Sentuhan Hati Seorang Suami

By: M. Agus Syafii


Sentuhan hati seorang suami mampu melunakkan kerasnya watak dan karakter 
istrinya. Cinta yang tulus penuh kasih sayang seorang suami telah membuat hati 
istrinya menjadi luluh. Ada seorang Ibu yang berkenan berbagi untuk Rumah 
Amalia karena sebagai wujud rasa bersyukur kepada Allah karena telah diberikan 
suami yang telah membimbingnya menjadi istri yang sholehah. Beliau bertutur 
sosok suami yang begitu penyabar. Kehidupannya selama ini dikatakan mengalir 
dengan mudah. Dirinya bekerja diperusahaan swasta nasional yang bonafit dengan 
posisi jabatan yang cukup lumayan karena posisi inilah ia sering melakukan 
perjalanan keluar kota. Dalam setiap bulan bisa dua atau tiga kali penerbangan 
dan setiap bepergian bisa tiga hari. Praktis suami dan anak ditinggalkannya 
sehingga bagi suami dan anaknya tidak pernah mempermasalahkan aktifitas 
kerjanya. Selama lima tahun perkawinan, ia hampir tidak pernah melayani suami 
dengan menyediakan air putih atau teh hangat,
 mempersiapkan baju kerja suami namun suaminya tidak pernah memprotes, dia 
terbiasa menyiapkan semuanya sendiri. Kesabaran & pengertian suami inilah yang 
malah membuat ia semakin seenaknya. Setiap minggu senantiasa menunjukkan agenda 
kegiatannya yang padat dan meminta suami mengurus segala keperluan rumah 
tangga, pernah ia ditegur oleh suami, 'Mama kalo nyuruh ama ayah kok kayak 
nyuruh ama bawahan ya?'

Terkadang teguran suami dianggap sebagai usaha menghalangi kariernya. Sampai ia 
pernah mengatakan. 'Saya sudah terbiasa mandiri, tidak ada suami, saya juga 
bisa hidup sendiri.' Mendengar apa yang diucapkan istri, suaminya malah meminta 
maaf bila kata-kata yang diucapkannya salah. begitulah suaminya dipenuhi dengan 
kesabaran & pengertian. Kemudian pada suatu hari ibu itu mengalami musibah 
terjatuh ketika berada di kantor disaat sedang berlari, sampai tulangnya patah. 
Sampai dirinya segera dibawa ke Rumah Sakit. Kondisis membuatnya tidak bisa 
bergerak, hanya terbaring lemah. Kakinya terasa sakit yang sangat luar biasa 
bila digunakan untuk menggeser sedikit aja. Disaat kondisi seperti inilah ia 
mendapatkan tamparan atas kesombongannya selama ini. Suaminya dengan penuh 
kesabaran membantunya, terutama ketika BAB ditempat tidur. Sehari di rumah ia 
masih sombong an selalu mengeluh namun suami tidak berkata apapun. Dengan sabar 
sang suami memandikan, memijat
 punggung dan membesarkan hati istrinya. 

Air mata sang ibu mengalir, saya mendengarkannya. Sementara suami duduk 
disampingnya dan memangku sang buah hati. Terlihat rintik hujan membasahi 
jalanan. DI Rumah Amalia terlihat anak-anak sedang berlarian. Ibu melanjutkan 
kisahnya, Pernah suatu ketika ia begitu sangat ingin buang air besar, ia 
memaksa pergi ke kamar mandi, suaminya melarang, malah membuatnya marah dan 
mengatakan bahwa suaminya tidak perlu membantu. Dengan angkuh ia merangkak ke 
kamar mandi dengan menahan rasa sakit berderai air mata, tiba-tba sebuah tangan 
merengkuh & memeluknya. Ia terkejut melihat suaminya meneteskan air mata. 'Ma, 
saya tidak akan pernah keberatan membantu mama sekalipun mama sudah tidak 
berdaya & maut menjemput sekalipun, ayah hanya berharap mama lebih sabar & 
ikhlas. Aku mohon ma, bersyukurlah karena hanya lutut yang cidera.' Suaminya 
kemudian menggendongnya ke tempat tidur, mengambil pispot dan membantu BAB 
tanpa jijik. Sang istri menangis dan memohon ampun kepada
 Allah Subhanahu Wa Ta'ala, 'Ya Allah, ampunilah hambaMu ini yang tidak pernah 
mensyukuri apa yang telah Engkau anugerahkan kepadaku, Engkau berikan suami 
yang sabar & penuh pengertian serta anak yang lucu.'

Disaat itulah ia menangis dibahu suaminya. 'Yah, maafkan mama ya..Bantu mama 
menjadi istri & ibu yang baik.' Sejak peristiwa itu telah membuat mata beliau 
terbuka betapa hati seorang suami betapa hangat penuh kasih sayang dan ikhlas. 
Anaknya yang masih kecil juga sudah mengerti apa yang sedang terjadi. Segera 
memeluk dan menciumi pipi mamanya. Ujian & cobaan yang telah dilalui 
menyadarkan betapa Allah Maha Besar telah menganugerahkan kebahagiaan untuk 
dirinya, suami dan sang buah hatinya. Tiada henti sang ibu memanjatkan puji 
syukur kehadirat Allah karena telah diberikan suami yang penuh pengertian & 
anaknya yang manis serta lucu.

Wassalam,
M. Agus Syafii
--
Yuk, raih kebahagiaan di hari kemenangan dg hadir pada kegiatan "Hari Nan Fitri 
Bersama" (HANIF), Ahad, 23 Oktober 2011 Jam 9.sd 12 siang di Rumah Amalia. Bila 
berkenan berpartisipasi Paket sembako, baju baru untuk anak2, konsumsi, 
peralatan sekolah. Kirimkan ke Rumah Amalia Jl. Subagyo IV blok ii, No. 24 
Komplek Peruri, Ciledug, Tangerang 15151. Dukungan & partisipasi anda sangat 
berarti bagi kami. Info: agussya...@yahoo.com atau SMS 087 8777 12 431

Reply via email to