Fwd satu diskusi dari salah satu milis.
 
Mungkin ini semakin membuka 'hubungan terlarang(?)' yang terjadi antara
Penguasa dan Pengusaha.. yang kebetulan juga (minimal) salah satunya
'terlibat/disebut-sebut' dalam kasus Bank Century..
 
---------------
Jurnal Nasional (JurNas) yang diangkat di buku Gurita Cikeas itu, pak?
Jaman sekarang, paling gampang bantah dulu.. benar/salah urusan belakangan..
Kecuali bagi pihak 'lawan'.. hajar dulu,, soal bukti belakangan.. :-|
 
--Wassalam,
Irwan.K
"Better team works could lead us to better results"
http://irwank.blogspot.com/
fb/twitter/skype: irwank2k2
 
------------
Kemarin saya dengar dari sebuah talkshow di teve (metro?) mengenai buku Esbeye
dan Istananya" yang ditulis wartawan Kompas. Pembahasnya antara lain Effendi 
Gozali.
Disebutkan bahwa di bagian dalam istana pernah terlihat sebuah mobil Rolls Royce
dengan nomor polisi 234. Penulis tidak secara langsung menyebut bahwa mobil itu 
milik
bos Sampoerna atau hadiah dari bos Sampoerna kepada SBY, hanya menyebut kemudian
kemungkinan kaitannya dengan hubungan dekat antara bos Sampoerna dengan SBY,
terutama dalam kasus bank Century.
 
Saya belum sempat membeli buku itu, mungkin besok saya mencarinya. Jika 
sinyalemen
penulis buku itu benar seperti yang diungkapkan di teve, maka harapan 
teman-teman
yang mengusung gagasan pengendalian rokok kemungkinan besar akan gagal di masa
pemerintahan SBY ini. Teman-teman itu kini memahami mengapa pemerintah RI sampai
sekarang tidak mau menanda tangani FCTC-WHO, meskipun negara lain di Asia sudah
menanda tanganinya.
 
Di Asia Pasifik ini tinggal RI yang belum menanda tangani. Di dunia ini tinggal 
Uganda
dan RI yang belum menanda tangani FCTC. Juga meskipun di pertemuan OKI (negara-
negara Islam) di Kuala Lumpur tahun 2007, menkes RI waktu itu sudah menanda 
tangani
kesepakatan untuk mengendalikan perdagangan rokok demi kesehatan rakyat.
 
Juga mengapa Deklarasi Anak yang sedianya dibacakan di depan SBY di Taman Mini
beberapa hari yang lalu dibatalkan, kemungkinan sekali karena di dalamnya ada
permintaan anak-anak agar mereka dilindungi dari asap rokok. Pemerintah RI 
agaknya 
lebih memilih, daripada melindungi anak-anak lebih baik melindungi kepentingan 
bos industri rokok.
 
>>>
Nanti setelah saya memperoleh bukunya, supaya mengutipnya lebih pas.
No 234 adalah identik dengan Dji Sam Soe, dan 234 juga alamat harian
jurnal ekonomi (?) punya Partai Demokrat yang konon pada awalnya juga
didanai/sponsori oleh Sampoerna. Tapi kemudian dibantah.
Entah mana yang benar.
>>>
 
KM


      

[Non-text portions of this message have been removed]

Reply via email to