Saya punya kenangan dengan kedua almarhum. Saya mengenal Pak Sartono ketika saya masih kuliah. Saat itu awal tahun 79, kami di UGM terkena perpanjangan semester karena Pemerintah saat itu memutuskan memperlakukan NKK-BKK, setelah menangkap semua aktivis angkatan 78. Ayah saya menganjurkan agar saya belajar bekerja dan memperkenalkan saya pad Prof Sartono. Pak Sartono saat itu selain menjadi dosen, menjadi Direktur Pusat Penelitian Pedesaan dan Kawasan. Pak Sartoni menerima saya dengan menyatakan" Saudari, kami di sini tidak bisa memberikan gajih. Pekerjaan apa yang sebenarnya ingin saudari lakukan?" Saya jawab bahwa saya bersedia melakukan pekerjaan apa saja termasuk nyapu dan ngepel.. Pak Sartono kemudian menugaskan saya untuk filing laporan, kliping, belajar mengelola perpustakaan, sampai ikut berbagai kepanitiaan seminar dan workshop. Dari Pak Sartono lah saya belajar tentang masalah pembangunan, dan mulai menaruh minat pada hal tersebut. Pak Sartono sangat sederhana, correct, disiplin dan sangat menghormati orang lain. Meski saya masih anak bawang saat itu tidak pernah sekali pun beliau menganggap saya bodoh. Segala kekurangan dan kelalaian saya beliau tegur dan diberitahu bagaimana seharusnya.
Pak Fuad saya kenal ketika saya jadi wartawan Jakarta Post. Orangnya penuh humor dan selalu informal serta santai menghadapi wartawan. Dial ah menteri ORBA yang jarang sekali menggunakan safari. Kesenangan beliau menggunakan kemeja putih lengan pendek. Saya pernah ikut beliau melakukan kunjungan kerja ke Bali, belau risih dengan protokoler dan segala pengamanan yang ada. Ketika mengunjungi sekolah beliau mengajak para murid diskusi Selamat jalan Pak Sartono, Pak Fuad, amal baik Bapak berdua akan selalu kami ingat.. _____ From: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Amelia Fauzia Sent: Saturday, December 08, 2007 5:26 AM To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Subject: [Forum Pembaca KOMPAS] Prof. Sartono telah pergi Sedih kehilangan Fuad Hasan, kita juga bersedih kehilangan begawan sejarah Indonesia, Sartono Kartodirdjo, pada Jum'at dinihari. Sejarawan besar indonesia yang berperan penting dalam penulisan sejarah sosial, sejarah rakyat. Amel