Pak Ma'ruf, numpang tanya. Kenapa si Asteroid itu dinamai Asteroid 2007 WD5? 
Boleh tahu?

Terima kasih


  ----- Original Message -----
  From: Ma'rufin Sudibyo

  Subject: [Forum Pembaca KOMPAS] Melempar Dadu untuk Mars, Menanti Tumbukan 
Asteroid 2007 WD5


  Bener. Asteroid 2007 WD5 sedang menempuh lintasan ke
  Mars dan kemungkinan akan bertumbukan dengan planet
  mungil merah ini pada 30 Januari 2008 mendatang,
  tepatnya pada pukul 10:55 GMT. Di Indonesia, tumbukan
  ini hanya bisa disaksikan di zona waktu WITA dan WIT,
  sebab hanya di zona waktu itulah langit sudah mulai
  menggelap karena Matahari sudah terbenam. Maka dari
  itu, yuk siap2 trip to Bali, Flores, Sumbawa dll
  sepanjang masih di WITA/WIT :).

  Namun, cerita tentang tumbukan itu masih ada
  "tetapi"-nya.

  Asteroid 2007 WD5 ditemukan pada 20 November lalu
  dalam Catalina Sky Survey yang bersenjatakan teleskop
  pemantul berdiameter 1,5m di Observatorium Gunung
  Lemmon, Arizona (AS). Program Catalina Sky Survey yang
  dibiayai sepenuhnya oleh NASA ini bertujuan untuk
  melacak benda2 langit mini yang memiliki potensi untuk
  berbenturan dengan Bumi. Kita tahu, berdasar jejak
  170-an kawah2 produk tumbukan benda langit (yang
  terbukti) yang tersebar di seantero penjuru permukaan
  Bumi kita, planet biru ini tidaklah steril dari
  potensi benturan dengan benda langit mini seperti
  komet dan asteroid. 65 juta tahun silam kawanan
  dinosaurus dan makhluk hidup lain yang memiliki berat
  tubuh > 20 kg musnah saat asteroid sebesar Gunung
  Everest menghantam Semenanjung Yucatan dan menciptakan
  kawah tumbukan raksasa Chicxulub yang bergaris tengah
  200 km.

  Belakangan para astronom dan astrofisikawan lebih
  mencemaskan keberadaan benda-benda langit supermini
  dengan diameter < 50 m yang jumnlahnya milyaran dan
  bergentayangan secara random di tata surya bagian
  dalam. Sebab mereka berada di bawah kemampuan deteksi
  teleskop2 optik terbaik di Bumi pada saat ini,
  sementara dampak tumbukannya cukup "Armageddon" untuk
  kota besar sekalipun. Kawah Meteor Wabar (Saudi
  Arabia) misalnya, terbentuk ketika asteroid
  berdiameter 'hanya' 10 m menghantam jantung lautan
  pasir ar-Rub' al-Khali di tenggara Riyadh pada 1863.
  Asteroid 'sekecil' itupun sudah sanggup menghempaskan
  energi 11 kiloton TNT dengan dentuman bunyi tumbukan
  terdengar ke segenap penjuru Jazirah Arabia. Andaikata
  asteroid ini jatuh 10-15 menit lebih cepat, sebagian
  kota Paris mungkin sudah menjadi abu akibat tumbukan
  yang energinya setara dengan separo energi letusan bom
  Hiroshima ini.

  Asteroid 2007 WD5 kemungkinan adalah asteroid batu
  (stony) atau kondritik berdiameter 50 m (massa =
  180.000 ton) yang diklasifikasikan ke dalam asteroid
  kelas Amor, alias pelintas Mars. Orbit asteroid ini
  berbentuk ellips dengan perihelion 1,01 AU, aphelion
  2,54 AU, eksentrisitas 0,6, inklinasi 2,37� dengan
  periode edar 4,05 tahun. Pada 1 November lalu (jadi
  sebelum ditemukan), asteroid ini melintas di dekat
  Bumi dalam jarak 'hanya' 7,5 juta km alias 19,5 kali
  jarak Bumi-Bulan. Mengejutkan? Masih ada lagi.
  Proyeksi orbit asteroid ini menunjukkan ia hampir
  memotong orbit Mars pada 30 Januari 2008 mendatang!

