Nah, ini baru namanya WARTAWAN PLUS.....
 
---- Original Message ----
From: teddyardianto <[EMAIL PROTECTED]>
To: [EMAIL PROTECTED]
Sent: Saturday, September 8, 2007 12:50:56 PM
Subject: [pantau-komunitas] Pimred www.beritajatim.com Gagalkan Ibu Bunuh Diri

Sabtu, 08/09/2007 09:00 WIB
Ibu Muda Coba Bunuh Diri di Apartemen Graha Famili
Dirayu Pimred www.beritajatim. com, Yeni Urung Bunuh Diri

Reporter : Teddy Ardianto

Surabaya-Yeni Suryansyah (bukan Yuni Suryansyah), warga Kabupaten
Berau, Kaltim akhirnya menyudahi rencana bunuh diri terjun bebas dari
lantai 6 Apartemen Graha Famili di Kota Surabaya. Dia sempat
bergelantungan sekitar 3,5 jam di pagar teras kamar 606 apartemen
tersebut.

Luluhnya sikap Yeni untuk tak melakukan aksi bunuh diri dengan cara
terjun bebas dari lantai 6 Apartemen Graha Famili selain ada jaminan
polisi tak akan menangkapnya, juga karena pendekatan yang dilakukan
pengacaranya, Sudiman Sidabuke dan Pimred www.beritajatim. com yang
kebetulan meliput langsung kejadian itu di lapangan.

"Saya haturkan banyak terima kasih atas bantuan yang diberikan Mas Dwi
Eko Lokononto untuk menyelamatkan Bu Yeni," ujar Sudiman Sidabuke di
lokasi kejadian, Sabtu (c8/9/2007) pagi.

Lucky Lokononto --panggilan akrab Dwi Eko Lokononto--terlibat langsung
dalam proses negoisasi dan penyelamatan Yeni setelah diminta Sudiman
Sidabuke dan Wahyuono Adi Paripurno (teman Yeni).

"Mas, tolong naik ke lantai 6. Mungkin dengan jaminan wartawan, Yeni
mau mengurungkan niat bunuh diri," kata Wahyuono melalui telepon saat
meminta Lucky membantu merayu Yeni.

Lucky pun langsung naik ke kamar 606 Apartemen Graha Famili.
Selanjutnya, orang pertama di portal beritajatim. com ini berbicara
dengan Yeni dari jarak sekitar 4 meter. Dengan tutur kata lembut,
Lucky meminta Yeni mengurungkan niatnya bunuh diri.

"Ayo, mbak jangan melompat. Kasihan adik --maksudnya, anak Yeni yang
bernama Anny Suhartono, Red--. Ini sudah ada Pak Nasri --AKPB Nasri,
Kasat Pidana Umum POlda Jatim, Red-- yang menjamin tak akan
menangkapnya. Insya Allah tak akan ada apa-apa," kata Lucky.

Nasri yang ada di dalam kamar dengan sabar juga meyakinkan bahwa
dirinya menjamin, Yeni aman hingga terbang ke Jakarta. Meski sudah
dirayu dan dijamin seperti itu, Yeni tidak juga luluh.

Ibu satu anak itu juga menolak ketika ditawari minum oleh AKPB Nasri.
Ia tidak mau menerima saat aparat yang juga sangat sabar mengukurkan
gelas.

"Saya tetap minta jaminan keadilan pak. Pak Wartawan, tolong jangan
saya dikalahkan. Kalau tidak pada polisi kemana lagi saya minta
keadilan. Tolong saya diteleponkan Propam Mabes Polri," kata Yeni.

Di tengah ketegangan itu, Wahyuono Adi Paripurno --seorang teman Yeni,
Red-- menghubungi pihak Mabes Polri menemui hasil. Namun Yeni menolak
bicara langsung. Ia meminta Nasri berbicara dengan orang dari Mabes
Polri dan mengucapkan janji adanya jaminan keamanan.

Sambil terus menangis, Yeni akhirnya bersedia bicara dengan orang dari
Propam Mabes Polri itu dari telepon yang diulurkan AKPB Nasri. "Pak,
kasus saya telah di SP3, tapi mengapa saya masih dikejar-kejar polisi.
Bapak bisa tidak memberi jaminan keamanan, kalau tidak saya akan
loncat," kata Yeni sambil berteriak.

Mendengar hal itu, telepon dari seberang meminta Yeni tidak bunuh
diri. "Jangan Bu Yeni, jangan bunuh diri. Biarlah aparat menangani
masalah ibu," kata orang dari Mabes Polri itu.

Setelah emosi Yeni mereda, Lucky mulai membujuk Yeni untuk naik ke
teras apartemen. "Sudah ya Mbak Yeni. Ini sudah lebih dari 2 jam. Mbak
pasti kepanasan. Nanti kalau lemas pasti berbahaya. Sudah ya, naik ke
sini," kata Lucky.

Tak berselang lama, Yeni sadar dan menyatakan tak akan terjun bebas
dari lantai 6 Apartemen Graha Famili. Tapi, ada syarat yang diminta
Yeni, yakni Lucky diminta ikut mengantarnya ke Bandar Udara Juanda
Surabaya, karena dia akan berangkat ke Jakarta mengurus masalahnya.

Yeni juga meminta Lucky Lokononton bersumpah menepati janji untuk
mengantar ke Juanda. "Mas wartawan, tolong bersumpah demi Tuhan, Anda
akan mengantar saya hinngga Bandara Juanda," kata Jeni dalam isak
tangisnya.

"Akhirnya dengan seijin pihak kepolisian dan pihak lainnya, saya
mengangkat Yeni dari pinggir pagar teras apartemennnya, " tambah Lucky.

Begitu diistahatkan di kamarnya, fisik Yeni terlihat kelelahan. Dia
tampaknya mengalami dehidrasi (kekurangan cairan) setelah
bergelantungan selama 3,5 jam di teras kamarnya. "Yang penting Bu Yeni
selamat. Saya doakan semoga masalahnya cepat selesai, sehingga bisa
mendidik anaknya dengan baik," tegas Lucky. (bj2)





      
____________________________________________________________________________________
Shape Yahoo! in your own image.  Join our Network Research Panel today!   
http://surveylink.yahoo.com/gmrs/yahoo_panel_invite.asp?a=7 



[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke