Anak-anak remaja putri terkesima dan trenyuh melihat idola mereka mengalami 
musibah, itu lho Luna Maya. Luna Maya telah lama menjadi idola remaja karena   
Unilever, iklan lap top Toshiba dan ratusan iklan kelas nasional lainnya 
membuat Luna Maya bagaikan putri kerajaan. 

Dan tidak mengherankan jika banyak remaja putri ingin  seperti Luna Maya. 
Tetapi ?


Kekecewaan sekitar 30 juta remaja putri di negeri ini telah  mendorong mereka 
untuk mencari video porno mirip Luna Maya. Mereka ingin pastikan bahwa itu 
bukan Luna Maya. Dan, kata putri saya teman-temannya tidak yakin pelaku di 
video itu adalah Luna Maya. Merekapun sibuk mengulang-ulang tayangannya, di 
tempat-tempat tersembunyi yang tidak mudah dilacak polisi.

Musibah inilah yang sejak lama saya antisipasi ketika aktif menentang UU 
Pornografi. Apanya? Dampak yang tidak terhindari yakni terlibatnya negara dan 
seluruh aparatnya untuk menelusuri pelanggaran  pornografi. Pelaku kejahatan 
sebetulnya adalah pengedar tayangannya,  bukan dua-duanya.
Namun  karena UU Pornografi menempatkan pelaku (yang sengaja atau tidak sengaja 
dipotret/divideokan) sebagai penjahat, maka tidak salah jika seluruh media 
menayangkan  dan memberitakan seluruh seluk beluk kegiatan tersangka penjahat 
kan? Dan, berbeda dengan tayangan dua oknum yang melakukan kejahatan 
pembunuhan, di mana salah satunya mengalami siksa yang mengerikan, maka 
kejahatan pornografi, jika dilihat justru memberikan kesan beragam pada 
penontonnya. Yang pasti lebih dari  95 persen penonton  termotifasi 
melakukannya!
  
Hal itu TELAH membuat  gambar-gambar porno beredar pesat, dan menjadi konsumsi 
anak-anak bangsa ini. Ini adalah hal buruk, diberi nama Un intended  outcome of 
 public policy/undang-undang.

Saya pikir partai-partai pendukung UU Pornograpi dan penolaknya harus duduk 
bareng, dan mengusulkan kepada Mahkamah Konstitusi untuk membatalkan Undang 
Undang Pornografi. Dengan demikian  kesibukan penegak hukum  otomatis terhenti, 
dan ekspos media elektronik atas soal seks tidak terjadi. 

Sekarang ini hampir setiap jam pemberitaan di semua TV swasta, tidak ada hari 
tanpa laporan  kasus Luna Maya. Dan, di luar kapasitas pemerintah melacaknya, 
komunikasi pribadi lewat ponsel, setiap hari  ratusan ribuan  transmisi 
pornografi beredar  dan akan terus beredar  di ponsel anak-anak kita selama UU 
itu masih diberlakukan.


     







________________________________







 


      

[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke