Temukan Kebahagiaan Hidup Anda

By: M. Agus Syafii

Apabila seseorang terlanjur terserang virus putus asa &  depresi akan 
kehilangan respons kebahagiaan yang disebut dengan 'Loss of Mirth Response' 
Pikiran & hatiya tidak lagi peka dalam menanggapi kebahagiaan hidupnya sendiri. 
Contohnya, berkumpul bersama keluarga diakhir pekan bersama ayah, ibu dan 
anak-anak tentunya menciptakan kebahagiaan, keindahan dan kegembiraan dihati 
semua anggota keluarga. Namun bila diantara salah satu anggota keluarga ada 
yang terserang depresi dan putus asa maka pikiran dan hatinya kehilangan 
kemampuan merespon suasana kebahagiaan tersebut. Akibatnya canda dan tawa yang 
mestinya menjadi terdengar tidak sedap ditelinga, dimata terlihat seperti 
persoalan yang mengganggu hidupnya. Tentu saja bagi orang yang hidupnya dalam 
tekanan dan keputusasaan akan kehilangan respons mental untuk menikmati 
kebahagiaan ketika berkumpul bersama keluarga.

Orang yang berputus asa adalah orang yang telah berbuat jahat terhadap dirinya 
sendiri sebab dengan berputus asa telah mensetting pola pikirnya sendiri dengan 
sistem kerja otaknya dengan selalu negatif dan berwarna hitam kelam penuh 
kesedihan. Dalam kajian ilmiah kita mengenal istilah 'Otak Bahagia'. Orang yang 
memiliki otak bahagia akan selalu bersikap dan berpikir ke ranah kebahagiaan 
dan kegembiraan sehingga dengan memiliki otak bahagia maka dia dapat selamat 
dari virus yang mematikan bernama putus asa dan depresi. Mengenai otak bahagia 
itu dalam penelitian ditemukan pada 'prefrontal cortex' kiri yang berhubungan 
erat dengan perasaan senang, gembira dan bahagia. Sedangkan emosi negatif, 
marah, kecewa, sedih diarea 'prefrontal cortex' sebelah kanan.

Lantas bagaimana untuk bisa menemukan kebahagiaan di dalam hidup anda? Para 
Ahli Neurologi menyebutkan bahwa kebahagiaan adalah kondisi upaya melepas 
keterikatan emosi dan kontemplasi kasih sayang, menolong dan berbagi dengan 
sesama karena hal itu berkaitan dengan kondisi tanpa ego, keikhlasan dan 
kesabaran, lebih bersifat spiritual. Itulah sebabnya bagi orang yang selalu 
ingat kepada Allah atau dzikir jauh lebih mudah untuk menemukan kebahagiaan di 
dalam dirinya. Bagi mereka yang sudah terbiasa berdzikir ternyata mampu 
mengubah anatomi  otak secara mengejutkan. Mereka bisa meningkatkan level emosi 
positif di 'Prefrontal Cortex' kiri. Mereka juga bisa mengurangi aktifitas 
'Prefrontal Cortex sebelah kanan yang berhubungan dengan depresi, mengurangi 
aktifitas 'Amygdale' yang merupakan area otak yang berhubungan dengan rasa 
takut, marah. Dzikir atau mengingat kepada Allah mampu menghasilkan rasa tenang 
di tak mencapai kondisi tenang. Ketenangan hati tanpa
 rasa takut dan kontrol emosi penuh kesadaran. 

Jadi, berdzikir dengan mengingat Allah mesti anda lakukan untuk menemukan 
kebahagiaan hidup anda sekaligus untuk  menghilangkan perasaan putus asa dan 
depresi karena semua itu dapat mensetting secara sistemik pola otak dan sistem 
kerja berpikir kita maka anda menemukan 'Otak Bahagia' yang membuat diri anda 
menjadi tenteram, nyaman dan menyejukkan hati sehingga membuat hidup anda 
menjadi lebih sehat, lebih indah dan lebih membahagiakan. Sebagaimana Firman 
Allah. 'Yaitu orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan 
mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram. 
'(ar-Raad : 28).

Wassalam,
M. Agus Syafii
--
Yuk, raih keberkahan ramadhan hadir pada kegiatan 'Berkah Ramadhan Bersama 
Amalia' (BELIA) jam 4 s.d 6 sore, Ahad, 14 Agustus 2011. Bila berkenan 
berpartisipasi buku2, pakaian, peralatan sekolah, peralatan sholat, konsumsi 
berbuka. Kirimkan ke Rumah Amalia. Jl. Subagyo IV blok ii, no. 24 Komplek 
Peruri, Ciledug. Tangerang 15151. Dukungan & partisipasi anda sangat berarti 
bagi kami. Info: agussya...@yahoo.com atau SMS 087 8777 12 431





Kirim email ke