Lalu apa gunanya lagi semboyan "lil alamin" yang selalu didengung=dengungkan itu, kalau kita memberi contoh perilaku orang atau negara lain yang menurut kita tidak lil alamin untuk membenarkan atau membela perilaku kita yang juga tidak lil alamin?
Itu hanya sekedar pendapat dari seorang Islam Tai-Kotok. Salam Zul --- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, arrur...@... wrote: > > Tidak hanya di Indonesia saja, minoritas selalu dipersulit dalam beribadah, > di negara-negara Eropa lainnya seperti itu juga. > Contohnya saja, Swiis yang tidak pernah menerapkan aturan pelarangan agama, > malah ikut-ikutan menyetujui pelarangan Burqa atau jilbab. > Demikian juga di Prancis, Belgia dan negara Eropa lainnya. Justru sebaliknya, > Amerika Serikat berdasarkan jajak pendapat di sana tidak mempersoalkan Burqa > atau jilbab tersebut. > Minoritas tetap minoritas. > Sent from my BlackBerry® > powered by Sinyal Kuat INDOSAT