Motif "Duniawi" dalam Bom Bunuh Diri 

Mohamad Guntur Romli

Acap kali kita tidak habis pikir dengan adanya bom bunuh diri. Apa 
sesungguhnya  motif pelaku aksi bunuh diri? Meski pelakunya mengklam 
sebagai ”syahid” – kematian paling terhormat yang mereka percaya – 
bukankah mereka tidak bisa menyaksikan atau menikmati hasilnya? Kalau 
benar mereka menginginkan surga, apakah sudah dipastikan mereka 
benar-benar masuk surga?

Inilah pertanyan-pertanyan yang sering mengganggu kita setiap ada aksi 
bom bunuh diri. Kita tidak pernah mengerti alasan dari tindakan itu, 
alasan yang bagi kita sungguh tidak jelas, tidak pasti, dan tidak masuk 
akal.

Karena dianggap tidak masuk akal, kita memasukkan dorongan tadi pada 
dorongan-dorongan irasional. Dorongan yang lebih karena nalar dogmatis 
yang berkaitan fanatisme agama.

Namun kalau Anda pernah menonton film Paradise Now, yang 
mengisahkan dua calon pelaku bom bunuh diri di Palestina, sebaiknya 
tunda dulu asumsi-asumsi di atas. Kita fokus melihat kehidupan Said dan 
Khaled, dua tokoh utama dalam film itu.

Keduanya jauh dari kehidupan religius. Doktrin-doktrin seperti syahid, 
jihad, dan surga baru muncul sehari sebelum mereka melakukan aksi. Aroma
 agama menguat ketika mereka disiapkan menjadi ”sepasang penganten”.

Selengkapnya klik: 
http://www.beritasatu.com/blog/nasional-internasional/1462-motif-duniawi-dalam-bom-bunuh-diri.html

Kirim email ke