Pak Frank,

Ini curiosity saja : Di seismik, kita kehilangan low frequency, katakanlah
0-8Hz, yang justru biasanya berisi background trend / geological trend /
compaction trend. Kalau kita low pass lagi, maka praktis kita kehilangan
background trend sekaligus juga kehilangan detailnya, jadi ada kehilangan
informasi yang besar dengan melakukan low pass terhadap data seismik.

LL 

-----Original Message-----
From: Franciscus B Sinartio [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Thursday, February 16, 2006 7:13 PM
To: fogri@iagi.or.id
Subject: Re: [fogri] "Seismic Inversion – Still the Best Tool for Reservoir
Characterization" ???????????

Pak Leo,
sorry baru bisa balas,
di low pass itu untuk membuang detailnya.
supaya bisa bikin interpretasi regional nya lebih gampang.
sering sekali kita dibingungkan oleh high res seismik , padahal kita belum
mengerti distribusi faultnya dst.
Hal ini sudah menjadi common practice di beberapa perusahaan terutama kalau
interpretasi daerah yang structure nya kompleks.
Ini langkah pertama nya,  lalu setelah tahu cerita struktur nya secara garis
besar lalu mulai pakai data seismik yang detail.
 
fbs


----- Original Message ----
From: Leonard Lisapaly <[EMAIL PROTECTED]>
To: fogri@iagi.or.id
Sent: Tuesday, February 14, 2006 7:07:03 AM
Subject: RE: [fogri] "Seismic Inversion – Still the Best Tool for Reservoir
Characterization" ???????????


Dari pengalaman, interpretasi pakai seismik konvensional dan interpretasi
pakai hasil inversi seringkali berbeda. Interpretasi pakai hasil inversi
biasanya lebih bagus.

Sebenarnya, inversi dan forward modeling itu tetanggaan. Kalau kita punya
hasil inversi, kita bisa melakukan forward modeling untuk menguji apakah
model bumi dari hasil inversi bisa mendeskripsikan data seismik dengan baik.

Memang ada banyak metode untuk karakterisasi reservoir dengan algoritma
sendiri. Yang perlu dipahami adalah dalam inversi, wavelet yang terkandung
dalam data seismik dibuang sehingga resolusi inversi lebih bagus dari data
seismik, apalagi data seismik yang di-lowpass (setahu saya justru kalau
interpretasi mau pakai data seismik, bandwidth-nya kalau bisa malah
diperlebar, tidak dipersempit).

LL



-----Original Message-----
From: Franciscus B Sinartio [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Monday, February 13, 2006 8:13 PM
To: fogri@iagi.or.id
Subject: Re: [fogri] "Seismic Inversion – Still the Best Tool for Reservoir
Characterization" ???????????

Vicky dan yang lain,
saya kira tidak ada metode yang terbaik, semuanya  tergantung case masing2.
mulai dari geologic setting, fluid contents sampai kondisi data.
Yang terbaik adalah yang menggunakan semua metode yang ada, tentu saja dengan
mengingat time dan cost, dan informasi tambahan apa yang bisa didapatkan dari
proses tsb.

cuma kalau Relative AI saya pikir akan sangat membantu sekali kalau dipakai
untuk interpretasi.

Ada tiga hal yang harus diperhatikan dalam seismic inversi (secara umum dan
keseluruhan) yaitu Uniqueness, simplification dan  GIGO (garbage in garbage
out).

Inversion adalah proses yang umumnya tidak memberikan solusi yang unique.
justru itu sering dipakai metode statistik untuk membantu.  jadi sebenar nya
geostatistic inversion bukan satu2 nya metode inversion yang pakai statistik
algorithm.
pembuatan relative AI juga.  coba simak lagi algorithma2 tsb.  metode
statistik dipakai untuk membantu mencapai konvergensi.

Banyak sekali atau mungkin hampir semua algorithma yang dipakai  memakai
asumsi sejak awal, apakah di persamaan gelombang nya atau di rock physics
nya.

