Halo Yth Bapak-Bapak Polisi: Menurut saya makin tingggi tingkat ”civilized” suatu bangsa bisa dilihat kondisi jalan rayanya.
Atau dgn kata lain kondisi keteraturan di Jalan raya adalah potretnya dari sytem yang berlaku di Negara itu. Siapa yang salah kalau kondisi jalan raya semrawut kaya di Jakarta. Tentu alamat paling dekat adalah petugas yang menegakkan system. Semrawut Karen system nggak bisa ditegakkan. Harus ada konsistensi dalam menegakkan aturan. System yang konsisten akan mendidik pengguna jalan tertib dan teratur. Saya ada usul ke ‘Kepolisian RI dapat mencoba cara penegakan hukum dengan cara system sbb: Pelanggar lalu lintas diberi ganjaran langsung tanda lobang pada STNK/SIM. Buatkan alat pelubang khusus pada polisi di lapangan – kaya Catut Karcis di Bioskop itu. Nggak usah banyak diskusi. (Pikirkan bentuk pelaporan yang sederhana dan simple) Nanti 1 tahun kalau memperpanjang STNK, didenda 1 lubang 1 juta misalnya.Untuk motor 100 ribu/lubang- misalnya Jadi nggak ada jalan damai. Bagaimana kalau mobil/motor pinjam/sewa. Pada waktu mengembalikan peyewa/peminjam tinggal bayar 1 juta/100 ribu pada yang empunya Untuk menutup nanti perpanjangan STNK. Jadi nggak ada “kongkalingkong” antara pelanggar dan polisi. SIM juga dilubang dengan denda nanti setelah 5 tahun memperbarui. Tinggal itung saja “lubangnya” berapa dendanya. SIM yang bersih menunjukkan dia sebagai”clean driver”, kasi dia surat penghargaan kalau perlu – potongan pajak 2% misalnya.. Bagaimana kalau cara ini masih menimbulkan “permainan baru di Jalan Raya”. Nah ini urusan Jendral jendral sebagai”Think Tank” nya. Apa gunanya dia “berada” disana. Cari dan temukan “pikiran-pikiran solusi creative” bagaimana system bisa ditegakkan. Kenapa Cara ini saya usulkan, karena ini MURAH dan sekaligus test-case. Apakahpolisi di lapangan masih bekerja dengan baik. Dan cara ini alngsung nggak perlu nunggu lama. Tentu saya tak akan mengusulkan seperti dinegara yang maju dan kaya, pakai system monitoring yang elektronik, yyang butuh beya tinggi Pakai lelang, nanti ada permainan baru lagi…dst…dst… Demikian usulan saya buat Pak Polisi Yth…semoga bisa dilaksanakan. Selamat bertugas Ridwan Fakih From: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com [mailto:forum-pembaca-kom...@yahoogroups.com] On Behalf Of Adyanto Aditomo Sent: Thursday, August 05, 2010 4:28 PM To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Subject: RE: [Forum-Pembaca-KOMPAS] JAKARTA LUMPUH ? Soal Polisi Lalu Lintas, sebetulnya saya kasian sama Polisi Lalu Lintas di Jakarta. Bayangkan, untuk menertibkan Lalu Lintas di suatu perempatan yang sangat padat, diperlukan setidaknya 10 Polisi untuk menertibkan dan mengatur Lalu Lintas di lokasi tersebut. Kadang saya lihat jumlah Polisinya bisa lebih dari 10 orang, akibat para pengendara tidak tertib. Saya bandingkan dengan di China, untuk mengatur Lalu Lintas sepadat di perempatan tersebut cukup 1 atau 2 Polisi saja yang mengatur dan semuanya beres. Mengapa??? Karena para Pengendara di China jauh lebih tertib dan jauh lebih menghargai Aparat Kepolisian yang bertugas mengatur Lalu Lintas dibandingkan masyarakat Indonesia. Artinya: Kepolisian China bisa lebih menghemat energi dalam mengatur Lalu Lintas yang padat dan macet. Salam, Adyanto Aditomo