Krisis Air Jakarta, Warga Terancam Dehidrasi
Oleh: Fatmah Afrianty Gobel
http://kesehatan.kompasiana.com/2010/05/09/krisis-air-jakarta-warga-terancam-dehidrasi/

Beberapa hari yang lalu, merebak berita krisis air melanda Jakarta. Di media 
televisi  diberitakan, beberapa penghuni apartemen mengandalkan air minum dari 
kolam renang pada apartemen tersebut. Bila masyarakat tingkat kaya mengalami 
krisis air minum, maka sudah pasti masyarakat level bawah akan lebih terasa.

Krisis air bersih sedikit banyaknya berpengaruh pada tingkat kesehatan 
masyarakat, termasuk masalah dehidrasi. Meskipun pada dasarnya dehidrasi dapat 
terjadi kapan saja dan bisa menyerang siapa saja. Diare adalah penyakit yang 
paling sering menimbulkan dehidrasi. Secara teoritis, dehidrasi adalah kondisi 
panas pada tubuh yang berhubungan dengan penyakit atau efeksamping dari demam, 
diare dan muntah. Dihidrasi sangat rentan terjadi pada manusia usia lanjut 
(manula) diatas 60 tahun dan anak balita (bawah lima tahun). Dehidrasi bisa 
membahayakan kesehatan bila tidak segera diatasi dan diobati.

Terjadinya dehidrasi disebabkan oleh beberapa faktor seperti diare, muntah, 
hilang nafsu makan, berkeringat berlebihan, sakit tenggorokan, mulut bisul, 
serta tubuh kehilangan air dan garam seperti natrium, fosfat, kalsium dan 
kalsium bikarbonat. Dehidrasi juga bisa disebabkan oleh obat-obatan yang dapat 
menguras cairan dan elektrolit dalam tubuh, seperti diuretik.

Dehidrasi terbagi dalam tiga jenis berdasarkan penurunan berat badan, yaitu 
dehidrasi ringan, dehidrasi sedang dan dehidrasi berat. Jika penurunan cairan 
tubuh lima persen dari berat badan, disebut dehidrasi ringan, sementara jika 
penurunan cairan tubuh antara 5-10 persen dari berat badan disebut dehidrasi 
sedang, sedang dehidrasi berat terjadi jika penurunan cairan tubuh lebih dari 
10 persen dari berat badan. Pada umumnya tanda – tanda dehidrasi adalah terjadi 
penurunan berat badan, menangis tanpa air mata, warna air kecil agak lebih 
gelap dan pekat serta terjadi penurunan frekuensi buang air kecil.

Secara umum, ada beberapa gejala dehidrasi seperti lesu, mulut kering atau 
lengket, denyut jantung dan pernafasan meningkat, kulit kering, dan jarang 
buang air besar. Gejala lainnya adalah biasanya tidak memproduksi air mata, 
mata dan pipi terlihat cekung. Sedang pada bayi, gejalanya tidak basah 
celananya alias tidak buang air kecil selama lebih dari tiga jam.

Anak merupakan sasaran yang rentan terkena diare dan mengalami dehidrasi. 
Didalam tubuh anak kecil memang banyak mengandung lemak, tetapi sebenarnya 
lemak hanya mengandung air lebih kurang dua puluh persen. Hal yang sama pada 
tubuh orang yang lebih tua, kadar air dalam tubuhnya sudah semakin menurun 
akibat proses penuaan organ-organ tubuh.

Sementara kalau dilihat dari perbandingan jenis kelamin, maka perempuanlah yang 
lebih mudah terserang dehidrasi dibandingkan dengan laki-laki. Penyebabnya sama 
seperti pada anak kecil, tubuh perempuan lebih banyak lemak daripada tubuh 
laki-laki. Namun, jika dilihat dari perbandingan aktivitas, remajalah yang 
paling mudah terkena dehidrasi. Pasalnya, pada usia remaja umumnya gemar 
melakukan berbagai kegiatan bersifat fisik sehingga kondisi fisik sering 
kehilangan dairan secara drastis.

Cairan Tubuh

Pada setiap tubuh manusia terdiri dari 55 hingga 75 persen terdiri air (zat 
cair). Jumlah kebutuhan air di dalam tubuh berbeda sesuai berdasarkan jenis 
kelamin dan tingkat usia seseorang. Oleh sebab itu, antara anak balita dengan 
anak remaja berbeda akan tingkat kebutuhan air. Air di dalam tubuh berfungsi 
untuk mengatur suhu agar tetap bertahan pada 37 derajat celsius.

Sama seperti kebutuhan akan oksigen, cairan tubuh yang ada dalam sel tubuh 
sangat penting yang harus selalu tersedia dalam jumlah yang sesuai dengan 
kebutuhan tubuh. Jika jumlah cairan dalam tubuh berkurang, maka otomatis proses 
metabolisme akan terganggu. Akibatnya, volume keringat dan urin yang dihasilkan 
tubuh berkurang. Panas yang dihasilkan oleh proses metabolisme dikeluarkan 
melalui keringat dan penguapan air oleh kulit.