GIGO saya kira semua tahu, dan yang paling penting diingat adalah input
inversi sering adalah hasil interpretasi apakah first degree dst.

Jadi saya pikir perlu dilengkapi dengan yang lain.

kalau cukup waktu(dan uang) untuk evaluasi reservoir characterization nya,
bisa bikin close loop antara inversion dan forward modelling.  Sekarang di
SEG pusat akan dibuat komite mengenai seismic simulation, atau sejenis
itulah, lupa namanya.
saya yakin hasilnya nanti akan sangat berguna dalam membuat close loop
inverse modelling dan forward modelling.
tentu saja output SEG selalu berupa philosophy aja, apllikasi nya... ya
silahkan berlomba membuat software.

saya pernah ketemu anggota dari satu group orang yang bersatu untuk bikin
konsultasi reservoir characterization yang memakai semua metode yang mungkin
bisa dipakai tetapi maintain cost yang cukup rendah dengan mengurangi
resolusi.  alasan nya mereka adalah karena toh resolusi yang dipakai pada
Reservoir simulation juga rendah.

mereka mulai dengan interpretasi struktur dengan hanya pakai seismic data
yang telah di filter low pass frequency.  Lalu interpretasi nya di refine
pakai seismic normal.  Mereka melakukan hal yang sama pakai relative AI.
mereka juga baru2 ini mulai pakai structural smoothing nya petrel dan mulai
meninggalkan low pass filter.
setelah interpretasi struktur mereka bikin volume baru yang berupa volume
yang sudah di flat, dan hanya menggambarkan satu parasequence  atau satu unit
yang menurut mereka significant (maksud nya boundary nya significantly
membedakan unit yang diatasnya dengan "body" itu. demikian juga boundary
bawah nya.
mereka pakai seismic sculpture untuk project yang dananya cukup.
Nah di volume ini lah mereka main2.
kemudian pengerjaannya pakai sistem ban berjalan, dan yang mengerjakan satu
step tidak boleh tahu step yang lainnya.
setelah semua selesai batu mereka duduk sama2. lalu bikin interpretasi.
setelah itu masing2 mengerjakan satu  "facies" atau satu unit flow atau dst.

kata mereka satu Full Field Review (FFR) mereka selesai kan dalam 6 bulan
dengan anggota 6 orang dan tentu saja ada beberapa pekerjaan yang di
outsource kan misalnya inversi, dll.  mereka juga punya tenaga junior yang
bekerja sebagai operator software. jadi maksudnya jadi ce-klik girl.  (he...
he... katanya cewek lebih telaten kalau urusan kayak gini).

mudah2an mereka mau bekerja sama dengan orang MY untuk buka cabang di KL atau
Jakarta.  supaya kita bisa ketemu mereka, maksudnya team secara utuh.
Katanya mereka lagi ngerjain project di Thailand.  

Coba tebak apa professional back ground boss nya....
iya benar reservoir engineer,  bukan geologist atau geophycisist

fbs

----- Original Message ----
From: Rovicky Dwi Putrohari <[EMAIL PROTECTED]>
To: fogri@iagi.or.id
Sent: Sunday, February 12, 2006 4:25:04 PM
Subject: [fogri] "Seismic Inversion – Still the Best Tool for Reservoir
Characterization"


Lunch talk di Calgary yg diadakan 2 minggu lalu, "masih percaya"
dengan seismic inversion utk reservoir characterisation.

RDP
===

---------------------------------------------------------------------

To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]

Visit FOGRI Website: http://fogri.or.id

FOGRI Archive: http://www.mail-archive.com/fogri%40iagi.or.id/

---------------------------------------------------------------------

---------------------------------------------------------------------

To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]

Visit FOGRI Website: http://fogri.or.id

FOGRI Archive: http://www.mail-archive.com/fogri%40iagi.or.id/

---------------------------------------------------------------------

Kirim email ke