Berkaitan dengan vaksin haram, yang saya tanyakan ialah mengapa vaksin yang 
tidak mengandung unsur babi (tetapi pernah bersinggungan) diharamkan sementara 
menurut Al-Qur'an hewan yang diburu oleh anjing pemburu tidak haram meskipun 
hewan itu mati lemas dicekik oleh anjing dengan mulutnya. Dengan demikian 
selama proses mematikan itu, sebagian kecil air liur anjing sudah ikut beredar 
bersama darah si hewan.

Ini memang bukan milis khusus halal-haram, tetapi kita di sini mempertanyakan 
keputusan halal-haram yang dikeluarkan oleh MUI. 

Dari informasi yang saya peroleh, ternyata supir pesawat terbang boleh 
membatalkan puasanya dan membayarnya dengan fidiyah sementara supir angkot dan 
supir beca yang sangat-sangat-sangat menguras keringat tidak disinggung. MUI 
melindungi supir kok sebagian-sebagian? 

Salam,

Zul

--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, "L.Meilany" <wpamu...@...> wrote:
>
> Masalah ini 'aturan-dalil' nya panjang dan susah di jelaskan di sini, 
> memangnya ini milis apa sih?
> Yg jelas sedikit saja; bagi orang islam yg namanya anjing pemburu adalah 
> anjing yg telah terlatih 
> untuk berburu  bagi majikannya bukan untuk dirinya sendiri [ diri anjing]
> Selain itu sebutlah nama Allah waktu melepas anjing itu. QS Al Ma'idah; 5:4
> 
> [ Makanya anjing untuk berburu itu harus di latih seperti yg saya lihat di 
> Bukittinggi sana] 
> Tentang difinisi seperti apa yg namanya anjing pemburu yg terlatih, lebih 
> baik dicari sendiri di milis 
> yg khusus tentang ini atau kalo mau numpang baca di toko buku bacalah juga 
> masalah halal dan haram
> yg disusun oleh Dr Yusuf Qardhawi
> 
> Salam, 
> l.meilany
> 
> 
>   ----- Original Message ----- 
>   From: Zulkifli 
>   To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com 
>   Sent: Thursday, August 05, 2010 4:27 PM
>   Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Najis vs haram- Mana yang haram: Kopi 
> Luwak atau Vaksin Meningitis?
> 
> 
>     
>   Bagaimana kalau anjing pemburu menangkap, menggigit leher buruannya hingga 
> mati lemas, apakah air liur si anjing tidak tercampur dan diedarkan keseluruh 
> tubuh si mangsa sebelum mati? 
> 
>   Salam,
> 
>   Zul 
> 
>   --- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, "L.Meilany" <wpamungk@> wrote:
>   >
>   > Saya juga kurang ngerti :-)
>   > Mungkin kalo untuk urusan vaksin, ensim babinya 'diduga'tertinggal terus 
> sampai vaksin itu jadi.
>   > Kalo masalah air PDAM kan di sucikan lebih dulu dan dianggap sudah bebas 
> yg najis2.
>   > Urusan haram mungkin bisa di tanyakan lagi ke MUI.
>   > Karena kalo menyimak omongan para komunitas halal, masalah kulit sepatu, 
> sofa, tas, jok mobil pun mereka sangat jeli.
>   > Apakah ada unsur babinya atau enggak.
>   > 
>   > LPPOM MUI alias lembaga halal Indonesia sudah mendapat pengakuan dari 
> luar dan menjadi rujukan.
>   > Di negara lain yg konsern untuk masalah halal juga terdapat lembaga halal.
>   > Di Malaysia ada Jakim, Singapura MUIS, di Australia juga ada.
>   > Kalo urusan halal jadi domain pemerintah nanti banyak yg ngamuk toh, 
> memangnya RI negara Islam apa?
>   > Kalo dah urusan pemerintah kan efeknya sanksi hukum kalo dilanggar.
>   > Pemerintah kan lebih menjurus ke soal kualitas; sedangkan MUI selain 
> halal juga kualitas.
>   > Untuk urusan MUI, silaken saja nggak punya sertifikat halal pun ndak 
> apa2. Produk haram di jual ke umat Islam juga kan nggak apa2 
>   > [ asal jangan ketahuan]. Urusan konsumsi halal atau haram itu kan 
> tanggungjawabnya ke yang di atas bagi umat Islam.
>   > 
>   > Kalo urusan vaksin haji kan vital. Masa sih berhaji pake barang yg haram.
>   > Meski mungkin ada juga sih yg pakai duit korupsi
>   > 
>   > Salam, 
>   > l.meilany
> 
> 
>   
> 
>   __________ NOD32 5341 (20100804) Information __________
> 
>   This message was checked by NOD32 antivirus system.
>   http://www.eset.com
> 
> 
> [Non-text portions of this message have been removed]
>


Kirim email ke