Setiap hari diperkirakan sekitar satu liter air dibuang melalui penguapan dari 
kulit dan paru-paru. Keringat yang berlebihan, misalnya karena latihan berat 
atau cuaca panas, bisa meningkatkan jumlah air yang hilang melalui penguapan. 
Sementara itu, air masuk ke dalam tubuh terutama melalui penyerapan dari 
saluran pencernaan. Air meninggalkan tubuh terutama sebagai air kemih yang 
dikeluarkan dari ginjal. Ginjal bisa mengeluarkan sampai beberapa liter air 
kemih dalam sehari atau dapat menahannya dengan membuang kurang dari 0,5 liter 
air kemih dalam sehari.

Sementara itu, setiap tubuh manusia diisi oleh kandungan air sekitar dua per 
tiga dari berat badan. Misalnya, bila berat badan rata-rata manusia sekitar 75 
kilogram, maka kandungan air didalam tubuh sekitar 38,4 liter air dengan 
perincian: 23-27 liter berada didalam sel, 7,7 liter berada dirongga antar sel 
dan kurang dari 3,84 liter berada dalam aliran darah. Agar fungsi tubuh terus 
terjaga agar tetap konstan, jumlah cairan aliran darah harus dijaga agar tetap 
sedikit. Sementara air yang berada diluar aliran berfungsi sebagai cadangan 
yang dapat mengisi maupun menyerap kelebihan air dalam darah sesuai kebutuhan.

Bila terkena diare berat atau muntah berkepanjangan, air bisa hilang sekitar 
3,84 liter melalui saluran pencernaan. Sementara bila keadaan normal, hanya 
sedikit air dibuang melalui saluran pencernaan. Cairan dalam tubuh akan tetap 
seimbang, bila asupan cairan sesuai dengan cairan yang hilang. Agar terjadi 
keseimbangan cairan dalam tubuh, harus meminum air sedikitnya satu liter cairan 
perhari bagi orang sehat dengan fungsi ginjal yang normal dengan catatan tidak 
berkeringat berlebihan.

Tubuh selalu berusaha mempertahankan jumlah total cairan tubuh sehingga kadar 
natrium dapah tetap stabil. Konsentrasi natrium darah merupakan indicator yang 
baik dari jumlah cairan dalam tubuh. Apabila kadar natrium terlalu tinggi, maka 
tubuh akan menahan air untuk melarutkan kelebihan natrium. Lain halnya jika 
kadar natrium terlalu rendah, maka ginjal mengeluarkan lebih banyak air untuk 
mengembalikan kadar natrium kembali ke normal. Karena itu, jumlah air dalam 
tubuh berhubungan erat dengan jumlah elektrolit tubuh.

Sehat Tanpa Dehidrasi

Guna mencegah dehidrasi, tak lain adalah menjaga kesegaran tubuh dengan 
berolahraga yang bisa membakar 500 kalori per hari. Pilihan berolahraga kini 
bisa dilakukan didalam ruangan (indoor) dan diluar ruangan (outdoor). 
Berdasarkan sebuah riset, olahraga berjalan kaki atau berlari diluar ruangan 
lebih banyak 10 persen kalori terbakar dibanding didalam ruangan, seperti 
menggunakan treadmill.

Pemanasan sebelum berolahraga perlu dilakukan untuk meningkatkan suhu tubuh dan 
dapat meningkatkan enzim pembakar lemak. Pemanasan selama sedikitnya lima menit 
secara bertahap diperlukan untuk meningkatkan denyut jantung, distribusi darah 
ke otot kerja, memperlancar pernapasan, mendapatkan dorongan maksimum dalam 
metabolisme sekaligus membakar kalori. Untuk setiap derajat suhu tubuh yang 
naik, maka tingkat metabolisme di dalam sel-sel meningkat sekitar 13 persen.

Kalori maupun lemak akan lebih banyak terbakar ketika seseorang melakukan 
latihan dengan interval, atau memiliki waktu jeda, ketimbang latihan keras 
sesekali. Misalnya pada olahraga bersepeda, seperti mengayuh hanya sedikit 
lebih keras selama lima menit dan kemudian sedikit lebih santai selama lima 
menit kurang lebih setengah jam latihan, mampu membakar sekitar 15 persen 
kalori lebih banyak ketimbang mengayuh sepeda secara konstan selama 30 menit.

Hidup sehat tanpa dehidrasi dengan berolahraga secara rutin cukup satu jam per 
minggu. Menurut salah satu riset kecil yang dilakukan para peneliti di 
University of Victoria di British Columbia, ditemukan bahwa orang-orang yang 
berlatih selama 60 menit bisa membakar hampir lima kali lipat kalori daripada 
orang-orang yang hanya menyita 30 menit aktivitasnya. 


Kirim email ke