Rintihan Ibu Tak Tergantikan

By: M. Agus Syafii

Ada seorang pemuda menemui Rasulullah dan berkata, 'Wahai Rasul, ayah saya kini 
telah tiada, sedangkan ibu saya sudah tua. Kalau makan, saya haluskan dulu 
makanannya kemudian saya letakkan makanan itu ke dalam mulutnya, tak ubahnya 
anak kecil. Saya letakkan beliau dalam ayunan kain seperti bayi dan setelah itu 
saya mengayunnya sampai tertidur.'

 Mendengar penuturan Rasulullah meneteskan air mata seraya mengatakan, 'Wahai 
anak muda, engkau telah mendapatkan keberhasilan yang sangat layak karena 
engkau memohon kepada Allah dengan hati yang bersih dan niat yang tulus dan 
Allah telah mengabulkan doamu.' Anak muda itu bertanya, 'Wahai Nabi, apakah 
saya sudah dapat menggantikan jerih payah ibu saya?' Rasulullah Shalallahu 
Alaihi Wa Salam Bersabda, 'engkau takkan pernah bisa menggantikan semua jerih 
payahnya bahkan satu rintihan di antara rintihan-rintihannya pada saat 
melahirkan.  Didunia ini tidak ada yang bisa bekerja keras yang melebihi dari 
yang dilakukan oleh seorang ibu.' 

Teman yang berbahagia, Itulah sebabnya menghormati ibu adalah sebuah keharusan. 
Rintihan ibu ketika melahirkan diri kita, rintihan ibu di kala malam tiba dan 
bermunajat untuk anaknya akan selalu didengarkan oleh Allah Subhanahu Wa 
Ta'ala. Kesuksesan seorang anak berarti munajat yang dipanjatkan ibu. Mari kita 
muliakan Ibu yang setiap rintihannya tak akan pernah kita sanggup untuk 
menggantikannya.

Wassalam,
M. Agus Syafii
--
Yuk, raih kebahagiaan di hari kemenangan dg hadir pada kegiatan "Hari Nan Fitri 
Bersama" (HANIF), Ahad, 23 Oktober 2011 Jam 9.sd 12 siang di Rumah Amalia. Bila 
berkenan berpartisipasi Paket sembako, baju baru untuk anak2, konsumsi, 
peralatan sekolah. Kirimkan ke Rumah Amalia Jl. Subagyo IV blok ii, No. 24 
Komplek Peruri, Ciledug, Tangerang 15151. Dukungan & partisipasi anda sangat 
berarti bagi kami. Info: agussya...@yahoo.com atau SMS 087 8777 12 431


Kirim email ke