Saya pernah tinggal beberapa hari di Banda Aceh pasca Tsunami. Anda tahu suara azan subuh di Banda Aceh? Terdengar hanya ada satu sumber azan bukan sambut-menyambut seperti di Jakarta. Betul-betul azan di Banda Aceh hanya mengingatkan ummat manusia bahwa hari ini Tuhan itu masih ada.
Bahkan karena bisikan azan yang sejuk dini hari itulah saya bangun, duduk dengan rileks, menanti azan usai dan sungguh, kemudian saya bergerak untuk berdoa menurut agama saya. Saya menginap di luar kota? No, saya menginap di pusat kota, persisnya di mes/ruang VIP nya Kodam sana bro. ________________________________ From: Arhumi Mannaungi <arhumi.mannau...@energyequity.co.id> To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Sent: Mon, August 9, 2010 8:58:57 AM Subject: RE: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Gereja Disegel Bupati Bekasi Saaduddin (PKS), Jemaat HKBP Filadelfia Diterima DPR From: On Behalf Of helena siboro APA MAKSUD ANDA DENGAN KALIMAT INI: .. apalagi ibadah tanpa membuat ribut, tanpa toa / loudspeaker.. Sebagai muslim, saya kok kurang nyaman dengan kalimat di atas. Memang azan itu bermakna panggilan sholat buat kami, buat seluruh muslim sampai sejauh mungkin. Jadi tidak ada maksud untuk membuat ribut seperti yang anda katakan. Tolong, hargai cara kami beribadah. Bahwa kami ada sholat, ada azan yang menurut anda membuat ribut itu. Rgds, [Non-text portions of this message have been removed] [Non-text portions of this message have been removed]