Mas Kartono

sytermausk yg mimkir atau berpendapat dlm kasus 
Ajinomoto duludanmengitis  sekarang, krn enzymitu 
gak ikut  berproses  maka produk akhirnya gak mengandungbabi yg haram


Tapi  sy maugampang aja, katakalah sbg akibat ada 
kontroversi itu  ,  maka ada etitik eraguan  dlm 
diri sy apakah  vaksin dan ajinomoto itu  halal ?


maka kalau ada pilihan yg lebih pasti  soalhalal 
ya pilih aja itu, jadimisal nya pilih sasa  aja, atau vaksin meningitis Cina

drpd cape ikut berdebat

sebab enaknya dgn    Fatwa MUI.., itu gak wajib di  ikuti kalau kit agak mau

dan menurut sy  proses sertifikasi halal yg ada 
sekarang cukup O  K ( melalui proses yg cukup scientific/ilmiah  )

yg lebih bikib repot justru lembaga pemerintah di 
luar MUI spt Kementrian Pertanian dan BPOM

Kementrian Peratnian bikin UU Peternakan yg slaah 
satu pasalnya bilang, semua produk beasal dr 
hewan baik di produksi didalamnegeri atau di luar 
negri yg akan diedarkan di wilayah Indonesia  harus memiliki sertifikat halal

Coba bayangkan, bagaimana produk babi bisa dpaat sertfikat halal

Lalu ini lagi, BPOM , yang banyak dokternya  itu 
, juga bikin Peraturan Kepala BPOM yg 
isinya  produk yg mengandung  barang tertentu (, 
lalu ada listnya  misalnya anjing, tikus barang 
menjijikkan )   yg kata mrk berdasar  S 
K  departemen agama sbg gak halal bagi muslim,  tidak akan di beri ijin edar


Bayangkan  , Kepala BPOM bikin aturan  melarang 
edar  berdasar  kehalalan bagiummat Islam bukan 
berdasar keamanan pangan  yg sebenarnya adalah bidangnya


Mestinya kan paling banyak  membatasi boleh 
beredar dgn di beri catatan dilabel nya 
mengandung barang yg tidak halal bagi  ummat Islam


Jadi enurut sy mending mengkritisi lembaga 
pemerintah spt BPOM dan Kementan yg ikut ikutan sibuk mengatrur soal kehalalan

soalnya  ada sanksi hukumya lho


Kalau Fatwa MUI  ,  kan gak ada sanksi di dunia 
ini,.  soal tanggung jawab ke Tuhan ya maslaah masing masing dee




HS


At 11:46 AM 7/29/2010, you wrote:
>Dg penjelasan mbak Mei, vaksin yg proses 
>pembuatannya lewat ensim babi, meski tdk masuk 
>dlm vaksin, dinyatakan haram. Lalu bagaimana dg 
>air PDAM yg dibuat dari air kali? Bgmn kalau 
>kali itu tercemar bangkai, atau kotoran, babi? Haram?
>
>Soal lele (dan ayam) yg makan kotoran kok 
>selesai dg dicuci beberapa hari maka jadi halal. 
>Kan kotoran yg dimakan sdh menjadi daging? Lalu 
>mengapa vaksin yg melalui ensim babi tapi tdk tercampur dinyatakan haram?
>
>Mumet ah
>
>KM
>
>Sent from my BlackBerry®
>
>powered by Sinyal Kuat INDOSAT
>
>
>
>-----Original Message-----
>
>From: "L.Meilany" <wpamu...@centrin.net.id>
>
>Sender: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
>
>Date: Fri, 23 Jul 2010 23:17:31
>
>To: <Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com>
>
>Reply-To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
>
>Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Najis vs 
>haram- Mana yang haram: Kopi Luwak atau Vaksin Meningitis?

Reply via email to