http://edukasi.kompas.com/read/2010/01/08/06285486/Dijajaki..Universitas.Abdurrahman.Wahid

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengurus Besar Ikatan Keluarga Alumni Pergerakan 
Mahasiswa Islam Indonesia atau PB IKA PMII menjajaki pendirian Universitas 
Internasional Abdurrahman Wahid. Universitas itu diharapkan jadi wadah 
pengembangan pemikiran mantan Presiden KH Abdurrahman Wahid tentang pluralisme 
dan Islam inklusif.

Rencana pendirian perguruan tinggi tersebut dikemukakan Sekretaris Jenderal PB 
IKA PMII Effendy Choirie, Ketua PB IKA PMII Muchtar Effendi, dan Wakil Sekjen 
PB IKA PMII A Malik Haramain di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (7/1/2010). "Ada 
ide, pemikiran Gus Dur menjadi mata kuliah dua semester di setiap jurusan," 
ujar Muchtar.

Effendy Choirie menambahkan, universitas itu akan menggunakan konsep asrama. 
"Dalam satu kamar, mahasiswa Muslim bercampur dengan non-Muslim," kata Effendy.

Sementara, kemarin, Bupati Jombang Suyanto, di Surabaya, mengatakan akan 
mengganti nama Jalan Merdeka di Jombang jadi Jalan Abdurrahman Wahid.

Selain membuat nama Jalan Abdurrahman Wahid, Pemerintah Kabupaten Jombang akan 
membangun fasilitas umum di makam Gus Dur di Pondok Pesantren Tebuireng, 
Jombang.

Di Magelang, Jawa Tengah, Rabu malam, H Yusuf Chudlori, pengasuh Pondok 
Pesantren Asrama Perguruan Islam Tegalrejo, Kabupaten Magelang, mengatakan, 
penghargaan terhadap Gus Dur yang cukup penting adalah meneruskan semangat dan 
perjuangan Gus Dur dengan berani berkata jujur sekalipun menyakitkan, 
melindungi kaum minoritas, dan menerima, toleran menyikapi segala perbedaan.

Acara doa bersama untuk Gus Dur sampai kemarin terus berlangsung di sejumlah 
tempat, seperti di Magelang, Tegal, Cirebon, dan Denpasar (Bali). Mereka juga 
menyerukan agar Gus Dur segera diangkat sebagai pahlawan nasional. 
(ABK/EGI/AYS/NIT/BUR)
Editor: jimbon


Kirim email ke