Bukan Jodoh Biasa

By: M. Agus Syafii

Bukan jodoh biasa, pertemuannya begitu singkat setelah ta'aruf, mengenal gadis 
yang membuatnya jatuh cinta karena keimanannya, akhirnya ia memutuskan untuk 
segera menikah. Dulu ia memiliki harapan sama seperti laki-laki pada umumnya 
ingin segera menikah dengan gadis yang dicintainya. Pada saat ia dengan gadis 
yang dicintainya sudah berkeinginan untuk segera menikah, ayahnya meninggal 
dunia. Impiannya untuk menikah menjadi sirna. Sebagai anak laki-laki yang 
tertua di dalam keluarga dirinya menanggung beban tanggung jawab pengganti ayah 
untuk mencari nafkah. Bekerja keras membiayai sekolah adik-adiknya sampai 
kuliah sehingga tidak sadarkan diri usianya sudah empat puluh tahun. Semua 
adik-adiknya telah berkeluarga dan bekerja, sementara ia masih dalam 
kesendirian. Terkadang  kesedihan dan kebahagiaan bercampur baur menjadi satu. 
Kesedihan dirasakan ketika setiap kali ibunya yang selalu bertanya kapan 
dirinya menikah, hatinya bagai tersayat-sayat melihat
 ibu yang sangat berharap ia secepatnya menikah. Disisi yang lain ia merasakan 
pengorbanannya tidak sia-sia karena telah mengantarkan adik-adiknya kedepan 
gerbang pintu kebahagiaan.

Ditengah hatinya yang remuk redam berada di Rumah Amalia menyejukkan hatinya 
dengan berbagi berharap Allah memberikan kemudahan untuk bertemu  jodohnya. Air 
matanya mengalir tak terasa. Kepedihan hatinya karena berharap bisa 
membahagiakan ibunda tercinta segera terwujud. Ia hanya bisa berserah diri 
memohon pertolongan pada Allah  agar segera bertemu dengan jodohnya. Sampai 
satu hari hatinya terkesiap disaat adiknya perempuan mengenalkan temannya 
seorang gadis manis yang berjilbab merah muda yang sudah siap untuk walimah. 
Dengan penuh keraguan ia membisikan ditelinga adiknya bahwa dirinya sudah tua, 
gadis itu separuh dari usianya. Adiknya meyakinkan untuk meniatkan menikah 
karena Allah bukan karena muda, cantik atau materinya. Senyum indah menghiasi 
wajah adiknya. Tak kuasa lagi untuk menolak keinginan adiknya kali ini untuk 
segera menikah karena beberapa kali selalu menolak yang dikenalkan adiknya.

Pernikahan dilaksanakan dengan sederhana, kebahagiaan diwajah sang ibu terlihat 
air mata yang bening mengalir dipipinya. Pernikahan itu sebuah penantian yang 
panjang dan berliku. Bagai melepaskan beban yang begitu berat setelah bisa 
menunaikan tanggung jawabnya sebagai kepala keluarga untuk membesarkan 
adik-adiknya dan kini telah memenuhi tugasnya untuk melaksanakan Sunah rasul. 
Cintanya yang tulus penuh kebahagiaan mengarungi bahtera rumah tangga bersama 
istri yang dicintainya mewujudkan keluarga sakinah mawaddah warahmah. Jodoh 
adalah sebuah misteri, manusia hanya berupaya dan berikhtiar sepenuhnya jodoh 
seseorang tetaplah keputusannya atas kehendak Allah Subhanahu Wa Ta'ala. 

'Dan diantara tanda-tanda kekuasaanNya ialah Dia menciptakan untukmu pasangan 
dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya dan 
dijadikanNya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian 
itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum berpikir. (QS. ar-Ruum : 21).

Wassalam,
M. Agus Syafii
--
Sahabatku yang "single" ingin segera menikah. Menangislah & memohon pd Allah, 
yakinlah Allah menyegerakan jodoh anda. Yuk, ajak teman, saudara untuk hadir di 
kegiatan "Untukmu Amalia", Ahad, 22 Januari 2012. Jam 9.sd 12 siang di Rumah 
Amalia. Bila berkenan berpartisipasi Buku Bacaan, Paket sembako, Paket Sekolah, 
perangkat sholat, konsumsi. Kirimkan ke Rumah Amalia Jl. Subagyo IV blok ii, 
No. 24 Komplek Peruri, Ciledug, Tangerang 15151. Dukungan & partisipasi anda 
sangat berarti bagi kami. Info: agussya...@yahoo.com atau SMS 087 8777 12 
431,http://agussyafii.blogspot.com

Kirim email ke