Kita harus berhati-hati jika sudah mulai di black campaign  di luar sana. Kita 
belum semapan Afghan yang ribuan tahun kebal dengan segala bentuk black 
campaign.... 




________________________________
From: Satrio Arismunandar <satrioarismunan...@yahoo.com>
To: nasional-l...@yahoogroups.com; news Trans TV 
<news-tran...@yahoogroups.com>; 
kampus tiga <kampus-t...@yahoogroups.com>; aipi_poli...@yahoogroups.com; ex 
menwa UI 2 <exmenwa...@yahoogroups.com>; HMI Kahmi Pro Network 
<kahmi_pro_netw...@yahoogroups.com>; is...@yahoogroups.com; sastra pembebasan 
<sastra-pembeba...@yahoogroups.com>; ppiindia <ppiin...@yahoogroups.com>; 
Indonesia Rising <indonesia-ris...@yahoogroups.com>; jurnalisme 
<jurnali...@yahoogroups.com>; Forum Kompas 
<forum-pembaca-kompas@yahoogroups.com>
Sent: Mon, August 9, 2010 9:01:40 PM
Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Black Campaign media thd INDOBATT di Lebanon

  


Black Campaign media terhadap INDOBATT 

Posted by: "Yudhistira" 
dharmas...@gmail.com 
 

yudhistira_k 



Sun Aug 8, 2010 6:47 pm (PDT) 

Black Campaign media terhadap INDOBATT by Ro'is Nahrudin

Kedekatan Prajurit Indobatt dengan masyarakat Lebanon diartikan sebagai

sikap pengecut dan tidak jantan. Pagi itu hari Selasa 02 Agustus 2010 jam

0900 saya melintas Panorama point sebuah pos UN yang sangat strategis dan

termasuk dalam daftar Hot Spot yang dikendalikan oleh Prajurut Kompi A

Indobatt. Daerah ini merupakan perbatasan langsung antara wilayah Lebanon

dan Israel yang hanya dipsahkan oleh pagar yang disebut Technical Fence.

Saya berempat menuju Brigade Sektor Timur dalam rangka CIMIC meeting untuk

melaporkan perihal proyek-proyek dan program kerja CIMIC Indobatt ke

G-9/CIMIC Brigade.

Pada saat melintas itu kami menyaksikan sebuah strada UN milik Indobatt

berada dalam posisi memisah antara kedudukan Lebanese Armed Forces (LAF) dan

Technical Fence dengan Israel Defence

Force<http://en.wikipedia .org/wiki/ Israel_Defense_ Forces>yang berada

di kedudukan pos seberang. Sepertinya semua sedang menunggu

sesuatu. Saya inisitif kontak ke sentral komunikasi Indobatt melalui HT

menanyakan kira-kira kawan-kawan menunggu apa koq kayaknya tegang. Akhirnya

kami mendapat jawaban bahwa mereka menunggu Crane Pemotong Pohon yang datang

dari Israel.

Pada saat itu Indobatt mendapat perintah dari Tactical Operation Centre (TOC)

Brigade Sektor Timur untuk melaksanakan tugas pengawasan dan pengawalan

terhadap rencana Israel untuk menebang pohon-pohon yang kebetulan tumbuh

hampir rapat dengan Technical Fence. Pohon-pohon ini dianggap menggangu

kinerja Technical Fence dan sekaligus mengganggu observasi Pasukan Israel.

Proses menunggu *crane* itu sebenarnya dimulai sejak pukul 0800 pagi dan

pasukan Indobatt baru berjumlah 11 prajurit. Di sisi lain, LAF memberikan

batas waktu pemotongan antara pukul 0900 hingga 1200 siang hari. Setelah

menunggu dengan siaga penuh selama lebih dari 3 jam akhirnya crane itu

datang terlambat pada pukul 1230. Jumlah pasukan Indobatt sudah mencapai 36

prajurit dan langsung dipimpin oleh Danki A *Kapten INF Fardin* dan Wadanki

*Kapt INF Makdum*.

Ketika crane datang terlambat sebenarnya LAF sudah mengokang senjata mereka,

jumlah pasukan LAF <http://en.wikipedia .org/wiki/ Lebanese_ Armed_Forces> pun

juga semakin besar dan menyatakan keberatan jika pemotongan itu dilanjutkan

karena sudah melewati batas waktu sesuai kesepakatan. Rekan-rekan prajurit

Indobatt yang berada diposisi terus berteriak-teriak agar pemotongan itu

tidak dilanjutkan karena sudah melewati batas waktu kesepakatan. Namun

demikian IDF <http://en.wikipedia .org/wiki/ Israel_Defense_ Forces> tidak

peduli dan terus melanjutkan pemotongan tersebut hingga mulut crane melewati

pagar Technical Fence.

