Jodoh Diujung Harapan

By: Muhamad Agus Syafii

Jodohnya diujung harapan yang telah menipis. Dulu ia memiliki harapan sama 
seperti laki-laki pada umumnya ingin segera menikah dengan gadis yang 
dicintainya. Pada saat ia dengan gadis yang dicintainya sudah berkeinginan 
untuk segera menikah, ayahnya meninggal dunia. Impiannya untuk menikah menjadi 
sirna. Sebagai anak laki-laki yang tertua di dalam keluarga dirinya menanggung 
beban tanggung jawab pengganti ayah untuk mencari nafkah. Bekerja keras 
membiayai sekolah adik-adiknya sampai kuliah sehingga tidak sadarkan diri 
usianya sudah empat puluh tahun. Semua adik-adiknya telah berkeluarga dan 
bekerja, sementara ia masih dalam kesendirian. Terkadang kesedihan dan 
kebahagiaan bercampur baur menjadi satu. Kesedihan dirasakan ketika setiap kali 
ibunya yang selalu bertanya kapan dirinya menikah, hatinya bagai tersayat-sayat 
melihat ibu yang sangat berharap ia secepatnya menikah. Disisi yang lain ia 
merasakan pengorbanannya tidak sia-sia karena telah
 mengantarkan adik-adiknya kedepan gerbang pintu kebahagiaan.

Ditengah hatinya yang remuk redam berada di Rumah Amalia menyejukkan hatinya 
dengan berbagi berharap Allah memberikan kemudahan untuk bertemu jodohnya. Air 
matanya mengalir tak terasa. Kepedihan hatinya karena berharap bisa 
membahagiakan ibunda tercinta segera terwujud. Ia hanya bisa berserah diri 
memohon pertolongan pada Allah agar segera bertemu dengan jodohnya. Sampai satu 
hari hatinya terkesiap disaat adiknya perempuan mengenalkan temannya seorang 
gadis manis yang berjilbab merah muda yang sudah siap untuk walimah. Dengan 
penuh keraguan ia membisikan ditelinga adiknya bahwa dirinya sudah tua, gadis 
itu separuh dari usianya. Adiknya meyakinkan untuk meniatkan menikah karena 
Allah bukan karena muda, cantik atau materinya. Senyum indah menghiasi wajah 
adiknya. Tak kuasa lagi untuk menolak keinginan adiknya kali ini untuk segera 
menikah karena beberapa kali selalu menolak yang dikenalkan adiknya.

Pernikahan dilaksanakan dengan sederhana, kebahagiaan diwajah sang ibu terlihat 
air mata yang bening mengalir dipipinya. Pernikahan itu sebuah penantian yang 
panjang dan berliku. Bagai melepaskan beban yang begitu berat setelah bisa 
menunaikan tanggung jawabnya sebagai kepala keluarga untuk membesarkan 
adik-adiknya dan kini telah memenuhi tugasnya untuk melaksanakan Sunah rasul. 
Cintanya yang tulus penuh kebahagiaan mengarungi bahtera rumah tangga bersama 
istri yang dicintainya mewujudkan keluarga sakinah mawaddah warahmah. Jodoh 
adalah sebuah misteri, manusia hanya berupaya dan berikhtiar sepenuhnya jodoh 
seseorang tetaplah keputusannya atas kehendak Allah Subhanahu Wa Ta'ala. 

--
Sahabatku, yuk..aminkan doa ini untuk anda agar segera mendapatkan jodoh yg 
terbaik dari sisi Allah untuk membina keluarga sakinah mawaddah warahmah. 
'Rabbana hablana milladunka zaujan thayyiban wayakuna shahiban lii fiddini 
waddunya wal akhirah' Artinya. 'Ya Tuhan kami, berikanlah kami pasangan yg 
terbaik dari sisiMu, pasangan yg juga menjadi sahabat kami dlm urusan agama, 
urusan dunia & akhirat.'

Wassalam,
Muhamad Agus Syafii
--
Sahabatku yang "single" ingin segera menikah. Jangan berputus asa, memohonlah 
pd Allah maka Allah akan kirimkan jodoh yg terbaik dari sisiNya untuk anda. 
yuk..hadir di kegiatan "Secercah Harapan Untuk Amalia (CERIA)", Ahad, 15 April 
2012. Jam 8 s.d 12 pagi di Rumah Amalia. Bila berkenan berpartisipasi dlm 
bentuk buku bacaan, DVD IPTEK, baju baru, peralatan sekolah, paket sembako, 
konsumsi silahkan kirimkan ke Rumah Amalia, Jl. Subagyo IV blok ii, No. 24 
Komplek Peruri, Ciledug, Tangerang 15151. Dukungan & partisipasi anda sangat 
berarti bagi kami. Info: agussya...@yahoo.com atau SMS 087 8777 12 431, 
http://agussyafii.blogspot.com/

Kirim email ke