Kebahagiaan Terindah

By: M. Agus Syafii

Kebahagiaan terindah bagi seorang suami adalah mampu mengarungi kehidupan rumah 
tangga bersama istri dan anak-anaknya dengan penuh cinta dan kasih sayang. 
Sebuah ketulusan cinta dan kasih sayang itu diuji oleh Allah dengan berbagai 
derita dan air mata, apakah kita mampu melewatinya? Ataukah menyerah bahkan 
malah meninggalkannya? Kekuatan cinta dan kasih sayang akan terlahir dari sikap 
yang penuh keikhlasan dan hanya berharap keridhaan Allahlah yang mampu 
mengarungi samudra kehidupan yang tak bertepi, berbagai terpaan badai dan 
gelombang mampu dilewatinya, itulah yang mewujudkan kebahagiaan yang terindah 
bagi diri seorang suami. Beliau adalah seorang bapak bersama istri dan 
anak-anaknya. Pada suatu hari keluarganya mendapatkan ujian, istrinya tubuhnya 
meriang, panas tinggi bahkan disentuh saja, ia menjerit. Saat itu juga segera 
dilarikan ke dokter dan dokter tahu apa yang dideritanya.  penyakit yang 
diderita tidak mengenal watu dan tempat, bisa menyerang
 kapan saja. Bila penyakitnya muncul, semua persendian akan mengalami 
peradangan yang luar biasa sakitnya.

Peradangan ini menimbulkan memar dan panas. Sebagai seorang suami, dirinya 
berusaha untuk tegar, ditahan air matanya agar sang istri kuat menghadapi sakit 
yang dirasakan. Dengan penuh kasih sayang ia merawat istrinya, mengangkat badan 
perlahan-lahan, meletakkan dengan pelan saat memandikan, memakaikan bajunya. 
Bersama anak-anak, mereka melayani sang ibunda tercinta dengan baik. Ditengah 
rasa pilu dihati, sebagai suami berusaha untuk tersenyum ketika wajah istrinya 
tengah menahan sakit. 'Alhamdulillah, Saya beruntung mendapatkan suami seperti 
ayah. Sabar dan ikhlas. Insya Allah, saya segera sembuh.'  Tutur sang istri, 
wajahnya begitu terlihat tenang dan tidak sedikitpun mengeluhkan rasa sakit 
yang menderanya.

Tentu saja ucapan sang istri membuat hatinya terasa perih, ia teringat 
bagaimana dulu ketika mereka bertemu dan kemudian memutuskan untuk menikah, 
diawal pernikahannya pahit getir kehidupan berumah tangga mampu dilewati 
bersama sampai kemudian anak-anaknya terlahir dan mengasuhnya hingga dewasa, 
tanpa terasa air matanya menetes, rasa takut kehilangan tiba-tiba muncul 
menghinggapi dirinya, mampu ditepisnya dengan berserah diri kepada Allah. 
Ditengah kecemasan itulah beliau datang ke Rumah Amalia untuk bershodaqoh ke 
Rumah Amalia agar Allah berkenan memberikan kesembuhan bagi istri yang 
dicintainya.  Beberapa hari kemudian , dokter memberitahukan kepada beliau 
bahwa istrinya memiliki harapan untuk sembuh dan kondisinya semakin membaik. 
Bahkan diperkenankan oleh dokter untuk pulang ketika istrinya dinyatakan dalam 
keadaan sehat walfiat. Dirinya  bersama anak-anaknya merasakan kebahagiaan, 
dengan penuh rasa syukur kepada Allah atas kesembuhan dan kasih
 sayang yang diberikan Allah bagi keluarganya. 'Terima kasih Ya Allah, atas 
limpahan kasih sayangMu untuk kami,' tuturnya dengan penuh linangan air mata.

--
Sahabatku, yuk..aminkan doa ini agar keluarga kita menjadi keluarga sakinah 
mawaddah warahmah. "Rabbana hab lanâ min azwâjinâ wa dzurriyyatinâ qurrata 
a’yunin waj-’alnâ lil-muttaqîna imâmâ." Artinya, Ya Tuhan kami, anugerahkan 
kepada kami, pasangan kami dan keturunan kami sebagai penyejuk hati kami, dan 
jadikan kami pemimpin bagi orang-orang yang bertakwa. (QS. Al-Furqan: 74).


Wassalam,
Muhamad Agus Syafii
--

Sahabatku yang "single" ingin segera menikah. Jangan berputus asa, memohonlah 
pd Allah maka Allah akan kirimkan jodoh yg terbaik dari sisiNya untuk anda. 
yuk..hadir di kegiatan "Secercah Harapan Untuk Amalia (CERIA)", Ahad, 15 April 
2012. Jam 8 s.d 12 pagi di Rumah Amalia. Bila berkenan berpartisipasi dlm 
bentuk buku bacaan, DVD IPTEK, baju baru, peralatan sekolah, paket sembako, 
konsumsi silahkan kirimkan ke Rumah Amalia, Jl. Subagyo IV blok ii, No. 24 
Komplek Peruri, Ciledug, Tangerang 15151. Dukungan & partisipasi anda sangat 
berarti bagi kami. Info: agussya...@yahoo.com atau SMS 087 8777 12 431, 
http://agussyafii.blogspot.com/

Kirim email ke