Bangkit Disaat Terpuruk

By: Muhamad Agus Syafii

Bangkit disaat terpuruk karena kehilangan orang yang kita cintai membutuhkan 
kekuatan yang besar. Membantu untuk bangkit dan kuat ditengah keterpurukan 
dengan mendekatkan diri kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala, itulah yang kami 
lakukan di Rumah Amalia pada seorang ibu. Secercah kebahagiaan itulah yang 
mampu mengobati rasa duka dan terkejut karena kehilangan secara tiba-tiba 
seseorang yang dikasihi, meskipun sudah dapat diperkirakan bahwa hal itu akan 
terjadi karena sakit yang diderita oleh suami. Membuatnya lupa diri dan larut 
dalam kedukaan yang amat parah. Penyangkalan akan kenyataan yang terjadi, 
penolakan dan rasa marah kepada keadaan dirinya, kepada orang lain bahkan 
kepada Allah karena merasa diperlakukan tidak adil, membuatnya semakin 
terpuruk. Secara pisik dan emosional sudah tidak terkendali lagi dan ia tidak 
peduli dengan dirinya, dengan anak-anaknya, dengan kehidupan sekitarnya. Suatu 
keberuntungan bahwa secara ekonomi ia dan anak-anaknya tidak
 mengalami kesulitan karena suaminya almarhum telah menyiapkan segala 
sesuatunya dengan cermat. 

Namun kenangan akan almarhum suaminya membuat dirinya semakin sedih dan 
menderita. Predikat 'Single Parent' yang ditakutinya kini menjadi kenyataan. 
Untuk jangka waktu yang lama ia terbuai dalam kegelisahan, kesepian dan 
kesendirian, ingin mati dan pernah terpikir untuk bunuh diri dengan menelan 
obat-obat penenang. Ibu itu jatuh sakit. Dalam keadaan terbaring di Rumah Sakit 
mengenal banyak orang yang mengalami hal yang sama, kehilangan orang-orang yang 
dicintainya Dalam proses, akhirnya beliau menyadari jika suami yang telah tiada 
begitu sangat berharga maka yang ada juga sama bahkan lebih berharga, sampai 
kemudian beliau lebih menyayangi dan penuh perhatian kepada anak-anaknya yang 
masih ada. Begitulah, dari ketiadaan, kita bisa mengetahui betapa berharganya 
sesuatu yang ada setelah tiada. 

Ternyata mereka mengalami hal yang sama, bahkan ada diantara mereka yang 
menanggung beban yang lebih berat daripada dirinya. Justru ditengah 
keterpurukan membuat dirinya lebih mengenal kasih sayang Allah Subhanahu Wa 
Ta'ala. beliau menemukan kembali dirinya sendiri dan bisa mengatasi rasa duka 
kehilangan orang yang dicintainya. Beliau menyadari bahwa anugerah hidup yang 
diberikan oleh Allah harus dipergunakan untuk menjalankan tugas panggilannya 
sebagai ibu sekaligus sebagai ayah bagi anak-anaknya dan juga bagi sesama 
melalui kegiatan di Rumah Amalia. Kenangan manis akan orang yang dicintainya 
tetap disimpannya, rasa duka, sepi dan sendiri perlahan mencair dan beliau 
memperoleh secercah kebahagiaan yang telah lama menghilang.

--
Sahabatku, aminkan doa ini agar tegar & bisa bangkit dr keterpurukan, " Innaa 
lillahi wa innaa ilaihi raaji'un, Allahumma la ya'tii bilhasanati illa anta wa 
laa yadzhabu bissayyi-aati illaa anta, wa laa haula wa laa quwwata illabillah" 
Ssungguhnya kami adlah milik Allah & kpdNya kami kembali. Ya Allah, tiada yg 
bisa mendatangkan kebaikan selainMu & tiada yg bisa mendatangkan keburukan 
selainMu. Tiada daya & upaya kecuali hanya Allah,"

Wassalam,
Muhamad Agus Syafii
--
Sahabatku yang "single" ingin segera menikah. Jangan berputus asa, memohonlah 
pd Allah maka Allah akan kirimkan jodoh yg terbaik dari sisiNya untuk anda. 
yuk..hadir di kegiatan "Secercah Harapan Untuk Amalia (CERIA)", Ahad, 15 April 
2012. Jam 8 s.d 12 pagi di Rumah Amalia. Bila berkenan berpartisipasi dlm 
bentuk buku bacaan, DVD IPTEK, baju baru, peralatan sekolah, paket sembako, 
konsumsi silahkan kirimkan ke Rumah Amalia, Jl. Subagyo IV blok ii, No. 24 
Komplek Peruri, Ciledug, Tangerang 15151. Dukungan & partisipasi anda sangat 
berarti bagi kami. Info: agussya...@yahoo.com atau SMS 087 8777 12 
431,http://agussyafii.blogspot.com/

Kirim email ke