Sisa-sisa Separatisme Turunkan Bendera GAM, Kapolsek Dibacok Rabu, 11 Agustus 2010 | 02:39 WIB Serambi Indonesia Kapolsek Iptu M Hasyem Ibrahim saat dirawat di rumah sakit.
TERKAIT: Kalla: Tiro Pergi sebagai WNI BERITA FOTO: Hasan Tiro Tinggalkan Aceh TNI Diminta Hentikan Penangkapan Ilegal di Aceh Tim Gegana Polda NAD Temukan Bom di Jembatan Perdamaian Pemerintah dan GAM Ternodai ACEH, KOMPAS.com — Kepala Polsek Madat, Aceh Timur, Iptu M Hasyem Ibrahim (48), dibacok oleh Rusli B (30) gara-gara akan menurunkan bendera Gerakan Aceh Merdeka (GAM). Saat dia hendak membacok lagi, barulah saya tembak kakinya. Selain itu, satu peluru anggota saya mengenai pinggang pelaku. Rusli yang diduga kurang waras itu tiba-tiba membacokkan parang panjang pada kelingking Kapolsek Madat hingga lengan kiri dan kelingking tangan kanan nyaris putus. Peristiwa itu terjadi saat Hasyem melintas di sebuah jembatan yang menguhubungkan Desa Lueng Sa dan Matang Guru. Kapolsek saat itu hendak meminta Rusli agar segera menurunkan bendera GAM yang terpasang sejak 3 hari lalu di pekarangan rumah ibunya. Tiba-tiba, Rusli yang menyembunyikan parang di punggungnya langsung membacok Hasyem yang mendekatinya begitu turun dari mobil dinas. Hasyem langsung dilarikan ke Puskesmas Pantonlabu, Aceh Utara. Namun, karena tidak sanggup ditangani dokter setempat, korban diboyong ke Rumah Sakit PMI Lhokseumawe. Setelah mendapat perawatan sementara, korban dirujuk ke Rumah Sakit Kesrem Lhokseumawe untuk dioperasi. Kejadian ini bermula ketika Kapolsek Hasyem menerima informasi dari masyarakat bahwa ada orang yang mengibarkan tiga bendera GAM di Desa Pante Bayam, kecamatan yang sama. Pengibar bendera bulan bintang bergaris putih hitam itu dipastikan Rusli Basyah, warga Desa Tanjung Dalam, Kecamatan Langkahan, Aceh Utara. "Saat itu kami mau melihat dan ingin menurunkan bendera GAM yang dia kibarkan. Ketika sampai di jembatan Desa Lueng Sa, pelaku ternyata sudah menunggu sambil menyembunyikan parang di belakang punggungnya. Begitu saya turun dari mobil, langsung dibacoknya," ujar Kapolsek saat terbaring di rumah sakit. Saat bacokan pertama, Kapolsek berhasil menangkis sehingga jari kelingking tangan kirinya putus. Tersangka membacok lagi dan mengenai lengan kiri Kapolsek. "Saat pembacokan kedua, langsung saya tarik pistol dan menembak ke atas. Saya juga perintahkan anggota saya untuk menembak pelaku. Saat dia hendak membacok lagi, barulah saya tembak kakinya. Selain itu, satu peluru anggota saya mengenai pinggang pelaku," sebut Kapolsek. Editor: yuli | Sumber :Serambi Indonesia Dibaca : 26144 [Non-text portions of this message have been removed]