Seluruh pasukan LAF telah mengambil posisi tiarap dan membidik,

*Kapten INFFardin

* dan *Kapt INF Makdum* meloncati pagar besi untuk turun kebawah padahal

daerah yang dia turuni adalah lading ranjau dan UXO. Dia dan seluruh pasukan

terus berteriak-teriak dan melambai-lambaikan bendera UN menghalau dan

mengatakan agar pemotongan itu dihentikan. Tetapi sekali lagi IDF tidak

peduli dan meneruskan proses pemotongan itu.

Tidak lama setelah itu Mayor Hussein yang menkomandoi LAF memerintahkan

untuk menembak ke udara. *“Dar..”* – tembakan satu kali itu rupanya langsung

direspon dengan berondongan senapan mesin Israel.

Kawan-kawan Indobatt masih tetap pada posisi sambil terus mengibarkan

bendera UN dan berteriak: *“Cease Fire-cease fire…!!!”* tetapi teriakan itu

kalah dengan rentetan senapan otomatis dari kedua pihak hingga tidak lama

berselang tank Markava Israel memuntahkan mortar 120 mm menghantam pos

LAFyang berada 100 m sebelah kanan posisi rekan-rekan prajurit

Indobatt.

Perintah pengunduran pasukan diterima dari Komandan Satgas agar seluruh

prajurit Indobatt mencari perlindungan terdekat dan kembali ke POS UN

terdekat. Posisi berbanjar 36 prajurit bukan posisi mudah untuk mencari

perlindungan. 36 prajurit tercerai-berai, empat mobil strada Indobatt

digunakan perlindungan oleh

LAF<http://en.wikipedia .org/wiki/ Lebanese_ Armed_Forces>,

sehingga prajurit Indobatt harus mencari perlindungan lain.

Lebih dari tiga kali dentuman 120 mm mortar, dilanjutkan dengan tembakan

bantuan udara dari Sebuah Helicopter Apache Israel menhantam sisi atas bukit

diatas posisi perlindungan rekan-rekan Indobatt. Belum cukup dengan tembakan

bantuan, disebarlah bom fosfor yang dengan dahsyatnya membakar apa saja yang

diatas tanah. Tidak cukup dengan *Apache*, jet tempur mulai masuk dengan

tembakan kaliber 12,7 mm menyebar butiran peluru ke beberapa bangunan yang

berdiri di atas bukit.

*Serangan dahsyat itu berlangsung selama kurang lebih 1 jam.*

Komandan terus mengadakan kontak dengan *Kapt INF Fardin* untuk mengetahui

berapa jumlah personil terakhir. Diperoleh jawaban bahwa dua orang hilang.

Berita hilangnya dua prajurit Indobatt ini disisi lain menyebabkan urungya

Israel membombardir seluruh wialyah perbukitan Addaisse. Israel tidak ingin

serangan mereka menyebabkan kerugian nyawa maupun materiil pasukan

Internasional. Kami tahu hal ini karena Perwira LNO (Liaison Branch)

berpangkat Mayor dari Portugal, yang kebetulan berhasil lolos dari

pertempuran dan mengungsi ke Markas Indobatt.

Perwira Menengah ini masih dengan suara bergetar dan tangan yang gemetar

menunjukkan posisi kedua prajurit dipeta berdasarkan kotak terakhir

dengannya di lokasi insiden. Kemudian dengan menggunakan telpon genggamnya

dia berkomunikasi dengan pihak Israel memberikan informasi posisi terakhir

dua orang prajurit Indobatt ini.

Akhirnya diketahui bahwa kedua prajurit Indobatt tersebut telah berhasil

mengundurkan diri ke arah *Kafer Kela* posisi terdekat outpost Batalyon

Spanyol. Namun demikian rupanya semenjak terjadinya letusan pertama, Brigade

Sektor Timur telah memerintahkan seluruh pasukan UNIFIL ditarik dari posisi

masing-masing untuk kembali ke markas dan melaksanakan prosedur kontingensi.

Mengetahui bahwa outpost Batalyon Spanyol sudah ditarik mundur, kedua

prajurit ini berinisiatif untuk terus mengundurkan diri ke arah outpost

kedua Batalyon Spanyol yang berada di Fatima Gate.

Setelah berjalan melambung mengikuti kontur bukit sejauh lebih dari 3 KM,

mereka mencapai posisi outpost kedua Spanyol di Fatima Gate. Namun demikian

mereka tidak menemukan satupun pasukan kawan karena semua personil sudah

ditarik mundur.