  Proyeksi terbaik menunjukkan pada 30 Januari 2008
  mendatang asteroid ini sebenarnya hanya melintas
  sejauh 50.000 km dari pusat planet Mars, atau 46.400
  km dari permukaan planet merah mungil ini. Namun ini
  belumlah final karena ketidakpastian orbit asteroid
  ini masih cukup besar. Jika dilihat dari permukaan
  2007 WD5, maka ada zona ketidakpastian imajiner
  berbentuk ellips dengan panjang 1,33 juta km dan lebar
  1.300 km di sekeliling garis orbit asteroid ini. Dan
  zona ketidakpastian inilah yang memotong orbit Mars,
  bahkan menyentuh permukaan planet itu. Tumbukan bisa
  terjadi dimana saja di permukaan Mars pada zona ellips
  selebar 800 km yang memotong ekuator pada garis bujur
  30� BB Mars, di dekat lokasi pendaratan robot rover
  Opportunity, yang hingga kini masih aktif dalam misi
  robot kembar Mars Exploration Rover sejak awal 2004
  silam. Namun potensi tumbukan ini masih berada dalam
  lemparan dadu, sebab probabilitas tumbukan itu
  hanyalah 1 : 75. Meski, peluang ini jauh lebih baik
  dibanding peluang asteroid 99942 Apophis yang
  diperkirakan akan bersinggungan dengan Bumi pada 13
  April 2036 pada probabilitas 1 : 45.000 dan itupun
  sudah menempatkan asteroid ini dalam skala 1 Torino.

  Jika tumbukan benar2 terjadi, maka 2007 WD5 akan masuk
  ke atmosfer Mars pada sudut datang 30� sehingga akan
  terus jatuh ke permukaannya tanpa bisa dicegah. NASA
  memperhitungkan asteroid ini akan menumbuk Mars pada
  kecepatan 13,5 km/s dengan energi tumbukan 3 megaton
  TNT (150 kali lipat bom Hiroshima) dan akan membentuk
  kawah berdiameter 1 km. Sepertinya estimasi NASA ini
  berdasarkan pada perhitungan kasar dengan asumsi
  target itu menumbuk Bumi (Kawah Meteor Arizona yang
  sangat terkenal itu, dengan diameter 1,2 km memang
  dibentuk oleh tumbukan asteroid yang melepaskan energi
  3,5 megaton TNT), sementara lingkungan Mars adalah
  berbeda dengan Bumi. Rasanya ini memang harus
  dianalisis ulang.

  So, kondisinya memang tidak seoptimistis seperti kisah
  serial tumbukan 21 keping komet Shoemaker Levy 9
  (SL-9) terhadap Jupiter pada 16 - 24 Juli 1994 silam,
  yang probabilitas tumbukannya jauh lebih besar dan
  sudah bisa diramalkan sejak setahun sebelumnya.

  Para cendekia di Observatorium Bosscha, LAPAN,
  Himastron ITB, Pusat Studi Ilmu Falak UII, Pusat Studi
  Astronomi UAD, Himpunan Astronom Amatir Jakarta, Jogja
  Astro Club, Komunitas Langit Selatan, Rukyatul Hilal
  Indonesia, Komunitas Indoskygrazer, Himpunan Astronom
  Amatir Bandung, Komunitas Astronom Amatir Surabaya,
  Klub Astronomi Bondowoso, Badan-Badan Hisab dan Rukyat
  Daerah dll, yuk siap2 ngamatin peristiwa yang sangat
  langka ini :). Galileo Galilei dan Sir Isaac Newton
  saja tidak mendapatkan span of time seberuntung ini.

  Akhir kata, izinkan mengutip kata2 dari almarhum
  Eugene M. Shoemaker (sang penemu SL-9 yang juga adalah
  geolog, astrofisikawan, trainer astronot2 geologi
  dalam misi pendaratan Apollo, perintis penyelidikan
  tumbukan benda langit dan sekaligus profesor paro
  waktu di Caltech) di kesepian Padang Karoo Afrika
  Selatan, tempat pengamatan terbaik saat serial
  tumbukan SL-9, saat keping pertama komet itu
  menghantam Jupiter. Katanya : "Langit sedang berkedip
  genit pada kita, sangat menyenangkan......"

  salam

  Ma'rufin


Kirim email ke