Gubernur Jatim : Pipa Gas Kodeco yang menganggu jalur perdagangan laut Jatim 
itu, dipastikan sengaja dilakukan oleh Pihak Asing agar Produk Jatim Kalah 
Bersaing


SURABAYA- Gubernur Jawa Timur siap
melakukan perang dagang dengan luar negeri. salah satunya kebijakannya
untuk menyelesaikan persoalan pipa Kodeco. Pasalnya posisi pipa Kodeco
yang menganggu jalur perdagangan laut Jatim itu, dipastikan sengaja
dilakukan pemerintah Luar negeri (LN), agar kualitas produk Jawa Timur
kalah dengan negara lain.



"Tertutupnya jalur itu, dilakukan Luar Negeri agar produk Jatim kalah
dengan produk negara lain. Sehingga sebagus apapun kualitas produk
kita, pasti bakal kalah dengan produk Hongkong, Singapur. Demi
kepetingan Investasi Jatim, kita harus siap 'perang' dengan negara
lain. Untuk mempertahakan produk Jatim mampu kompetitif dengan produk
negara lain," ungkap Gubernur Jawa Timur Soekarwo dalam peringatan HUT
RI ke 65 di Grahadi, kemarin 


Lebih jauh kata dia, untuk membuka jalur perdagangan internasional,
Jawa Timur memiliki banyak potensi, diantaranya potensi agrobis dan
potensi sumber daya alam (SDA) yang mumpuni. Namun saat ini, keberadaan
pipa Gas PT Kodeko yang melalui alur pelayaran barat Surabaya (APBS)
mulai menganggu masuknya kapal barang yang masuk.



Karenanya lanjutnya, jalur pipa yang menganggu memang harus dipindahkan
ke jalur yang aman bagi lalu lintas kapal dagang. "Jika ini, tetap
dibiarkan maka akan mengancam jalur pedagangan internasional ke Jawa
Timur. Dan ini jelas-jelas upaya negara asing memerangi jalur
perdagangan di wilayah Jatim," tandas Soekarwo. 



Agar Jawa Timur benar-benar siap, maka pipa Kodeco yang 'keleleran'
dijalur laut sisi barat Surabaya tersebut harus dipindahkan. Untuk itu,
pemprop terus mendorong pemerintah pusat agar mendesak BP Migas untuk
segera mengamankan jalur perdagangan Jatim melalui laut.



Lanjut Gubernur Soekarwo, pemindahan jalur pipa Kodeco tersebut
merupakan intruksi Menkoperekonomian. Termasuk upaya jangka pendek
menanam pipa gas Kodeco dikedalam dasar laut, sehingga tidak menganggu
jalur perdagangan laut. "Intruksi penanaman pipa gas Kodeco harus
tuntas 10 Nopember 2010. Dengan begitu jalur perdagangan bagi Jatim
semakin terbuka luas," tandasnya suami Nina Kirana itu.



[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke