam suka maupun duka, hidup
bersama istri dan anak-anaknya. Itulah kebahagiaan bagi seorang suami dengan
cintanya yang tulus untuk keluarga. Pernah ada seorang bapak yang diuji oleh
Allah. Istri yang dicintainya sedang sakit. bersama putrinya senantiasa
menjenguk istri tercintanya yang terbaring diranjang. disekelilingnya ada alat
pengukur tekanan nafas dan tabung untuk memeriksa kesehatan. Bila sampai
dirumah sakit, suami yang setia itu datang menggantikan pakaian istrinya dan
menanyakan keadaan istrinya. Selalu saja tidak ada perubahan sama sekali.
Kondisi istrinya tetap seperti semula. Tidak ada kemajuan atau perubahan yang
membaik. Kesembuhan istrinya seolah tidak bisa
diharapkan. Setelah menjenguk dan merawat istrinya, sang bapak dengan putrinya
selalu memanjatkan doa kepada Allah agar memberikan kesembuhan. Setelah itu
barulah meninggalkan rumah sakit. Beliau hampir setiap hari selalu menjaga,
merawat dan mendoakan untuk kesembuhan istrinya.
Meluangkan waktu untuk merawat ditengah kesibukannya yang juga harus bekerja
mencari nafkah. Kesediaannya merawat istri yang sedang sakit membutuhkan energi
yang sangat besar. Sifat konsistensi untuk menjaga, merawat dan mendoakan
istrinya yang sedang sakit sungguh sangat luar biasa. Padahal kondisi istrinya
belum pulih. Bahkan ada orang yang menyarankan agar mengunjunginya seminggu
sekali aja. Suami setia itu memilih tegar dan bersikukuh untuk menjaga dan
merawat istrinya, 'Allah tempat memohon pertolongan.' Ditengah kegelisahan
itulah beliau datang ke Rumah Amalia untuk bershodaqoh ke Rumah Amalia agar
Allah berkenan memberikan kesembuhan bagi istri yang dicintainya.
Sampai suatu hari sesaat sebelum dirinya datang, istrinya bergerak dari tempat
tidur. Dia merubah posisi tidurnya. Tak lama kemudian istrinya membuka kelopak
matanya. dan mencopot alat bantu pernapasan. Ternyata istrinya sudah duduk
tegap. Dokterpun datang membantu menolong, meminta perawat mencopot alat-alat
bantu dan membersihkan bekas alat bantu ditubuhnya. 'Begitu saya datang, saya
terperanjat, jantung saya seolah mau copot. Bagaimana tidak, ditengah saya
kehabisan harapan, saya melihat istri saya kembali pulih.' Katanya bapak itu
dengan tangis haru bercampur bahagia tidak bisa dibendung lagi. Beliau
menangis, memanjatkan puji syukur kehadirat Allah yang telah memberikan
kesembuhan total terhadap istrinya. 'Alhamdulillah, terima kasih Ya Allah.'
tuturnya.
Wassalam,
M. Agus Syafii
--
Yuk, hadir di kegiatan 'Salam Amalia (SALMA)' jam 8 s.d 11 siang, Ahad, 26 Juni
2011, Bila berkenan berpartisipasi buku2, Majalah, buku Pelajaran, peralatan
sekolah, baju layak pakai. Kirimkan ke Rumah Amalia. Jl. Subagyo IV blok ii,
no. 24 Komplek Peruri, Ciledug. Tangerang 15151. Dukungan & partisipasi anda
sangat berarti bagi kami. Info: agussya...@yahoo.com atau SMS 087 8777 12 431