Salam,
Apa hak orang DPR keberatan ada MAL yang dibangun di samping kantornya? Dikira 
kalau sudah anggota DPR yang terhormat, juga berkuasa mengatur negara.

Wasalam,
Wal Suparmo

--- Pada Rab, 21/7/10, Dewono Siswardiyanto 
<telemat...@dewonosiswardiyanto.net> menulis:


Dari: Dewono Siswardiyanto <telemat...@dewonosiswardiyanto.net>
Judul: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Setneg: Taman Ria Senayan Tetap Jadi Mal
Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Tanggal: Rabu, 21 Juli, 2010, 7:09 PM


 



Coba bandingkan deh apa untung ruginya:

Mal = Pemasukan = Menambah PAD untuk DKI
Mal = Lapangan Kerja Baru (jadi yg punya tetangga, ponakan, bahkan anak
pengangguran, bisa apply deh) << ini yg paling penting
Mal = Mau Olah Raga bisa (kan ada fitness center) << dipajekin, jadi
pemasukan pemda
Mal = Arena Bermain (ada timezone, miniapolis, dsb) << dipajekin, jadi
pemasukan pemda
Mal = Tempat Makan << dipajekin, jadi pemasukan pemda
Mal = Tempat belanja << dipajekin, jadi pemasukan pemda

Taman/Hutan Kota = Biaya Perawatan << Pengeluaran bagi Pemda DKI
Taman/Hutan Kota = Bukan Lapangan Kerja (sori, tetangga, ponakan, bahkan
anak, tetep nganggur)
Taman/Hutan Kota = Tempat Olah Raga << buat apa, kan di seberang sudah ada
kompleks gelora selain itu juga disediain lokasi di jalan protokol tiap
car-free day << gak bisa dipajekin, gak ada pemasukan buat pemda
Taman/Hutan Kota = Arena Bermain << tiap car-free day juga sudah dikasih
tempat di jalan protokol, jadi buat apa << gak bisa dipajekin, gak ada
pemasukan buat pemda

Walaupun memang ujung2nya duit, ya apa boleh buat. Memang semua orang butuh
duit, terutama yg pengangguran.

Salam,
Dewono


Kirim email ke