Mas Kukuh, saya lihat tidak semua penduduk di daerah Menteng adalah 
High Class.  Ada juga rumah2 sederhana.  Coba disurvey deh, sebagai 
contoh ada banyak rumah2 sederhana di sekitar Jl. Kudus, dan rumah2 
ini masuk di jalan yang kecil.  
Juga di daerah Jl. Proklamasi, di bagian dalamnya saya lihat ada 
rumah2 sederhana juga.

Saya ngalamin kerja di daerah Kuningan dan Gatsu, makannya hanya 
mampu yang di Amigos saja.  Untuk makan di tempat yang lebih nyaman, 
bisa dihitung sama jari deh.  Namun kan tetap sehat senantiasa ya.  
Yah bersyukur saja kepada Tuhan atas semuanya.

Pembangunan busway yang di tengah jalan itu, rupanya berdampak 
negative.  Menurut saya, penjelasan dari Yuliati memang benar.  
Kasihan banget wanita Italy yang sampai tewas tertabrak busway.



Lily



--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Yuliati Soebeno 
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Hallo mas Kukuh,
>    
>   Aduh....kok mas Kukuh melihat nya hanya yang di "etalasye" saja? 
Tempat-tempat seperti yang anda sebutkan itu kan hanya seperti hiasan 
(seperti aquarium saja?), yang indah dipandang dari luar? 
>    
>   Kami-kami di INGO juga makan siang di "warung Yogya" atau 
sekumpulan warung-warung disekitar kantor. Atau juga sering menyuruh 
OB untuk membelikan kami gado-gado ataupun ketoprak, dari gerobag 
dorong - yang "dibungkus".
>    
>   Jika Pemprov DKI, mau membangun mono-rail ataupun angkutan setara 
dengan MRT di Singapore, wah kami lebih senang sekali, karena 
kebisingan berkurang, juga pencemaran udara didaerah Pondok Indah, 
juga di daerah lain nya yang menentang bus-way, akan lebih berkurang. 
Orang-orang yang masih mau memilih naik Metro mini, ataupun mikrolet 
dari pada naik monorail atau MRT tersebut, masih bisa melakukan nya 
juga.
>    
>   Kalau Pemprov DKI mau menanggulangi traffics problem di Jakarta, 
ya kerjakanlah denagn benar. Wong kami enggak "anti" publik 
transport, kok? Cuman saat ini bus-way, justru membuat kemacetan. 
Pagi ini "segitiga" emas nya Ampera Raya - Kemang Selatan Raya - 
Pejaten Barat, sangat amat ambur-adul. Karena apa? Karena Bus-way di 
Buncit Raya masih ambur-adul!
>    
>   Menurut pendapat saya, jika sistem menyupir kita ada disebelah 
kiri, ya membuat publik tarnsport nya harus disebelah kiri, dan juga 
bus stop nya semua ada dikiri. Ini yang terjadi di negara-negara yang 
sudah maju, seperti Singapore, Inggris, Thailand (yang sistem 
menyupir nya sama dengan di Indonesia, yaitu disebelah kiri). Mereka 
tidak membangun bus stop "in the middle of the road!"
>   Kalau sistem menyupirnya seperti di Amerika ataupun di Eropa, 
disebelah kanan, ya boleh dibangun publik transport yang 
pemberhentian nya disebelah kanan.
>   Jadi tidak  mengakibat kan bis bisa menabrak orang yang sedang 
menyeberang. 
>   Seperti yang terjadi dengan perempuan Italia yang baru berada di 
Jakarta 2 minggu, mati ditabrak oleh "bus-way", sewaktu menyeberang 
jalan. Confusing? Absolutley! Is bus-way safe? No-way!
>    
>   Jadi jangan memaksakan di Jakarta membangun publik transport 
ditengah-tengah jalan. Kan lebih bagus membangun "mono-rail" 
ataupun "underground train?". Walaupun ongkosnya lebih mahal, tetapi 
kan akan memberikan sukses yang lebih besar dan bermanfaat bagi 
seluruh lapisan masyarakat luas, bukan?
>    
>   Monggo, mas Kukuh bisa merenungkan nya.
>   Salam,
>   Yuli
> 
> kukuh kumara <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>           Yang dilupakan dan tidak dilakukan adalah pemberlakuan 
konsep rumah 1-3-6 akibatnya para pekerja tinggal di Selatannya, 
Baratnya, Timurnya sedikit yg diutaranya Jakarta.....mereka perlu 
sarana angkutan masal karena bisanya ya tinggal didaerah itu, apa ada 
rumah sederhana yg dibangun ditengah2 Menteng atau Pondok Indah???? 
> 
> Coba perhatikan pula di segitiga emas.....kantor2 mentereng, saat 
makan siang maka ada yg makan di Casablanca tetapi jauh lebih banyak 
yg makan di Kasa Belakang....sampai suatu saat kalau dianggap merusak 
pemandangan atau menganggu kenyamanan yg "punya duit" keperluan 
mereka ataupun sarananya bisa dihilangkan, atau "dibungkus"....
> 
> Demikian pula jalanan untuk "busway", syukur2 juga segera 
menyusul "subway"....kalau uangnya ada....bisa saja subway akan 
melalui Pondok Indah...kalau ini yg terjadi apakah Warga Pondok Indah 
juga akan protes???
> 
> Di Jakarta Timur Busway relatif lancar, karena jalurnya tidak 
diserobot....tapi diWarung Buncit??? dan di tempat lain??? Tahulah...
> 
> Salam
> Kukuh
>


Kirim email ke