Bisa disebut nggak, universitas mana di Indonesia yang menawarkan program 
doktor 2 tahun itu? Jika ada, sekaligus program studinya apa? Saya pernah turut 
membantu merancang norma pendidikan S3 untuk UI, yang kemudian diadopsi oleh 
Senat Akademik Universitas dan dituangkan dalam SK Rektor, minimum masa 
studinya 4 tahun tuh? Ingat lho, Anda bilang "di BANYAK universitas di 
Indonesia." Jadi, diperlukan data yang jelas di sini, sebelum buru-buru kita 
semua menghakimi.
   
  manneke
  
anton_djakarta <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
          Jawabannya singkat mas, Kapitalisasi Pendidikan...ndak ada yang 
lebih jelas lagi selain jawaban itu.

ANTON

--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, "Hendra Octavianus 
Kadarma" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Rekan-rekan milis FPK,
> 
> jika kita mengamati dan membandingkan struktur pendidikan doktor 
(S3) 
> di Indonesia dengan di negara-negara lain (Eropa dan Australia 
> misalnya) kita akan menemukan sebuah perbedaan. Di banyak 
universitas 
> di Indonesia(mungkin tidak semua), lama kuliah S3 adalah 4 
semester, 
> terdiri dari 3 semester belajar di kelas (coursework) dan 1 
semester 
> penulisan disertasi. Sedangkan di negara-negara lain, pendidikan 
> doktor lebih berorientasi pada riset. Dengan demikian lama 
> pendidikannya tidak bisa ditentukan, atau dengan kata lain sangat 
> fleksibel. Yang menjadi pertanyaan di benak saya, apakah ada 
tujuan 
> khusus yang ingin dicapai pendidikan tinggi di Indonesia dengan 
> penerapan struktur semacam itu? Apakah itu tidak berarti bahwa 
bobot 
> riset pendidikan doktor di Indonesia dikurangi? Sebab jika 
struktur 
> pendidikan doktor di Indonesia seperti yang saya sebutkan di atas 
> tadi, bukankah itu mirip dengan pendidikan S1 dan S2 di Indonesia? 
> 
> Mungkin ada rekan-rekan FPK yang pernah mengenyam pendidikan 
doktor 
> di Indonesia, di luar negeri, atau bahkan keduanya. Atau mungkin 
ada 
> rekan-rekan yang berkecimpung di dunia pendidikan tinggi. Mari 
kita 
> diskusikan topik ini bersama dan apabila ada pernyataan saya yang 
> kurang tepat, tolong dikoreksi.
> 
> Terima kasih.
> 
> Hendra Kadarma

Kirim email ke