Kapal RRC menghardik TNI AL yang menangkap kapal ikan di Laut Cina Selatan? Dan berita itu didiamkan saja serta kurang menarik perhatian politisi di negeri ini yang asyik membangun koloni di surga sana? Kita lebih sibuk dengan urusan teroris dan penodaan agama? weleh... weleh
Bulan ini tercatat di dalam sejarah bahwa RRC (menurut Newsweek edisi 16 Agustus) telah melampaui Jepang sebagai ekonomi terbesar di dunia. Meskipun secara penduduk (karena penduduk China 4 kali lebih banyak dari Jepang), namun sukses itu sudah luar biasa. Di tahun 2004 selalu saya lontarkan di milis ini bahwa RRC akan menjadi superpower di tahun 2018. Nyatanya mereka sukses 7 tahun lebih cepat. AS kini mendekati musuhnya Vietnam untuk bekerja sama. Tampaknya usaha AS untuk membangun kerja-sama dan menggaet Indonesia terhambat oleh kelompok rese dari aliran Islam radikal. Saya pikir Obama akan mengunjungi Vietnam. Kenapa Vietnam? AS membuka buku lama, bahwa musuh bebuyutan bisa menjadi mitra hebat dan seterusnya menjadi kolaboratir sejati, yakni Jepang. Masa depan ekonomi Indonesia sangat mungkin terhadang oleh cara pandang kita yang aneh-aneh... ----- Original Message ---- From: Kukuh Kumara <key...@yahoo.com> To: angk...@yahoogroups.com; forum-pembaca-kompas@yahoogroups.com; koral-aup-...@yahoogroups.com Sent: Wed, August 11, 2010 9:49:26 AM Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Insiden di Laut China Selatan Berbulan-tahun kita asyiik dg isu2 dalam negeri dari korupsi, politik, terorisme hingga pornographi. Namun yg tdk banyak diberitakan atau luput dari pengamatan media kita adalah terjadinya ketegangan baru di Perairan Laut China Selatan belum lama ini Juni 2010 antara Indonesia dan China. Kejadiannya berawal dg adanya 10 kapal ikan yg beroperasi di wilayah ZEE Indonesia. Salah satu dr kapal ikan itu kemudian ditangkap oleh Patroli Indonesia. Namun tdk berapa lama datanglah Kapal Administrasi Perikanan China yg meminta agar kapal yg ditangkap dilepaskan. Spt diberitakan oleh Mainichi Shimbun kapal administrasi China itu bernama lambung "Yuzheng 311" yg tdk lain adalah kapal militer yg dikonversi menjadi kapal adminstrasi perikanan yg tentunya masih memiliki karakter/kemampuan sebagai kapal militer. Dalam insiden ini kapal ikan China akhirnya dilepaskan karena kapal patroli Indonesia kalah persenjataan dg kapal administrasi perikanan China. Insiden ini tentunya bukanlah yg pertama kali, gelagatnya China ingin menguasai Laut China Selatan untuk mengamankan jalur lautnya dan tentunya krn disana diduga ada potensi sumber minyak. Kita mengaku sebagai negara maritim, namun kita tidak memberikan perhatian yg cukup dengan wilayah kelautan kita, kita mungkin baru tersentak manakala ada kekuatan lain yg menjarah wilayah kita, namun sayangnya kita sering pula tidak mampu berbuat banyak. Mungkinkah ini karena sejak jaman Mataram kita menarik diri dari bangsa Maritim menjadi bangsa yg lebih bergantung pada kehidupan didarat dan membiarkan wilayah laut kita dikuasai bangsa lain.? Pada saat itu Surabaya sdh menjadi pelabuhan transit internasional. Salam Kukuh Kumara Powered by Telkomsel BlackBerry® ------------------------------------ ===================================================== Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] : 1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS 2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://cetak.kompas.com/ , http://kompas.com/ dan http://kompasiana.com/ 3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke anggota 4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id 5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com KOMPAS LINTAS GENERASI ===================================================== Yahoo! Groups Links