Pada saat itu melintas sebuah kendaraan warna merah yang di kemudikan oleh

seseorang yang mengenal prajurit Indobatt. Pengemudi ini adalah kawan binaan

Indobatt yang juga bekerja memungut sampah di Markas Indobatt di Adshit Al

Qusayr. Mengetahui dua orang prajurit Indobatt kelelahan ditawarkan

kepadanya minuman jus dan air mineral. Tidak disadari bahwa pertemuan mereka

ini diliput oleh stasiun TV Al Manar <http://en.wikipedia .org/wiki/ Al-Manar>.

Meskipun pengemudi sudah melarang Media ini untuk meliput peristiwa ini

mereka tetap saja memaksa untuk melakukan kegiatannya. Mengetahui situasi

semakin tidak kondusif pengemudi ini segera meminta kedua prajurit Indobatt

masuk ke mobil yang dia kemudikan dan mengantarkan keduanya kembali ke

Markas Indobatt UN POSN 7-1 Adhsit AlQusayr.

Sungguh diluar dugaan semua pihak bahwa pengunduran yang telah susah payah

ditempuh dan kedekatan dengan penduduk Lebanon yang diliput Al Manar justru

dipelintir sebagai skandal terburuk untuk menjatuhkan UNIFIL sekaligus

Indobatt. Malam itu disiarkan keseluruh Lebanon bahwa Dua Prajurit TNI Kabur

dari Medan Tugas dengan Menggunakan Taksi.

Berita ini langsung dijadikan referansi oleh seluruh media Lebanon baik

elektronik maupun cetak bahkan media di Indonesia. Dampaknya segera terasa

setelah itu. Semua prajurit Indobatt yang melaksanakan tugas di lapangan

dikecam dan di permalukan. Prajurit Indobatt dikatakan *chicken*, *culprit*,

*afraid of Israel*, *Kafir*, *Munafik*.

Saya sendiri, pada malam kedua mendapatkan perintah untuk mengawal dua buah

truk air dalam rangka mengisi mobil Pemadam Kebakaran milik Civil Defence At

Taybeh yang sedang membersihkan puing-puing dan darah bekas insiden di Pos

LAF Addaisse.

epanjang perjalanan setiap kami berpapasan dengan para pemuda lokal mereka

memberikan isyarat (maaf) jari tengah dinaikkan dan mengatakan

*“TAXI”*; *“Indonesia

Taxi”*; *“Indonesia Chicken”* (tangan ditarik ke ketiak dan menggerakkan

seolah sayap ayam); *“Indonesia afraid”*; *“Indobatt munafik”*. Kami diam

tidak bereaksi.

*Sungguh hancur reputasi kami yang telah sangat-sangat baik dalam waktu satu

malam. Seperti Panas Setahun di hapus hujan sehari.*

Namun demikian kami tetap professional menjalankan tugas membantu

rekan-rekan Civil Defence At Taybeh membersihkan darah dan puing-puing

akibat hantaman tank Markava Israel. Kami tetap sabar dan tabah. Kami tetap

melaksanakan tugas melayani masyarakat di bidang kesehatan, kami tetap

melaksanakan Kursus Bahasa Inggris dan kursus computer untuk masyarakat

Lebanon. Meskipun kami sadar bahwa kesabaran ada batasnya, kami harus

meyakinkan diri bahwa kesabaran menghadapi orang Lebanon adalah

tidak berbatas.

*Terlebih lagi adalah sebuah kenyataan bahwa tugas kami adalah sebagai

pasukan penjaga perdamaian. Tugas ini mulia dan merupakan kehormatan bangsa*

. (RN)

http://pralangga. org/articles/ black-campaign- al-manar- terhadap- indobatt

---

Kalo nggak ada *Kopda Zulkarnain* dan *Praka Oksa, kerugian LAF akan lebih

besar, dan begitulah cara mereka berterima kasih.

==============================================================

Satrio Arismunandar 
Executive ProducerNews Division, Trans TV, Lantai 3
Jl. Kapten P. Tendean Kav. 12 - 14 A, Jakarta 12790 
Phone: 7917-7000, 7918-4544 ext. 3542,  Fax: 79184558, 
79184627 http://satrioarismunandar6.blogspot.com
HP: 0819 0819 9163

"Janganlah mengira kita semua sudah cukup berjasa dengan turunnya si tigawarna 
(Belanda). Selama masih ada ratap tangis di gubuk-gubuk, belumlah pekerjaan 
kita 
selesai! Berjuanglah terus dengan mengucurkan sebanyak-banyaknya keringat"

(Pidato Bung Karno, 17 Agustus 1950)

[Non-text portions of this message have been removed]





      

[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke