Sudah Cukupkah Bekalku?

By: M. Agus Syafii

Malam ini terhenyak ketika ada yang mengabarkan bahwa teman baik kami meninggal 
dunia. Kemaren kami sempat berbincang. Dirinya terlihat sehat. Kami berbincang 
banyak hal. Tidak ada tanda-tanda mengeluh badannya sakit. Begitu pulang, kata 
istrinya selesai sholat Isya, pamit tidur dan biasanya sholat tahajud, malam 
tidak bangun, dengan penuh isak tangis menceritakan bahwa suaminya meninggal 
dalam keadaan mengenakan sarung dan baju koko yang hendak bersiap sholat 
tahajud. Peristiwa itu membuat diri berkontemplasi, entah bagaimana sebuah 
pertanyaan terlontar. "Sudah cukupkah bekalku?"

Begitulah kehidupan yang sangat rapuh. Kita berada dibawah bayang-bayang 
kematian, setiap saat ajal bisa menjemput siapapun tanpa permisi dan tak 
mengenal muda, tua, sehat atau sakit bahkan ketika dipuncak karier dan disaat 
tubuh terlihat masih sehat, maut datang menjemput. Pertanyaan, "Sudahkah cukup 
bekalku?" Merupakan sebuah kesadaran di dalam kehidupan kita ada kematian yang 
datangnya tiba-tiba menjemput. Justru akan mendorong kita untuk menjalani hidup 
dengan sebaik-baiknya. Tidak menunda-nunda bila tiba waktu sholat, tidak 
menunda-nunda bila menolong sesama. Tidak menunda-nunda kesempatan untuk 
bertaubat dan memohon ampun kepada Allah. Bahkan ketika menulisnya malam ini, 
tak terasa air mata mengalir, "Sudah cukuplah bekalku? Ya Allah.." 

Wassalam,
M. Agus Syafii
--
ONE DAY VOLUNTEER: Kami dari Rumah Amalia mengajak teman-teman bergabung 
menjadi relawan untuk seksi acara & seksi sibuk pada kegiatan "Hari Nan Fitri 
Bersama Amalia" (HANIF), Ahad, 23 Oktober 2011 Jam 9.sd 12 siang di Rumah 
Amalia atau bila berkenan berpartisipasi Paket sembako, baju baru untuk anak2, 
konsumsi, peralatan sekolah. Kirimkan ke Rumah Amalia Jl. Subagyo IV blok ii, 
No. 24 Komplek Peruri, Ciledug, Tangerang 15151. Dukungan & partisipasi anda 
sangat berarti bagi kami. Info: agussya...@yahoo.com atau SMS 087 8777 12 431, 
http://agussyafii.blogspot.com

Kirim email ke