baru tadi siang saya lihat Rolls Royce warna coklat tua, no.pol: B 234 yang melaju disela-sela kemacetan toll dalam kota jembatan Tomang arah ke Semanggi dekat Taman Anggrek mal & Central Park
salam, djs ________________________________ ----Original Message---- From: wpamu...@centrin.net.id Date: 09/08/2010 16:23 To: <antitemba...@yahoogroups.com> Cc: <forum-pembaca-kompas@yahoogroups.com>, "Tuti" <tsoer...@yahoo.com>, <dpr-indone...@yahoogroups.com>, <anggotai...@yahoogroups.com> Subj: Re: [AntiTembakau] Re: [des-kes] Rolls Royce di Istana Nimbrung: Saya juga lihat tayangan itu. Masa sih ada kolusi, presiden gitu loh. Buku itu kan semasa pemerintahan periode pertama mungkin mobil menterinya numpang di situ? Yg pernah saya baca, dulu menko kesra suka ganti2 mobil; ogah pakai mobil dinas tapi pakai mobil pribadi yg mewah. Kalo ia main mata dengan pengusaha risikonya kan besar apalagi saat itu gencar2nya penyelidikan korupsi. Tapi kalo mau ngadu ke no telepon pengaduan saja [sms], saya dulu pernah ada tanggapan juga. Kalo nggak mempan ya di tulis di kolom Redaksi Yth. Dengan nama Pak Kartono pastinya cepat di muat dan pihak istana juga akan cepat bereaksi. No telp 9949 atau 0811109949. Salam, l.meilany Benar, Man. Kita harus berani menyuarakan setiap kemungkinan terjadinya penyimpangan akibat penguasa berkolusi dengan pemilik modal, dengan mengorbankan rakyatnya. Saya juga berharap bahwa setidaknya ada orang dekat SBY yang membaca postingan saya itu. Tapi apa berani ia menyampaikannya kepada SBY? KM ----Original Message---- From: flu...@rad.net.id Date: 09/08/2010 8:57 To: <desentralisasi-keseha...@yahoogroups.com> Cc: <forum-pembaca-kompas@yahoogroups.com>, <antitemba...@yahoogroups.com>, "Tuti"<tsoer...@yahoo. com>, <dpr-indone...@yahoogroups.com>, <anggotai...@yahoogroups. com> Subj: Re: [des-kes] Rolls Royce di Istana > Terima kasih Pak KM. Saya kira soal begini harus terus diangkat dan kita permasalahkan. Karena kita sudah tidak mau lagi pemimpin yang bukan ngurusin kepentingan rakyat tetapi kepentingan dirinya atau keluarga atau kelompoknya sendiri. Kalau benar SBY menerima sogokan untuk kepentingan industri rokok, Kita perlu marah terhadap sikap pemimpin kita seperti ini. Kalau tidak, silahkan bantah secara terbuka. Semoga ada stafnya yang membaca milis ini. Salam, Firman Kemarin saya dengar dari sebuah talkshow di teve (metro?) mengenai buku > Esbeye dan Istananya" yang ditulis wartawan Kompas. Pembahasnya antara > lain > Effendi Gozali. Disebutkan bahwa di bagian dalam istana pernah terlihat > sebuah mobil Rolls Royce dengan nomor polisi 234. Penulis tidak secara > langsung menyebut bahwa mobil itu milik bos Sampoerna atau hadiah dari bos > Sampoerna kepada SBY, hanya menyebut kemudian kemungkinan kaitannya dengan > hubungan dekat antara bos Sampoerna dengan SBY, terutama dalam kasus bank > Century. > Saya belum sempat membeli buku itu, mungkin besok saya mencarinya. > Jika sinyalemen penulis buku itu benar seperti yang diungkapkan di teve, > maka harapan teman-teman yang mengusung gagasan pengendalian rokok > kemungkinan besar akan gagal di masa pemerintahan SBY ini. > Teman-teman itu kini memahami mengapa pemerintah RI sampai sekarang tidak > mau menanda tangani FCTC-WHO, meskipun negara lain di Asia sudah menanda > tanganinya. Di Asia Pasifik ini tinggal RI yang belum menanda tangani. Di > dunia ini tinggal Uganda dan RI yang belum menanda tangani FCTC. Juga > meskipun di pertemuan OKI (negara-negara Islam) di Kuala Lumpur tahun > 2007, > menkes RI waktu itu sudah menanda tangani kesepakatan untuk mengendalikan > perdagangan rokok demi kesehatan rakyat. > Juga mengapa Deklarasi Anak yang sedianya dibacakan di depan SBY di Taman > Mini beberapa hari yang lalu dibatalkan, kemungkinan sekali karena di > dalamnya ada permintaan anak-anak agar mereka dilindungi dari asap rokok. > Pemerintah RI agaknya lebih memilih, daripada melindungi anak-anak lebih > baik melindungi kepentingan bos industri rokok. > KM [Non-text portions of this message have been removed]