Deteksi air di Bulan itu, kalo yang bisa dilacak di Kompas, berasal dari sampel 
batuan Bulan.Sampel batuan itu berasal dari misi Apollo, identifikasinya 
menggunakan teknik spektroskopi. Memang detail tekniknya tidak dimuat di 
Kompas, namun bisa diduga bahwa yang dilakukan adalah mendeteksi kelimpahan 
Hidrogen ataupun ion Hidroksil (OH-) di dalam batu Bulan. Banyak teknik 
spektroskopi yang bisa melakukannya, yang paling efektif sejauh ini x-ray 
spectroscopy. 

Kalo yang hendak dilakukan lewat LCROSS itu ya mirip. Wahana antariksa itu akan 
ditumbukkan ke Bulan dengan kecepatan Bumi sehingga terbentuk kawah 
(mirip-mirip dengan kawah-kawah kecil yang terbentuk di daratan Inggris Raya 
saat digempur roket balistik A-4/V-2 Vergeltung Jerman dalam PD 2). Dari kawah 
ini akan tersembur material produk tumbukan (ejecta) berbentuk butiran halus 
dengan diameter paling besar hanya 10 cm. Nah ejecta ini akan tersembur tinggi 
(karena gravitasi Bulan kecil dan tiadanya atmosfer) sehingga melingkupi area 
yang luas dan mudah untuk dianalisis dengan spektroskopi sinar infra 
merah/visual/gelombang radio untuk mendeteksi molekul air. 

Koq Bulan dirusak 'wajahnya'? Sebenarnya, tanpa LCROSS pun, Bulan setiap hari 
mengalami bombardemen meteor yang langsung mendarat ke permukaannya tanpa bisa 
dicegah dan menciptakan aneka kawah beragam ukuran. Frekuensi hantaman meteor 
ke Bulan akan lebih tinggi ketika terjadi hujan meteor periodik (shower). 
Seperti akhir Juli 2008, tercatat ada dua shower aktif, masing-masing Southern 
Delta Aquarids dan Piscis Austrinids. Dua-duanya mengirimkan meteor ke Bulan. 
Dan kelak pada Desember 2008, ada shower Geminids yang frekuensinya jauh lebih 
tinggi (mencapai 100 + meteor/jam). 


Salam,


Ma'rufin

----- Original Message ----
From: dodik n. <[EMAIL PROTECTED]>
To: [EMAIL PROTECTED]
Sent: Wednesday, July 23, 2008 7:58:12 PM
Subject: Re: [astronomi_indonesia] Re: [FISIKA] Tanya tentang : Air Ditemukan 
Dalam Batuan Bulan


btw, apa gak "sayang" sama bulan ya, kok sampe dirusak gitu ? hehehe.

Masalahnya gak ada yang pegang sertifikat tanah buat bulan, jadi kalo
nasa mau melakukan percobaan di sana, gak perlu ijin siapa2 :)

2008/7/23 Tri Laksmana <trilaksmana@ gmail.com>:
> Sama saja, dua pesawat yang ditumbukkan ke permukaan Bulan tersebut
> berfungsi sebagai senjata/rudal.
>
> Kita sudah punya teknologi rudal balistik antar-benua (ICBM), tapi belum ada
> rudal antar-planet :D Hehehehe...
>
> Makanya digunakan pesawat yang diluncurkan dari wahana LCROSS dengan sasaran
> untuk menumbuk Bulan.
>
> Idenya sama seperti misi Deep Impact beberapa tahun lalu, sebuah pesawat
> disasarkan ke sebuah komet supaya menabrak permukaan, membuat lubang, dan
> melontarkan material2 dari lapisan dalam komet supaya bisa dianalis oleh
> instrumen lain.
>
> Nah metodenya LCROSS juga sama, wahana yang ditubrukkan ke permukaan Bulan
> itu ya seperti mesin galian saja untuk mendapatkan material2 dari bagian
> interior Bulan, nanti sesudah tabrakan, wahana LCROSS akan menganalisis
> material2 yang terlontar dan mencari tanda2 keberadaan H2O di lapisan
> internal Bulan.
>
> Sumber: http://lcross. arc.nasa. gov/
> Deep Impact: http://www.nasa. gov/mission_ pages/deepimpact /main/index. html
>
> Salam,
> -tri-
...
    


      

Kirim email ke