Betul itu mbak Yuli, kita juga sudah jenuh. Capek, kerja siang malam. Hanya untuk makan. Eh malah kita dibilang mental Kuli. La memang kita kemampuannya jadi kuli. Kita memang bukan pemikir, yg hebat, Kita cuma tau kerja dan kerja. itu saja yg kita tau. Tentang harga harga itu, bagi kami, kalau mampu dibeli, kalau enggak ya puasa mbak. Dan saya nggak pernah merasa menyumbang apa apa pada negara ini. ( boro boro, untuk makan aja susah mbak) Saya cuma pekerja biasa, yg kerja siang malam. alias Kuli. untuk menaymbung hidup. Coba mbak Yuli baca betul betul tulisan saya. Itu sekedar menanggapi tulisan orang lain yg pandai pandai berteori, tapi hasilnya nggak ada. Mendikreditkan org lain sebagai mental kuli. Lha iya, lha wong saya kuli , masak punya mental Presiden. yg bener aja.
To: [EMAIL PROTECTED]: [EMAIL PROTECTED]: Wed, 16 Jan 2008 18:55:16 -0800Subject: RE: [Forum Pembaca KOMPAS] Re: Menyoal Kasus Soeharto-Eric Monk Syukurlah jika anda sudah menyumbangkan segala tenaga dan pikiran untuk negara sekarang dan mencoba mengubah keadaan ekonomi dan kesejahteraan rakyat, kesehatan mereka juga.Semoga dengan in-put dari anda kepada pemerintahan sekarang, TEMPE dan TAHU, minyak tanah dan harga-harga sembako lain-nya segera teratasi. Rakyat sudah jenuh, bung.Kami mempunyai tugas-tugas sendiri, yang walaupun tidak DUDUK diatas SINGGASANA, tetapi mengabdi dan bekerja langsung ke masyarakat kecil dan tidak mengharapkan "PUJIAN" dari pemerintah. Salam, Yuli