Aku tinggal di Timur tengah, rasanya nggak ada penindasan disini.

Justru semua senang tinggal di Timur Tengah.

Sebagai statistic kasar : India Paling Banyak bisa 1.5 Penduduk asilnya (Arab), 
Kemudian Pilipino/Bangladesh dan banyak Negara-negara lain dari 
Asia/Eropa/Amerika.  Kiita orang-orang Tenaga professional  Indonesia biasanya 
dikira Pilipino, kalau disuruh nebak biasanya 
ditebak/Korea/Jepang/Thailand.....bukan Indonesia. Karena Indonesia yang ada 
hanya di tingkat Pembantu RT.Kelas paling bontot.



Masalah TKW yang terlantar itu adalah masalah ketidak beresan PJTKI Indonesia 
dan kebijakan Pemerinatah RI.

Saya sudah hampir 4 tahun hidup di Timur Tengah rasanya nggak ada penindasan. 
Saya hidup di Kuwait rasanya sama dengan sewaktu saya merantau di Amerika. 
Bedanya hanya saya gampang sembahyang di Masjid.



Harap and tahu...disana lebih aman lebih teratur, jalan lebar-lebar, mobil 
bagus-bagus dan lancar semua.
Harap Bung Zulkifli kalau nulis jangan  asal nulis......Masalah TKW yang 
terlantar itu......itu salahnya PJTKI......

Di timur Tengah Tenaga 2/3 penduduk Tim Teng itu orang asing semua.......mereka 
bisa memnfaatkan lowongan kerja yang ada

Dari Penguasaha Mall......sampai Janitor.......semua senang...termasuk 
saya..........



Salam Damai

Ridwan







From: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com 
[mailto:forum-pembaca-kom...@yahoogroups.com] On Behalf Of Zulkifli
Sent: Thursday, July 22, 2010 7:17 AM
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: PM Australia: Saya Tidak Percaya Tuhan






Biasalah menggunakan agama untuk tujuan ekonomi (duit) yang berganti iman bukan 
karena kesadaran. Dengan menggumakan istilah kita di sini, mereka ini termasuk 
Katolik atau Protestan KTP. Hal serupa terjadi di kalangan orang-orang yang 
diayomi oleh Romo Mangun di Kali Code. Mudah2an mereka yang di Jerman ini tidak 
dikutuk oleh orang-orang yang tadinya seiman dengan mereka sebagai yang terjadi 
pada saudara-saudara kita yang dikutuk setelah mengikuti iman Romo.

Hal yang lebih parah terjadi di daerah kami, yang sebelum kedatangan kolonialis 
Paderi nenek moyang kami masih animisme. Islam dikembangkan dengan cara-cara 
yang dipaksakan (yang tidak disuruh oleh Allah). Sangkin senangnya kolonialis 
ini "mengembangkan Islam," DNA sebagian warga di tempat tertentu tidak tidak 
murni DNA suku Batak lagi. Mungkin, karena doa nenek moyang kami yang ditindas 
itu didengar dan dikabulkan oleh-Nya, Dia selama beberapa tahun memperlihatkan 
tontonan penindasan yang terjadi di Timur Tengah untuk dijadikan sebagai bahan 
renungan buat saya dan umat Islam lainnya.

Salam,

Zul






[Non-text portions of this message have been removed]

Reply via email to